01. 𝙸 𝚕𝚒𝚔𝚎 𝚢𝚘𝚞 - 𝙹𝚊𝚎𝚛𝚎𝚗

839 71 31
                                    



.
.
.
"Semua tempat bisa kukunjungi sesuka hatiku namun, hanya satu tempat yang tak mampu aku kunjungi dengan seenaknya, yaitu... hatimu"
.
.
.












"Morning Jae- hyung!" seru pria manis bersurai dark brown tersebut dengan senyuman lima jarinya menyapa sang senior yang  menghiraukannya.

"..."

"Hn, Jae-hyung harusnya kau menyahuti sapaanku. Bukannya seperti ini mengabaikanku. Tidak sopan, huh!"cerca sang pria manis sambil mengembungkan pipinya sebal.

"Hm, Pagi" decaknya singkat tanpa menoleh sedikitpun kepada sang pria manis yang tengah berjalan beriringan dengannya.

"Kenapa pagi sekali datang? Tak biasanya"

"Bukan urusanmu'kan. Lebih baik pergi segera kekelasmu, menyebalkan" pria tersebut hanya menatap sekilas namun tajam. Pria manis bersurai eboni tersebut hanya merespon dengan senyuman tipis, sangat tipis. Ia sudah biasa mendapat respon sakarsme seperti ini dari senior kesayangannya.

"Baiklah, baik Jae hyung –ku"

Surai hitam yang bergerak perlahan tertiup oleh terpaan angin musim gugur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Surai hitam yang bergerak perlahan tertiup oleh terpaan angin musim gugur. Terlihat sangat menawan dan memenjarakan pandangan ini. Senior kesayangan –ku, senior super jutek –ku. Mungkin terdengar aneh aku yang seenaknya saja mengklaim bahwa Jung Jaehyun itu adalah milik ku seorang. Nyatanya, ia milik semua orang, dia bukan kekasihku, bukan temanku, saudaraku atau hubungan yang lainnya. Aku hanya adik kelas pengganggu yang selalu mengusik ketenangan Jaehyun hyung.

Semua hal itu kulakukan hanya karena ingin menarik perhatian senior. Cara yang klise, bukan? Tapi hanya dengan cara seperti itu sunbae bisa melihatku, mengingatku dan berinteraksi denganku. Jika aku tetap menjadi sosok Renjun yang 'dulu' aku tak akan mampu meraih seorang Jaehyun hyung yang begitu dingin tersebut.

"Bagaimana ini aku terlambat! Upacara pembukaan pasti sudah dimulai. Setelah ini aku yakin akan kena masalah, sial!" decak pria manis bersurai eboni tersebut dengan tatapan panic. Jika saja ponselnya tak mati ia pasti bisa bangun lebih awal karena alarm nya.

"Jika kau hanya menggerutu seperti itu, tak akan menghasilkan apapun anak baru!" decak pria dengan kacamata berframe kotak tersebut.

"Ehh?"

"Bukan 'Ehh' cepat ikut denganku. Kita lewat jalan rahasia" gumamnya perlahan berjalan memimpin didepan pria manis bermata rubah tersebut.

Setelah beberapa saat berjalan mereka menemukan sebuah lubang rahasia yang tersembunyi dibalik semak belukar. Sosok pria berkacamata itu telah lebih dahulu memasuki lubang tersebut dan disusul oleh sang pria manis tersebut. Dan sekarang tibalah keduanya dihalaman belakang sekolah.
Pria manis beriris hitam pekat tersebut hanya dapat menganga takjub. "Mwah! Aku baru tahu bahwa disekolah ini ada tempat seindah ini. Ah iya! Terima kasih emm...?"

P l a y l i s t  l o v e 🦋🤍 | [ NCT World]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang