Part 2

346 55 8
                                    

Hal rutin yang selalu Minhe lakukan sebelum tidur di malam hari. Selain berdoa, mencuci kaki dan sikat gigi adalah. Memposting foto Chanyeol di akun instagramnya yang sengaja ia buat khusus hanya memposting foto Chanyeol dengan caption penyemangat untuk menunjukan betapa Minhe benar-benar mencintai Chanyeol idolanya itu.

“Anggaplah ini hanya angin lalu, karena suatu saat nanti, ini akan menjadi suatu mimpi bersar kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Anggaplah ini hanya angin lalu, karena suatu saat nanti, ini akan menjadi suatu mimpi bersar kita. Ya, mimpi besarku adalah dirimu. Aku menonton mu tadi, aku lihat kau sangat lelah dengan mata panda yang begitu lucu, meskipun lucu tetapi itu tidak baik untuk kesehatan mu. Jangan mengabaikan kesehatanmu. Kami akan sedih jika kau sakit.”

Itulah caption yang Minhe posting dan tak lupa untuk menandai akun resmi milik Chanyeol, Minhe tidak berharap banyak, hanya sedikit berharap. Tidak perlu di balas dan akan bersyukur jika itu sampai dengan selamat kenontif Chanyeol dan tidak tenggalam dengam posting-postingan lain yang juga sangat banyak masuk di akun Chanyeol.

Gila memang, tetapi Minhe suka. Entah sampai kapan ia akan terus-terus berharap agar Chanyeol suatu saat nanti menjadi miliknya, mungkin harapan itu akan segera ia kubur dalam-dalam saat calon suaminya yang sesungguhnya akan melarang Minhe untuk menggilai Chanyeol seperti ini. Ya, Minhe bersedia membantu ayahnya unutuk menikah dengan anak Tuan Park.

“Siap-siaplah untuk segera menemuiku di alam mimpi, Chanyeol ku.” Minhe mengecup ponselnya yang menampkan wajah Chanyeol pada wallpaper ponselnya lalu menaruhnya di atas nakas. Minhe sudah tidak sabar ingin segera tidur lelap dan memimpikan Chanyeol, karena dunia itulah satu-satunya Minhe bisa menemui Chanyeol dengan gratis tanpa membeli tiket. Walapun itu tidak nyata, sekali lagi Minhe tegaskan ia tidak perduli apakah itu nyata atau tidak.

                                  **

Chanyeol memang terlihat seperti laki-laki membosakan dengan wajah datar tanpa ekspresi, haters selalu berkata kalau Chanyeol bukanlah penyanyi yang pantas di idolakan, suara pas-pasan dan hanya bermodal tampang. Chanyeol tidak ingin menutup mata dan telinga untuk tidak memperdulikan kicauan para haters yang datang di nontif akun instagramnya, tetapi bukan hanya haters yang Chanyeol pikirkan, penggemarnyalah hal utama yang harus Chanyeol pikirakan, tidak perduli sebarapa rendah haters menghinanya karena akan ada penggemarnya yang membelanya setinggi langit. Dan, satu postingan kegemaranya di Instagram yang paling ia tunggu-tunggu.

Chanyeol tertawa geli membaca postingan tersebut, entah mengapa Chanyeol merasa tertarik untuk membaca caption-caption dari postingan tersebut yang rutin di kirimkan setiap pukul 9 malam, Chanyeol benar-benar penasaran bagaimana sebenarnya wajah dari penggemarnya yang begitu rajin dan konsisten menghampiri nontifnya.

“Aku berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu.” Chanyeol tersenyum menatap ponselnya, ia sudah semakin terlihat tidak waras. Bahkan, Sehun yang ada sampingnya hanya menatap Chanyeol dengan tatapan cengo.

“Kosongkan jadwalmu segera, Chan,” ucap Sehun secara tida-tiba membuat Chanyeol menatap malas ke arah Shun.

“Untuk?”

“Aku ingin membawamu ke psikiater, aku rasa kadar gila mu sudah mulai bertambah. Aku bukan sekali dua kali melihat mu tersenyum seperti orang gila, tetapi berkali-kali. Sebagai sepupu yang baik, aku tidak ingin kau gila di usia muda, dan aku akan sangat malu jika harus mengakui memiliki saudara gila sepertimu!”

