Chapter 13

2.3K 341 7
                                    

Happy Reading!

-0-0-0-

AKU gak tau harus seneng atau sebaliknya.

Geran berubah. Dan kami menang lomba. Walaupun hanya juara dua, tapi cukup memuaskan buat aku yang baru pertama kali merasakan sebuah perlombaan. Geran mendapat juara sebagai danton terbaik, omong-omong. Dan aku ingin mengucapkan selamat seandainya dia gak berusaha menghindar.

Chika salah apa sih? Geran kenapa?

Semenjak lomba usai, Geran seolah hilang. Padahal, aku ingin menagih janji yang dulu ia buat. Aku sudah berusaha mati-matian untuk fokus, dan hasilnya tidak terlalu buruk, kami tetap juara. Saat aku dengan beruntungnya bisa bertemu Geran di suatu tempat, entah di kantin sekolah, di koridor, di lapangan, atau di manapun itu, Geran selalu ada alasan untuk pergi.  Dan bodohnya, aku tidak alasan untuk menahannya.

"Chik, lo dengerin gue gak?" Suara Kak Rendi membuatku sadar, dia tengah bercerita tentang sang pacar. Oh jahatnya aku yang tidak mendengarkan.

"Eh, iya?"

Memang dasar, ini Kak Rendi, cowok tersabar yang pernah aku kenal. Dia justru tertawa kecil seraya geleng-geleng kepala, "Lo mikirin apa sih?"

"Geran." Serius, ini refleks.

"Kenapa emangnya?" Wajah Kak Rendi mendadak serius.

Mungkin gapapa cerita semuanya pada Kak Rendi. Toh, dia sendiri udah percaya padaku untul bercerita tentang pacarnya. Masa aku gak? "Geran menjauh, dan gue gak tau apa alesan dia begitu Kak. Gue mendingan diomelin sama Geran, dari pada dijauhin. Gak enak tau kak dijauhin sama cowok yang disuka."

Sekejap, aku bisa melihat raut wajah Kak Rendi berubah terkejut. Namun detik berikutnya dia justru tertawa girang. "Lo naksir sama cowok galak kaya Geran?" Aku mengangguk kikuk, hebat juga, tepat sasaran.

Sebenarnya, Galak bukan masalah, justru itu yang membuat aku suka. Kalo aku jadi cewek lain, aku pasti akan suka sama Kak Rendi yang baik, sabar, pengertian dan hal baik lainnya yang ada dalam diri cowok idaman. Bukan seperti Geran. Galak, pemarah, tidak sabaran, dan hal menyebalkan lainnya. Geran itu jauh dari kriteria cowok idaman! Tapi anehnya, aku suka.

"Selera lo boleh juga."

Aku hanya tersenyum tipis, malas menanggapi. Karena lagi-lagi, aku bisa menangkap Geran yang tertangkap melihatku, namun detik berikutnya dia cepat-cepat berpaling dan berlalu pergi.

Ada apa sih dengan Geran?

-0-0-0-

Hallo!


Hari ini hari senin, hmm...

Love, Vanillopa

geran & chika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang