last but not least

217 56 23
                                    

"Mah, pah, aku pamit dulu ya"

"Iya sayang hati - hati. Maaf ya papah gabisa anterin kamu"

"Santai aja pah, assalamualaikum"

Mamah dan papahpun menjawab "Waalaikumsalam"

Tak lupa cium tangan mereka.

**

"Solehah ya kamu"

"Kalo sama orangtua kan harus cium tangan mang, mang yehyun jarang cium tangan orang tua ya?"

"Cium atuh kan soleh. Cocok ya soleh sama solehah?"

"Kumaha maneh weh" (Terserah lo)

Sampai akhirnya, angkot yang kita tunggu - tunggupun datang

**

Di dalem angkot, aku sama mang yehyun padiem diem. Mang yehyun kaya lagi mikirin sesuatu.

"Sanguan"

"Ya?"

"Kalem, lupa"

"????"

Masih diem dieman sampe tengah perjalanan. Padahal sekitar 15 menit lagi nyampe ditujuan, pangkalan damri. Ga biasanya.

Dari angkot yang masih kosong sampe sekarang udah penuh, mang yehyun baru ngomong.

"Sanguan"

"Naon deui wae sih?" (Apa lagi sih?)

"Akuteh mau ngomong sama kamu" bisik bisik tetangga ya initeh.

"Ngomong we biasa juga ngomong sama aku"

Terus mang yehyun mengencangkan volume suaranya sampe terdengar seangkot.

"Di angkot ini kita bertemu dan diangkot ini aku akan menyatakan perasaanku padamu. Walaupun hati kamuteh masih milik kang daniel, tapi aku masih nunggu kamu sampe kamuteh bogoh sama aku. Karena akuteh bogoh sama kamu." matanya menatapku dengan serius "akumah ga minta jawaban apa apa dari kamu"

bogoh: suka, cinta

"Uhuk"

"GAS A"

"Ciaaaaa"

"Teh, cowo kaya ginimah jangan disia siain"

"Oooouuuuuch"

"Wow"

"Waduh"

"Hatiku..."

Seangkot pada ngomong gitu ih dasar mang yehyun mah malu maluin aku.

Terus ga lama, angkotnya tiba ditempat tujuan yaitu pangkalan damri.

Kitapun bayar ongkosnya, ga deng, dibayarin mang yehyun.

"Dua mang"

"Gratis buat aa sama tetehnya mah, semoga langgeng ya a"

"Amiiinnnn nuhun mang hehe"

Wajah mang yehyun girang banget tapi akunya,

"Ongkosnya gratis siah sang"

"Iyee"

"Maaf atuh...."

"Huft"

"Ih mukanya merah wakkwkwa"

"GAK IH, hayu masuk damri bisi keburu pergi"

"Eaaaa"

**

Pas masuk damri, aku duduk disebelah mang yehyun. Di angkot juga sih. Terus dia bilang sama aku.

"Takdir mempertemukan kita" nyengir deuih, "pas aku liat kamu didamri akuteh berdoa semoga aku sama kamu bisa deket, alhamdulillah"

"Kenapa mang?"

"2 bulan yang lalu, selama perjalanan menuju parongpong didalam damri ini, aku perhatikan sesosok cantik"

Aku yang lagi minum gasengaja nyemburin airnya kebaju mang yehyun.

"Aduh maaf mang"

"Kampret kamu sang"

Lalu aku lapin baju yang kesembur, kebodohan, asa percuma ya.

"Kalo kamu perhatian giniteh aku seneng"

Saking gelinya, aku melemparkan tisu yang lagi aku pake ke badannya.

"Yeuh bersihan weh sorangan!" (Nih bersiin aja sendiri!)

Dia malah ketawain aku, terus ngasiin tisunya keaku dan ngelanjutin lagi ceritanya.

"Aku liat seorang gadis yang memberikan tempat duduknya kepada seorang nenek. Lalu mereka begitu akrab. Sama nenek nenek aja bisa akrab gimana sama aku?"

"Yaampun mang"

"Terus si nenek itu berkata "ga lama lagi kamu punya pacar" lalu gadis itu menjawabnya "memang ada yang mau denganku nek?""

"Hih inget aja mang"

"Jawabannya, aku"

Deg.

"MANG YEHYUUUUNNNNNN"

Tbc.

**

Akhirnya selese juga ngetik part ini, aku sampe, ah gatau lagi. Geli banget aku mau cry saja.

Geli asli duh ya ampun gatau sebenernya letak gelinya gimana tapi ini geli.

Habis ini, jangan lupa baca lanjutannya ya guys!

Terimakasih sudah membaca FF unfaeda ini, jangan geli sama yehyun our hidden angel ya 👼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih sudah membaca FF unfaeda ini, jangan geli sama yehyun our hidden angel ya 👼

Yehyun Parongpong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang