Affogato - Apapun

5.2K 842 47
                                    


Pagi ini Mark membawa Jaemin keluar dan duduk di taman mini milik mama Jaemin. Mark bercerita banyak hal pada Jaemin termasuk lucunya Johnny saat menanam bunga daffodil.

"Hyung?"

"Hmm?" Mark segera berlutut di depan Jaemin yang duduk di kursi roda.

"Kaki mu terasa nyeri?" Tanya Mark. Jaemin menggeleng.

"Hyung tidak pulang?"

Mark membulatkan matanya, berpura-pura kaget. "Aahh!! Aku terluka sekali jika kau mengusir ku!"

Jaemin merengut dan berusaha mendapatkan rambut Mark dalam genggamannya.
"Hyung isshh!! Bukan begitu!!" Pekik Jaemin saat ia berhasil menarik rambut Mark.

"Aarrgghh!! Lee Jaemin!! Iya, iya maafkan aku!!"

Jaemin tertawa dan melepaskan genggamannya. "Haha, hyung.. Aku hanya khawatir dengan gelar mu juga kafe."

Mark terdiam melihat Jaemin yang tertawa manis. Hatinya berdebar hangat dan di liputi kebahagiaan.

"Hyung harus cepat lulus lagi dan mendapat gelar magister."

Mark membawa tangan Jaemin dalam genggamannya. "Ya, aku jamin kau memiliki suami berpendidikan tinggi."

"Hyung!! Isshh!! Aku juga strata satu tahu!!" Jaemin memajukan bibirnya.

Tiba-tiba bel di gerbang rumah Jaemin berbunyi, Mark mengusak rambut Jaemin lalu beranjak dan membukakan pintu pagar. Jaemin hanya diam menunggu.

Seorang laki-laki dewasa segera membungkuk. "Tuan."

"Jay! Mana pesanan ku?" Mark bertanya pada laki-laki dewasa yang tadi menekan bel.

"Ah ini.." Ia memberikan tiga kotak karton dengan lambang bunga matahari, Life Cafe.

Mark menerima kotak itu dan menatap laki-laki dewasa tersebut.
"Bagaimana dengan donor Jaemin?"

"Saya telah melakukan kesepakatan dengan rumah sakit agar memajukan tuan muda Jaemin dan mereka setuju tapi saya sedang mencari donor untuk tuan muda Jaemin."

Mark menyerit tak suka. "Kenapa kau lama sekali?"

"Maafkan saya tuan. Saat anda menghubungi saya malam tadi, saya masih sibuk dengan istri saya yang melahirkan."

Mark mengangguk maklum. "Baiklah.. Aku akan terus menjamin kehidupan dan masa depan putra pertama mu ditambah  putra kedua mu asal kau terus bekerja untuk ku."

"Terima kasih tuan." Laki-laki bernama Jay itu membungkuk dalam.

"Jadi kau benar-benar belum mencari donornya?"

"Ah! Malam tadi, pihak tuan Yufei mendapatkan satu gadis untuk menjadi donor tapi tidak cocok. Saya dan jaringan black market tuan Yufei akan mencari donor untuk tuan muda Jaemin bagaimanapun dan apapun caranya. Legal maupun ilegal."

Mark mengangguk. "Oke! Aku pegang kata-kata mu. Kau tidak akan mengecewakan aku kan Jay?"

"Ya tuan. Tentu saja saya tidak akan mengecewakan anda."

"HYUNG!!! SIAPA??!! LAMA SEKALI!!" Jaemin berteriak dari dalam.

"Sebentar manis!!" Balas Mark berteriak.

"Ya sudah kau boleh pergi."

"Permisi tuan."

Mark kembali masuk menemui Jaemin dengan senyum hangat yang kembali muncul. Ia menyodorkan salah satu kotak karton tadi di depan Jaemin.

"Affogato!! Eclair!!!" Jaemin memekik kesenangan saat ada aroma minuman dan dessert kesukaannya.

Mark terkekeh, "Delivery order khusus untuk Lee Jaemin!!"

Trilogy Of Life - Story 1 - Affogato (MarkMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang