part 10

10 1 0
                                    

"Valen pulang hati hati ya"

"Ia teh Valen tahu, yaudah valen pualng ya angkotnya udah datang"

"Hati hati Valen teriak teh tika"

Valen mengancung jempolnya pada saat hendak naik, ia menahan diri untuk tidak mengelurkan air matanya

Apakah ia benar benar sudah jatuh cinta?

"Ya allah Valen belum siap buat patah hati"

Ucap Valen dalam hati sambil memejamkan matanya namun tidak terasa setetes air mata berhasil meluncur keluar dari kelopak matanya
----------------------------

Pukul 2.30 pm Valen sampai dirumah ia langsung pergi kemarnya

"Loh Valen tumben ngga ngucapin assalamualikum?"

"Valen lagi ga mood mah"

"Loh loh emangnya ngucapin assalamuallaokum harus paje mood mood segala ya? Bukannya mengucaokan dan menjawabnya pun itu hukumnya wajib"

"Ia ia mah Valen salah maaf, assalamualaikum"

"Nah gitu dong tapi harus ikhlas"

"Yaallah mah Valen udha ikhlas ko"

"Kalau ikhlas wajahnya jangan badmood lagi dong"

Langsung saja Valen memasang senyum kuda

"Udah kan, udah ya mah valen ap mau bobo"

"Eetsss tapi"

"Apa lagi mah"

"Ini mamah minta tolong kamu kasihin ke a regi ya"

"Sekarang?"

"Ialah Valen masa mau tahun depan keburu basi dong"

Valen langsung mengambil alih makanan dari tangan mamahnya itu

Valen langsung menjuju rumahnya a regi
Pada saat Valen mendekat ke arah pintu rumahnya seperti tidak ada orang Valen mencoba mengetuk pintu rumahnya namun tak kunjung terbuka

Lantas Valen memutukan untuk mengetuk pintu yang terkahir
Jika masih belum dibukakan pintunya ia akan angsung balik kanan dan pulang

Pada saat hendak Valen ingin mengetuk pintunya, tiba tiba saja pintu rumah a regi terbuka saat kepala Valen menatap ke atas. Pangan nya bertemu orang yang ia hindari

"Eh Valen ada apa?"
Tanya Devon dengan suara khas seraknya karena ia baru bangun tisur

"E-mm ini ada makanan dari mamah buat A regi"

Ucap Valen dengan gugup

"Ohh buat aku ngga?"

"Eh"
langsung saja membuat alen terkejut

"Tenang Valen gausah panik gitu, oya kapan kapan bales dong sms dari saya"

"Hah" Valen saat ini seperti orang yang bodoh

"Kapan kapan kamu balas sms saya dong, apa kamu gaada pulsa? Perlu saya betikan"

"Tidak, aku masih mampu untuk membelinya"

"Lantas mengapa tidak di balas"

"Karena aku sedang tidak mood"

"Jika moodmu sudah membaik bisa kah  kau membalasnya"

Valen hanya menggukan kepalannya

"Valen permsi mau pulang"

"Ohh silahkan"

Valen pun pergi dari rumah a regi,sebenarnya saat ini hatinya berdegub begitu kencang
Namun valen buru menetralkan degub jantungnya alasan untuk apa jantung Valen berdegub lebih kencang dekat saja tidak, kenal saja pun tidak

Apa Valen harus membalas pesan dari devon? Namun untuk apa? Ia takut terjadi kesalah pahaman

"Heh begong aja"

"E-ehh teh tika, sejak kapan disini"

"Sejak tadi"

"Hah"

"Ya ko jadi telmi gini sih valen"

"Vaen ga telmi teh"

"Lalu?"

"Stop bukan waktunya debat sektang udaha sore valen mau mandi tetus anjut sholat"

"Pantesan bau"

"Berisik teh, valen balik duluan ya"

Teh tika hanya meganggukan
Kepalanya .

Malamnya Valen diam di dekat jendela kamarnya ia melihat langit malam ini cukup terang karena kehadiran bulan dan bintang apakah cinta seindah langit yang di penuhi oleh bintang dan di terangkan oleh buan?
Apakah cinta serumit menghitung bintang karna jumlahnya yang tidak bisa di hitung. Jika saha saa

MAYBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang