Affogato - Pesan Yang Terlupa

4.8K 798 92
                                    


"Hyung!! Sudah mau pulang?" Tanya Jaemin saat Mark beranjak dari ranjang dan memakai kemejanya.

Mark tersenyum dan mengusak rambut Jaemin. "Aku sudah dua hari dua malam menginap Jaemin.. Kasihan papa mu memberi ku makan selama itu."

"Tapi hyung-"

"Sssttt.. Aku akan mampir lagi okay!" Kata Mark lalu menaikan selimut Jaemin hingga menutupi tubuh kurus Jaemin.

Jaemin mengangguk dan tersenyum. "Baiklah.."

Wajah Mark berubah serius, walau Jaemin tak dapat melihat seluruh ekspresinya tapi Mark benar-benar menunjukan keseriusannya.

"Ingat Jaemin.. Jangan pergi kemana-mana sendirian.. Kaki mu masih sakit dan kau masih dalam masa antrian donor.. Jadi jaga dirimu baik-baik. Jangan membuat ku terus khawatir."

Jaemin melunturkan senyumnya dan menunduk. "Iya hyung.. Aku tidak akan membuat mu khawatir.. Maafkan aku."

Mark tertawa pelan dan membawa Jaemin kedalam pelukanya.
"Aku tidak sedang mengomeli mu Nana. Aku hanya terlalu khawatir. Kata papa mu saat aku khawatir padamu aku seperti terkena badai."

"Huh?!"

"Bahkan lebih buruk dari terkena badai."

Jaemin beringsut keluar dari dekapan Mark. "Iya, hyung. Ya kalau begitu hyung bisa pulang sekarang."

"Aaahhh.  Aku terluka sekali kau mengusir ku!"

Jaemin cemberut, "Iiisshh!! Hyung mulai lagi."

Mark terkekeh. Ia mendekatkan wajahnya dan mengecup kedua mata Jaemin lembut.

"Kau akan segera melihat Jaemin.."

Setelahnya Mark memberi Jaemin kecupan singkat pada bibirnya. Jaemin hanya diam dengan wajah merona merah.

Mark melangkah keluar dari kamar Jaemin dengan hati yang benar-benar terasa ringan.

Setelah suara pintu yang ditutup terdengar, senyum di wajah Jaemin menghilang digantikan wajah sendu.

"Aku muak! Aku benci seperti ini hyung! Aku benci!" Desisnya penuh luka.

Mark hanya berpamitan dengan Hansol, karena Johnny sedang sibuk menggambar webtoon terbarunya bersama dua asistennya di ruang kerja. Setelahnya Mark pergi dari rumah Jaemin dengan range rover miliknya.

Sebenarnya ada alasan lain Mark pulang meninggalkan Jaemin. Mark akan mengunjungi kenalan ayahnya dan rumah sakit tempat Jaemin mendaftar donor, ia akan mulai mengurus segala sesuatu tentang donor Jaemin.

Saat ponselnya berdering Mark segera menggunakan earpiece dan mengangkatnya.

"..halo.."

"...tuan, donor yang anda minta telah siap.."

"..oh! kau mendapatkannya?.."

"..ya Tuan! Dan saat ini saya telah berada di rumah tuan Yufei, pendonornya adalah seorang gadis tuan.."

"..kau yakin kornea gadis itu cocok dengan Jaemin ku kan?.."

"..pihak medis telah mencocokkanya dengan data tuan muda Jaemin.."

"..okay! Aku akan tiba sebentar lagi.."

"...baik tuan.."

Mark melajukan mobilnya ke salah satu rumah besar di daerah pinggiran kota. Rumah bergaya Chinese itu terasa lenggang namun puluhan cctv terpasang apik.

Mark memasuki gerbang besi yang di buka oleh beberapa pengawal. Terlihat Jay yang menunggu Mark.

Jay segera membukakan pintu mobil Mark dan membungkuk hormat.
"Silahkan tuan.. Tuan Yufei sudah menunggu anda."

Trilogy Of Life - Story 1 - Affogato (MarkMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang