what defines us is how well we rise after falling - anonymous -
Apakah kamu pernah merasakan jatuh? Apapun itu yang menggunakan kata jatuh, termasuk cinta. Setiap jatuh selalu memiliki sakit yang bisa saja nampak namun bisa juga tidak. Tapi tetap saja namanya sakit, bukan? Sakit adalah konsekuensi mutlak yang memang sudah pasti kamu terima tentunya. Tapi, pernahkah ketika kamu jatuh, kamu berusaha menolak untuk mengakuinya? Kurasa aku sering demikian, entah bagaimana halnya denganmu. Penyebabnya bisa saja karena malu, atau karena gengsi, atau juga karena terlalu tahu diri, atau bisa jadi agar tak terlihat lemah. Bahkan tak jarang beberapa orang menangis menahan sakit yang ia alami sendirian, tak menyalahkan kamu atau siapapun. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena bisa terjatuh pada sesuatu, termasuk terjatuh pada hati yang tak memilihnya untuk terjatuh juga. Tak ada yang tahu dengan pasti apa penyebabnya kecuali dirimu sendiri.
Berapa banyak perjumpaan yang Tuhan berikan padamu selama ini? Sungguh, kamu tak akan mampu menghitungnya. Tapi berapa banyak kegelisahan dan kesedihan yang kamu alami atas perpisahan yang terjadi di hidupmu? Aku yakin kamu mampu menjabarkannya satu persatu.
Aku tak akan membahas tentang apa itu kehilangan, pertemuan maupun perpisahan, meski nyatanya akan banyak kamu temui kata-kata itu di dalam tulisan ini. Tak ada kamu temukan fokus khusus pada tulisan kali ini, ini lebih pada bagaimana aku mengurai apa yang sedang berkeliaran di benakku.
Pernahkah kamu berusaha menghilang dari kehidupan seseorang hanya karena kamu sedang menghindari sebuah kehilangan akan dirinya? Maksudku kamu memilih menghilang sebelum dia yang pergi menghilang.
Kamu harusnya paham betul, bahwa sebelum memilih menghilang ada baiknya kamu menelisik kembali arti sebuah pertemuan yang Tuhan rancang untukmu.
Jika saja kamu tahu bertemu dengan seseorang itu selangkah lebih dekat dengan perpisahan dengannya pula. Percaya atau tidak. Mau memahami atau tidak. Itulah kehidupan, sebuah persinggahan serta pembelajaran. Namun bukan berarti tak akan ada yang menetap, ada, pasti ada yang menetap namun akhirnya kembali akan berpulang kehadirat Tuhan.
Maybe, a lot of people brings you down. But you must know that there will always somebody wanna helps you to get up. Selalu demikian, yang pergi akan digantikan dengan yang baru. Pun begitu dengan yang baru akan ada masanya untuk kemudian tergantikan juga.
Berapa banyak waktu yang telah kita lalui? Berapa banyak rasa yang sudah mampu untuk kita tafsirkan sendiri? Tak lagi mampu untuk kamu hitung tentunya. Segala moment bahagia akan selalu terbingkai menjadi sebuah memori yang terbaik. Sama halnya dengan moment yang menyedihkan, ia pun akan terkenang sebagai sebuah pelajaran berharga mengenai kelemahan diri dan kebutuhan kita untuk selalu dekat dengan-Nya.
Terkadang kita menolak ketika orang lain sudah berkata bahwa kita telah merasakan sakit. Denial. Sebut saja seperti itu, kamu menyangkalnya dengan tertawa, tersenyum atau mengatakan bahwa semuanya tidak mungkin. Jika saja kamu mau percaya kata mereka, jika saja kamu tidak menyangkal, pasti kamu tidak akan terluka dan merasakan sakit yang teramat parah.
Dan tak ayal pada akhirnya kamu akan meminta pada Tuhan untuk memusnahkan segala rasa yang hadir tanpa pernah kamu inginkan. Lalu bergegas merapikan segala perlengkapanmu untuk angkat kaki dan enyah dari hadapannya. Nyatanya, apakah akan semudah itu segalanya terjadi? Apa yang berkaitan dengan hati tak semudah itu untuk dibolak-balikkan sesuai inginmu, kecuali Dia yang berkehendak. Bahkan sejauh apapun kamu berlari menghindar, jika Dia inginkan kamu untuk tetap tinggal. Maka tak ada yang bisa kamu lakukan kecuali mulai terbuka dan mengakui rasamu sendiri. Dan tetap tinggal sembari belajar akan rasa yang telah tersemai di hatimu.
Dan bagiku tak usah terburu-buru untuk mundur, mundur adalah pilihan terakhir dari sekian banyak pilihan yang harus kamu pilih seharusnya. Ketika mundur maka sudah tak ada lagi yang bisa kamu perjuangkan, sayangnya kamu lupa, perjuangan terakhir yang sangat bisa kamu lakukan adalah mendo'akan segala yang terbaik untuknya. Berdo'a pun termasuk sebuah bentuk perjuangan rasa bukan?
Kamu tentu tahu, segala sesuatu yang sudah semestinya bersatu maka tak akan ada yang mampu untuk menghalanginya menjadi satu. Meski sempat terpisah sekalipun. Vice Versa.
Maybe you know that you still so far from the perfection that you want or you imagine. But I wish as every second you breathe, you get closer to it. Yakin saja, sedalam apapun sakit yang kamu rasakan ketika terjatuh, sebanyak apapun luka yang tertoreh, yakinkan dirimu adalah insan yang cukup kuat untuk menghadapinya, karena Tuhan tak akan pernah meninggalkanmu sendirian.
Dan akhirnya aku akan menutup tulisan ini dengan satu kalimat dari Ika Natassa, yang perlu kita ingat cuma ini : saat kita 'rela' berkompromi dengan seseorang, di luar sana pasti ada juga yang rela berkompromi dengan kita
Berkompromilah dengan dirimu sendiri sebelum kamu ingin membuat orang lain bisa berkompromi denganmu. Dan satu lagi, jalur yang kita tempuh memang tak selalu sama dengan orang lain, entah itu seseorang yang begitu berarti di hidupmu atau juga bukan. Tapi percayalah bahwa di setiap jalan yang kamu lalui, selalu akan ada jalan lain yang kamu lihat lengkap dengan mereka-mereka yang pernah berjalan beriringan denganmu atau bisa juga mereka yang tak pernah kamu bayangkan sebelumnya untuk bisa bertemu.
Apakah kamu sadar dan cukup untuk mengerti, bahwa itu tandanya, pertemuan akan selalu ada meski perpisahan tak pernah terelakkan.
Berbahagialah dengan perjalanan yang sedang kamu tempuh kini, sebanyak apapun perpisahan yang kamu alami, maka sebanyak itu pula akan tercipta sebuah pertemuan kembali. Berikan hal terbaik pada orang-orang yang kamu temui sejauh kamu menyusuri jalanan ini, karena kita tidak pernah tahu kapan pertemuan yang memisahkan akan terjadi, atau bisa saja pertemuan akan terjalin kembali setelah perpisahan yang kamu alami. Selamat menantikan kejutan-kejutan dari semesta, nikmati saja waktumu saat ini, cause You Only Live Once :)))
Jakarta, 9 Januari 2016
YOU ARE READING
You Only Live Once
RandomAda banyak hal yang terjadi di sekitar, ada banyak hal yang seringkali tak sejalan dengan ingin. Tak sepaham bukan berarti tak bisa berteman, tak sependapat bukan berarti tak bisa diajak bertukar cerita. Perbedaan itu perlu, setidaknya untuk kemudi...