Chapter 2

65.9K 622 5
                                    


Setelah meeting Rosalie buru buru menuju keluar ruangan dan menuju ke kamar mandi. Air matanya tak terbendung lagi. Ia tak menyangka iblis jahat datang dari masa lalunya dan berada di kantor nya sekarang ini. Nafasnya tidak teratur antara kebingungan dan ketakutan. Belum sampai di kamar mandi Rosalie ditarik ke sebuah ruangan di pojokan kantor. Mulutnya dibekap oleh tangan seseorang. " Ssshh.. ini aku Rosy sayang..Adrian" tak lama bibir Rosalie dilumat. Ciuman itu lambat laun dari keras menjadi lembut dan penuh gairah mata Rose berkabut..saat Adrian.memasukkan lidahnya dan menjelajahi bibirnya, mnjelajahi mulutnya dengan lidahnya. Rose tersadar dan kemudian mendorong dada Adrian dengan keras.

 Rose tersadar dan kemudian mendorong dada Adrian dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau..apa yang kau lakukan di sini di kantorku..aku sudah muak denganmu dengan semua yang berhubungan dengan dirimu..aku benci!" Pekik Rose.

"Rosy sayang..apa kamu tidak merindukan aku? Sudah tiga tahun ini aku mencarimu tapi aku berhasil mendapatkan informasi kamu dimana. Tapi tidak apa apa yang penting kamu sudah kembali kepadaku sayang.." Adrian menarik Rose kedalam pelukannya. Rose meronta kuat namun Adrian semakin kuat mengetatkan pelukannya. Adrian meremas payudara Rose dari luar blus nya. Menelusupkan tangannyanya di antara kancing dan kulitnya dan menangkupkan tangannya di payudara Rose sambil mencium telinga dan lehernya.

" sudah lama Rose aku menantikan saat berdua seperti ini bersamamu seperti yang sering kita lakukan dulu di apartemenku.."

Rose berkabut oleh gairah dan ketakutan ia kembali lemah bila ketakutan masa lalunya kembali lagi seperti ini. Adrian kemudian membuka blus dan bra Rose kemudian mengulum puting payudaranya dengan lembut.

" Ah Rose..sama seperti dulu tidak pernah berubah" Adrian memasukan tangannya ke dalam rok Rose dan memasukan jarinya ke dalam celana dalam Rose. " Please ..Adrian jangan lakukan ini lagi..kau melukai aku..aku mohon.." air mata Rose berlinang dan mulai membasahi pipinya. Adrian kemudian menghentikan perbuatannya dan merapikan blus Rose dan menghapus air mata di pipi Rose.

" Rose apa kau tahu? aku menyukaimu lebih dari apapun..aku tak mau Rey merebutmu dariku.. ya Rey.. jangan kau pikir Rey tidak mengharapkan hal yang sama yang selama ini kita lakukan Rose.. dan aku tak akan pernah melepasmu sampai kapanpun dan berhentilah menjauh dariku " Adrian menarik Rose dan mencium cepat bibir Rose.

"Dan ingat semuanya tidak berakhir sampai disini, masih banyak persoalan yang harus kita selesaikan sampai kamu mau menyelesaikannya, dan aku tidak suka bercinta dengan wanita yang menangis" Adrian keluar dari ruangan itu sambil memasukkan sesuatu ke saku celana panjangnya. Dan aku baru sadar ketika merapikan pakaian kerjaku bahwa yang ia bawa adalah pakaian dalamku.

Shit.

Passionate LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang