[6] Ayah dan Ibu Arin

694 46 4
                                    

***
Sekarang aku dan Arin harus bersenang senang, sebelum kami berpisah, memang senang dan sakit bercampur jika tau Arin harus pergi.

"Arin? Ketaman yuk,"

"Yuk".

.

Aku berbicara pada Arin tentang bagaimana rasanya jadi hantu, kami tertawa bersama, bahkan semua org ditaman melihat ku dengan tatapan aneh.

Aku tidak peduli selagi aku masih bersama Arin disini, ini menyenangkan, aku bisa mengetahui bagaimana menjadi hantu, bagaimana rasanya menghilang dan terbang sesuka hati.

Tapi.. Bagi Arin menjadi manusia lah paling menyenangkan. Arin merasa kesepian karna org org tidak bisa melihatnya, jika dia menampakkan diri org lain akan ketakutan.

Bahkan, Arin sangat sakit hati ketika mengetahui ibunya tidak sama sekali menangis atau atau pun terkejut kalau Arin dibunuh. Malah,, ibunya blg Arin memang anak yg tidak percaya diri dan bodoh .

Ingin rasanya aku mempunyai saudara seperti Arin, jadi aku bisa memperlakukan nya lebih baik dari ibunya. Arin tidak melakukan kesalahan apapun, namun, ibunya membencinya karna dia adalah anak yg membuat Ayah dan Ibu nya bercerai.

Namun itu bukan lah se utuhnya salah Arin, Kenapa Ayah dan Ibu Arin bercerai? 

Arin. (8 tahun lalu)

"Ayah ibu !! Aku ingin pergi ke wahana baru yg di dekat gedung besar disana"

"iyaa Arin Ayah pasti akan ajak Arin kesana kita bertiga dengan ibu juga akan pergi".

2 hari kemudian tepat hari minggu.

"Ayah? Kita gajadi pergi ke wahana?"

"Jadi Arin sayang, tapi nanti setelah sarapan , masih juga jam 5 pagi" kata ayah ku sambil menepuk pundak ku.

"Mama ikut kan ma?" kataku sambil tersenyum ke arah mama.

"Apa kita gak lebih baik pergi minggu depan Pah?" tanya mama sambil meyakinkan papa.

"Gamauu !!!" Kata ku menolak dengan teriakan cukup keras.

"Tuh mah. Arin gak mau, jadi gimana lagi".

"Yaudah deh" kata mama tersenyum ke arah ku.

Setelah sarapan pun kami berangkat .

"Papa? Berapa jam menuju wahana dekat gedung besar itu?"

"Cuman 1 jam kok sayang, gak lama" kata papa sambil tersenyum.

"PAPA AWASS !!!!"

Brakk...

Kami menabrak pohon besarvkarena menghindar dari truk yg hampir melindas kami.

Papa meninggal di tempat, sedangkan aku dan ibu di bawa kerumah sakit.

Ya itu adalah wahana paling mengerikan yg ada.

Sejak saat itu ibu dan ayah bercerai, karena ayah tidak akan kembali ke sini lagi, lebih tepatnya mereka "cerai mati".

Itu adalah kenapa Ibu sangat membenciku, ibu merasa karna aku lah Ayah mati.

***


Sahabat Dunia Lain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang