Part 5

256 35 5
                                    

Minhe mendesah pelan, tanpa di sangaka-sangka pernikahannya dengan mantan idolanya itu akan di laksanakan 3 hari lagi. Jika saja sikap Chanyeol tidak seperti apa yang kemarin Minhe lihat, sudah pasti ia akan sangat bahagia mempersiapkan pernikahannya ini.

'Aku ingin bertemu dengan mu!'

Park Chanyeol

Oh mata Minhe tak salah lihat, pesan yang baru saja masuk di ponselnya dari Chanyeol. Pria itu ingin bertemu dengannya, entah mengapa perasaan Minhe menjadi tidak enak.

"Minhe, calon suamimu ada di luar. Dia ingin bertemu dengan mu!" Yora tiba-tiba saja datang ke kamar Minhe tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, untung saja Minhe tidak melempari Yora dengan ponselnya karena terkejut. Menyebalkan!

**

Pria itu sudah menunggu Minhe dengan angkuhnya di depan mobil sport hitam yang sering dia gunakan. Minhe tau betul jika mobil itu adalah mobil kesayangan seorang Park Chanyeol. Sial! Minhe menyesal sudah membuang-buang waktunya untuk mencari tau semua tentang pria arogant bernama Chanyeol itu.

Tidak ada kata apa pun dari Chanyeol, ketika Minhe berjalan mendekat ke arah mobilnya pria itu langsung saja masuk ke dalam mobilnya. Minhe hanya mengeram kesal dengan kelakukan Chanyeol tersebut. Jadi ia tidak ingin masuk, lebih baik Minhe hanya diam memperhatikan apa yang akan Chanyeol lakukan setelah ini.

"Hey, kenapa kau diam. Cepat masuk, kau hanya membuang-buang waktuku!" teriak Chanyeol dari dalam mobil, biar saja memang itu yang Minhe inginkan.

"Kau tidak mengatakan apapun, bagaimana aku bisa tau jika kau ingin aku masuk ke dalam mobil mu," jawab Minhe jengah setelah akhirnya menuruti apa yang Chanyeol katakan untuk masuk ke dalam mobil.

"Kau tidak usah banyak bicara, bukankah ini yang kau inginkan. Berada dalam satu mobil dengan idolamu, seharusnya kau berterima kasih padaku!"

Sungguh, Minhe benar-benar muak melihat kelakuan Chanyeol yang begitu angkuh. Belum lagi senyum sialan itu membuat Minhe sangat geram melihatnya. Senyuman itu tidak pernah Minhe lihat di televisi. Tidak ada yang memiliki senyuman sekeji itu selain hanya Park Chnayeol dan Minhe membenci senyuman remeh itu!

"Tutup mulutmu, Chanyeol! Kau pikir aku masih mengidolakan mu. Aku hanya akan menjadi wanita bodoh jika masih mengidolakan mu!"

Oh shit! Bagiaman bisa seorang fans berkata seperti ini pada idolanya. Tetapi percayalah perkataan Minhe tadi sangat tulus dari hatinya yang paling terdalam, jika ada kata-kata kasar yang lebih sopan tentu sudah Minhe keluarkan sejak tadi untuk ia katakan pada Chanyeol.

"Kau pikir aku percaya dengan taktik mu itu, kau berpura-pura berhenti menjadi penggemar ku agar aku bisa menerima perjodohan ini. Begitu?"

"Oh ayolah, Chanyeol. Aku rasa kau memang bodoh sampai tidak tau mana perkataan jujur dan berpura-pura."

Minhe rasa tingkat keberaniannya meningkat sangat banyak, ia bahkan tega mengatakan mantan idolanya itu bodoh. Minhe tidak khilaf, sekali lagi ia mengatakan semua itu secara sadar.

"Akh.. whatever you say about me! Kau hanya perlu menanda tangani surat ini. Mengingat kau tidak akan pernah mau membatalkan perjodohan ini."

Minhe berdecak, jika saja bisa sudah pasti Minhe akan membatalkan perjodohan ini. Tetapi bukan karena ia memang ingin menikah dengan Chanyeol melainkan ia tidak ingin ayahnya marah dan sedih melihat Minhe menolak permintaannya.

"Apa ini?"

"Apa kau tidak bisa baca, kasihan sekali ayahmu menyekolahkan kau sia sia!"

Aikhh.. Menyebalkan sekali, pria itu tidak mengerti dengan yang namanya basa-basi, sekali bermulut pedas akan tetap bermulut pedas.

Lebih baik Minhe diam dan membaca dengan seksama lembaran surat yang Chanyeol berikan. Yang pasti Minhe bisa membaca dan mengerti isi surat tersebut. Surat yang Chanyeol berikan adalah surat perjanjian atau lebih tepatnya surat kontrak. Di sana tertera jelas jika Chanyeol ingin pernikahan tersebut berlangsung selama 3 bulan setelah itu Chanyeol atau pun Minhe akan bercerai.

Minhe menatap Chanyeol dengan tatapn garang, dia pikir sebuah pernikahan adalah main-main. Pria itu benar-benar.

"Apa?"

"Aku tidak setuju!"

"Cih.. Aku sudah tau kau akan berkata seperti itu. Mana mungkim seorang fans fanatik menyainyiakan pernikahan nya bersama idolanya. Akh.. Aku akan berada di neraka seumur hidup dengan wanita aneh sepertimu."

Minhe bisa mendengar nada frustasi dari Chanyeol, begitu menderitakah dia jika bersama dengan Minhe. Ayolah.. Sebarapa baik kah Chanyeol dari Minhe sampai pria itu berkata seperti itu.

"Dengar, Chanyeol aku bukanlah fans fanatik mu lagi. Jangan kau pikir hanya kau yang akan berada di neraka dengan pernikahan ini. Kau pikir aku bahagia, aku bahkan ingin waktu segera berhenti agar aku tidak menikah dengan mu," jawab Minhe menggebu-gebu. Matanya dengan berani menatap menantang ke arah Chanyeol. Pria itu tidak seharusnya bersikap seolah-olah seperti korban yang perlu di kasihani.

"Hey, kalau begitu buktikan ucapan mu. Mantan fansku! Kau tanda tangani surat ini dan pergilah dari ku setelah 3 bulan."

"Well, kenapa harus repot-repot 3 bulan. Kau bisa meminta ayahmu itu untuk membatalkan pernikahan ini dan semua masalah selesai!"

Pemikiran yang cerdas, dasar pria bodoh!

Itulah mengapa Minhe menyesal pernah mengidolakan Chanyeol. Karena pemikiran yang sempit membuat Chanyeol sama sekali tidak pantas untuk menjadi idola.

"Aku tidak bodoh membiarkan harta warisan ku jatuh di tangan orang lain. Kau pikir aku mau membuat hidupku menderita selama 3 bulan itu. Jika saja ayahku tidak memberiku waktu untuk mendapatkan harta ku itu, sudah pasti pernikahan ini tidak akan pernah terjadi!"

Damn! Chanyeol tidak bodoh, justru Chanyeol terlalu pintar sampai lebih tepat di katakan licik. Ia menginginkan pernikahan ini untuk mendapatkan Minhe. Bisa di katakan Chanyeol dan dirinya sama-sama membutuhkan pernikahan ini untuk menyelamatkan hidup mereka meskipun mereka tidak menginginkanya.

Minhe mengembuskan nafasnya gusar, sepertinya tidak ada pilihan lain.

"Baiklah, tetapi dengan satu sayarat!"

Chanyeol menaikan sebelah alisnya menunggu lanjutan perkataan Minhe.

"Kau tidak boleh menyentuhku dan kita akan tidur di ranjang yang berbeda selama pernikahan itu!"

"Cepat tanda tangani dan tidap perlu banyak bicara."

Minhe mengangguk, ia rasa Chanyeol akan mentejui perkataannya itu. Bukan kah Chanyeol tidak menyukainya.

"Kau pikir aku akan bernafsu padamu!"

Shit!  Kurang ajar sekali pria itu, masih sempatnya Chanyeol menghina Minhe sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah Minhe dengan Minhe yang masih terpaku berkabut asap di kepalanya.











Jangan lupa untuk menekan tanda bintang yaa... Dan komentar kalian sangat aku butuhkan!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Contract MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang