Awan gelap menutup matahari yang ingin menyinari London, cuaca menjadi mendung pertanda akan turun hujan. Ali bejalan menuju sebuah cafe yang ia bangun sejak 2 tahun yang lalu. Sampai di cafe, Ali di sambut oleh para pegawainya yang bersiap membuka cafe. Ali pun menyapa para pegawainya lalu memberikan morning briefing, setelah itu ia masuk ke ruangan kerjanya.
Ruangan kerja yang di desain vintage dan di isi pernak-pernik khas London ini menjadi tempat Ali untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sengaja Ali mendesain vintage ruangannya, karna suasana vintage mampu membuat kita merasa nyaman dan tenang.
Berkutat dengan beberapa kertas dan pikirannya untuk membuat menu baru, akhirnya Ali berhasil menemukan sebuah menu baru untuk cafe nya. Ia akan menambahkan beberapa dessert dan cookies untuk cafenya. Ali melihat jam yang melingkar di tangannya, waktu menunjukkan pukul 12 siang. Ali melihat ke arah jendela ruang kerjanya, London mulai dituruni hujan rintik. Ali merasa membutuhkan sedikit coklat panas untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan segera ia mengambil telepon yang langsung terhubung ke dapur untuk memberitahu pegawainya bahwa ia membutuhkan coklat panas. Dilihatnya kembali beberapa kertas recipe yang ia buat. Untuk Dessert, Ali memilih Shouffle, Panacotta, Cheese Cake, Red Velvet, Mocca Mousse, Blueberry Cake dan Tiramisu Cake. Untuk Cookies, Ali hanya akan membuat Cookies Vanilla dan Cookies Chocolate.
Seseorang mengetuk pintu ruangan Ali, fokus Ali beralih ke pintu yang berbunyi.
"Masuk" kata Ali
Seorang pegawai lelaki bernama Azhar membawa nampan dan di atasnya ada sebuah gelas berkuping berwarna putih gading bertuliskan 'I ❤️ LONDON' dan piring kecil berisi 3 buah cookies vanilla. Azhar meletakkan gelas dan cookiesnya di meja Ali.
"Silahkan dinikmati pak" kata Azhar
Ali melihat ke arah Azhar
"Iya terimakasih Zhar" kata Ali
Ali melihat ke arah mejanya, ia mengerutkan keningnya bingung. Dengan cepat ia menoleh ke arah Azhar.
"Zhar, cookies darimana ini?" tanya Ali
"Ini cookies diberikan oleh seorang perempuan pak, dia baru saja membuka toko Dessert di seberang toko kita" kata Azhar
"Oh, jadi toko seberang itu dijadikan toko Desser. Baiklah, kalau begitu berikan pemilik toko Dessert itu Spaghetti Bolognese ya" kata Ali
"Baik pak" kata Azhar
"Dan sampaikan terimakasih saya atas cookies yang ia berikan" kata Ali
"Baik pak, akan saya sampaikan" kata Azhar
"Baik, silahkan kembali bekerja Zhar" kata Ali
"Permisi pak" kata Azhar
Setelah Azhar keluar, Ali pun menyeruput coklat panasnya. Setelah menyeruput coklat panas, Ali merasakan dejavu. Pikirannya seolah terbang membawanya kembali ke masa lalu, masa dimana ia sedang menunggu hujan reda dengan berdiri di balkon apartement seorang perempuan yang sangat ia sayangi dan cintai.
Perempuan itu menyentuh lembut bahu Ali, membuat Ali menoleh ke arahnya dan memberikan senyuman khas Ali. Gadis itu menyodorkan gelas berwarna ungu berinisial 'P' yang berisi coklat panas.
"Thank you, Prilly" kata Ali
"Sama-sama. Kamu minum yah, biar pikiran kamu tenang dan badan kamu anget" kata Prilly sambil memberikan Ali senyuman manis
Ali tersadar dari bayangan tentang masa lalunya, ia menghembuskan nafasnya kasar. Melihat kearah cookies vanilla yang tergeletak di atas piring, membuat Ali berselera menyantap cookies itu. Di ambilnya cookies vanilla itu lalu digigitnya. Matanya terbelalak, cookies ini rasanya sangat familiar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imagine (Short Story)
FanfictionCerita ini hanyalah fiktif belaka, jadi jangan dimasukkan ke hati ya. Enjoy!