Chanyeol rasa bukan dirinya yang gila, tetapi Sehun. Biasanya orang gila akan menuduh orang lain untuk menutupi kebenaran kalau dirinya gila. Berhenti membicarakan orang gila jika tidak ingin menjadi gila sungguhan!

“Aku akan mengosongkan jadwalku, kita sebaiknya memeriksakan diri bersama-sama, bukan hanya aku yang gila, tetapi kau juga gila. Lihat saja kau mengenakan kolormu terbalik. Aku rasa otakmu juga ikut terbalik.”

Sehun sangat takut akan gelap, saat Sehun buang air besar di kamar mandi Chanyeol tadi, lampu kamar mandi tiba-tiba saja mati dan Sehun menggunakan celannya dengan asal agar bisa segera keluar dari kamar mandi, itu sebabnya Sehun menggunakan celanya terbalik. Dan Sehun yakin itu adalah ulah Chanyeol.

Drettt.... Dreetttt

Chanyeol menatap malas kearah ponselnya saat melihat pesan yang terkirim dari ayahnya.

Daddy tidak mau tau, besok malam pukul 8 kau sudah harus pulang ke rumah!
Jika tidak, daddy akan membuatkan sekandal cantik untuk mu dan Sehun. Daddy tau kau sedang satu ranjang saat ini dengan bocah tengik itu. Dasar gay!!

WHAT HELL, Chanyeol semakin yakin pria tua sialan yang baru saja mengerimkan pesan di ponselnya bukanlah ayah kandungnya. Ayah kandung tidak akan setega itu mengancam dan mengatai anaknya. Hanya ada satu di dunia dan begitu sial Chanyeol lah yang menjadi anaknya.

                                 **

Minhe sangat gugup, berkali-kali ia menatap dirinya di depan cermin,  ini baru pukul 4 sore dan pertemuannya dengan anak Tuan Park adalah pukul 8 malam, masih ada waktu 4 jam dan Minhe sudah selesai berdandan.  Semoga saja riasannya tidak basi saat jam 8 itu tiba.

“Minhe, mereka sudah datang.” Yoora tanpa mengetuk pintu masuk ke dalam kamar Minhe membuat Minhe terkejut bukan main.

“Mereka bilang akan datang kesini pukul 8 dan ini baru jam 4 sore. Kenapa cepat sekali?” Untung saja Minhe sudah selesai berhias, entah ini beruntung atau sial. Apa pun itu Minhe juga tak mengerti.

“Hanya Tuan Park dan istrinya saja yang datang, mungkin anaknya setelah pukul 8 nati akan menyusul. Cepat kebawah, ayah sudah memanggilmu.”

Minhe mengangguk namun tak segera mengikuti suruhan Yoora untuk keluar, melainkan Minhe mengambil ponselnya. Untuk menyamangati dirinya, Hal wajib yang ia lakukan adalah menatap Foto Chanyeol.

Minhe menyipitkan matanya ketika melihat pemberitahuan pada akun istagramnya, ada pesan yang di kirimkan seseorang di sana.

Minhe menelah ludahnya kasar, tangannya bahkan sudah gemetar hebat. Apakah ini nyata atau ia hanya bermimpi? 

"Semangati aku dengan kata-kata bijak mu, mood ku sangat buruk hari ini."

Pesan dari Chanyeol, jangan buat Minhe menjadi lebih gila karena semua ini tidak mungkin nyata. Minhe yakin ini hanya pesan dari akun parodi Chanyeol.

Dengan tangan gemetar dan bola mata yang hampir keluar, Minhe berharap-harap cemas saat memastikan apakah itu Chanyeol asli atau bukan.

"Shit, seharusnya aku tidak boleh se-senang itu. Mana mungkin itu Chanyeol, sialan!" umpat Minhe sembari membanting ponselnya di atas kasur saat ia mengetahui kenyataan bahwa pesan itu bukan terkirim dari akun resmi Chanyeol. Seharusnya nama-nama akun yang begitu mirib dengam username Chanyeol di musnahkan saja agar Minhe tak mendapat serangan jantung seperti tadi akibat akun-akun itu.




 Seharusnya nama-nama akun yang begitu mirib dengam username Chanyeol di musnahkan saja agar Minhe tak mendapat serangan jantung seperti tadi akibat akun-akun itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan kalian menekan tombol Vote saja aku udah seneng, apalagi samape komen. Aku makin senang 💜

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang