02

365 32 1
                                    

" GIMANA udah ketemu?" Harrison menyeruput kopinya dan bangun dari duduknya.

" Gaada nih." Tom mencari-cari buku catatan fisika nya yang hilang entah kemana, ia sudah mencarinya di seluruh rumah namun tak kunjung menemukannya.

" Ketinggalan di sekolah kali." Harrison menebak-nebak seraya membantu Tom mencarinya.

" Nggak, gue yakin udah gue masukin ke tas." Tom tetap mencari buku fisikanya walaupun sudah 2 jam ia mencarinya.

" Ya barangkali." Harrison mengedikkan bahunya, ia pun mengambil ponselnya dari saku celananya.

Harrison membuka aplikasi LONE miliknya dan membuka grup kelas yang ramai dengan topik yang sangat tidak jelas, Harrison pun kadang-kadang tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka.

Haz : Guys, ada yang tau buku catatan fisika Tom dimana ga?

Ini yang Harrison sebalkan dari grup kelasnya. Yang nge-read banyak tapi tidak ada satu pun yang menjawab. Sudah 30 menit Harrison menunggu tapi tak kunjung mendapat jawaban dari grup kelasnya.

'TING' ponsel Harrison berbunyi, dengan segera Harrison membuka ponselnya. Ternyata dari grup kelas.


Cole S. : Mana saya tahu saya kan tamvan @.Haz

Sekalinya ada yang membalasnya, ternyata dari Cole. Cole adalah teman sebangku Harrison yang dikenal sebagai badut kelas. Harrison tidak tahu kenapa teman-temannya memberi julukan tersebut, padahal Cole sama sekali tidak lucu, lawakannya selalu receh dan garing.

Haz : Serius woi ada yang tau kagak?!

Cara D : Punya Tom kan? Ada di gue

Harrison langsung berlari menemui Tom, ia sudah tahu buku fisika sahabatnya itu dimana.
" Tom!!!"

Tom menengok ke arah Harrison yang berlari kecil menuju dirinya. Alis coklat Tom bertaut. Tom melihat ke bawah dan menemukan kelereng. Baru saja Tom membuka mulutnya untuk memperingatkan Harrison, namun takdir berkata lain. Harrison terpeleset dan jatuh dengan pantat yang mengenai lantai terlebih dahulu.

Harrison mengelus-ngelus pantatnya seraya merintih kesakitan. Dasar kelereng sialan, gerutunya dalam hati. Saking kesalnya dengan kelereng Harrison hampir lupa dengan tujuan awalnya. " Buku lo udah ketemu!"

" Iya tau, di Cara kan?" Tom memutar bola matanya. Memangnya ia tidak mengecek grup kelas apa? Sampai-sampai ia tidak tahu dimana buku fisikanya berada sekarang.

" Kalo udah tau, napa lu diem aja di grup kelas coeg!!" Emosi Harrison mulai meninggi.

" Gue kan sider setia." Tom mengacungkan jari tangannya membentuk huruf 'v' sambil tersenyum lebar.

•••

Tom menyalakan ponselnya dan melihat-lihat timeline di Instakilo. Pikirannya masih dipenuhi oleh buku fisikanya yang tiba-tiba ada di Cara. Tom lumayan kaget saat mengetahuinya. Pasalnya, Cara dicap sebagai gadis yang pendiam dan tidak suka bergaul dengan orang-orang. Ah sudahlah, yang penting buku fisika Tom aman.

Notif LONE muncul dari handphone Tom saat ia mengscroll timeline Instakilo nya. Ia melihat nama Cara dari notif tersebut. Tidak ada embel-embel grup didalam notifnya. Cara mengechatnya? Tom bingung, tidak bingung juga sih.

Tom langsung membalas chat dari Cara. Dengan iseng, Tom melihat chat-chat yang masuk. Namun, semuanya berasal dari OA atau grup, tidak penting. Ternyata, Zendaya mengiriminya pesan beberapa jam yang lalu, Tom pun membukanya.

Zendaya : Tommm anterin gue ke toko bukuu :)

Tanpa ragu, Tom langsung menolak ajakan dari sepupu sahabatnya tersebut. Jika Zendaya sudah mengajak jalan begini, bukan hanya waktu Tom yang terbuang, namun uang di dompetnya pun terkuras habis.

'TING' notif masuk ke ponsel Tom. Saat dilihat Tom langsung membulatkan matanya.

Cara D : Hari ini jam 4 sore ketemuan di moonlight cafe.









Jangan lupa di vote yaaa :)

Next??

Pacar? ; Tom HollandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang