Episode 06

4.2K 758 179
                                    

Dani.

Pak Dian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Dian.

Dengan payung hitamnya berdiri di depan gue sambil memandang gue dengan mata tajamnya.

"Kamu sengaja biar bisa ambil cuti sakit?!"

Dan gue membeku di detik itu.

"Kamu tuh kerja, dibayar. Badan kamu aset perusahaan, jadi kamu harus jaga kesehatan. Bukan ujan ujanan kaya gini." Lanjut Pak Dian masih dengan nada tingginya.

Dua detik kemudian gue sadar kalau gue berdiri terlalu dekat sama Pak Dian dan gue mundur selangkah. Tapi pas hujan mulai membasahi kepala gue lagi, Pak Dian malah maju dua langkah sebelum dia merangkul gue dan menarik gue supaya gue jalan bareng sama dia ke dalem.

"Saya gak apa apa pak, saya lari aj--"
"Udah diem. Kalo kamu sakit, nanti saya sama Bu Nina yang repot." Pak Dian memutus kalimat gue dan membuat gue cuma bisa diam lagi.

Saat itu yang gue bisa lihat cuma langkah kaki Pak Dian dan gue yang beriringan, dan payung hitam yang menutup hampir setengah jarak pandang gue. Suara hujan yang deras membuat rangkulan Pak Dian di pundak gue gak terasa awkward, dan wangi parfum Pak Dian yang bercampur dengan bau hujan membuat gue merasakan sebuah ketenangan yang sering gue rasakan pas gue duduk sama Pak Dian di depan Circle K malem malem.

Aneh. Gimana cowok menyeramkan ini bisa dalam satu detik berubah menjadi orang yang bisa memberikan aura tenang yang berlebihan.

"Udah sana naik." Pak Dian masih mengerutkan keningnya pas gue dan dia sampai di lobby.
"Makasih Pak..." ujar gue pelan, tepat saat gue ngeliat pundak dia basah. Pasti karena sepayung berdua sama gue. Gue makin ngerasa gak enak.
"Hm." Jawab Pak Dian singkat sambil jalan ke arah lift. Dan gue jadi mengikuti dia buat naik juga.

Gue dan Pak Dian gak ngomong apa apa lagi selama di lift. Tapi Pak Dian langsung menghela nafas pas gue jalan keluar lift sambil bersin. Ah. Sakit deh gue nih.

"Makasih Pak Dian!" Ujar gue sekali lagi sebelum pintu lift ketutup.

Langkah gue terasa lelah banget tapi tiba tiba sebuah suara membuat gue semangat seketika.

"IH PAS BANGET BARU PULANG!!"

Tarra jalan ke arah pintu rumah gue dari pintu lift satunya dan gue cuma ketawa liat dia pake baju kegedean.

Tarra jalan ke arah pintu rumah gue dari pintu lift satunya dan gue cuma ketawa liat dia pake baju kegedean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Violet Carnation (PUBLISHED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang