Part I - Masalalu

21 0 0
                                    


Sometimes ... You just have to let go.
Don't forget. Just let go ..

Author

"Karma" mungkin sebagian orang takut mendengar kata tersebut, mungkin kita bisa berhati-hati dengan kata-lata tersebut. Entah kita melakukan atau tidak melakukan mungkin saja kata tersebut bisa ada dalam kehidupan kita atau singgah dihidup kita.

Karma itu hadir dikehidupan aku sekarang. Apa yang harus aku lakukan ? apa aku harus melakukan ritual atau datang ketempat yang suci agar Karma itu hilang dari kehidupan aku ?

Hal itu yang dirasakan oleh gadis cantik yang bernama Aprilia Anisa.

April merasakan hatinya hancur mengetahui bawa dia mendapatkan karma. Yang dalam benak april hanya ada kata "bunuh diri" mungkin dengan "bunuh diri" beban yang dirasakan hilang dan dia tidak akan dihantui oleh rasa bersalah pada masalalunya.

-2008-

05.00 pagi. Ibu membangunkan aku untuk sholat subuh.

"April bangun udah subuh." Ucap ibuku untuk membangunkan aku untuk sholat subuh.

"Iya bu, lima menit lagi deh." Ucapku

"Engga ahh. Cepet bangun terus kamu ambil air wudhu sana, cepet ya jangan tidur lagi dikamar mandi." Ucap ibu.

Ibu tau kalau aku ini susah untuk dibangunkan sholat subuh dan suka sekali belama-lama dikamar mandi.

"Iyaaa bu." Ucapku

Dengan keadaan aku yang masih ngantuk dan ditambah lagi aku malas untuk sholat subuh, aku langsung beristigfar untuk dijauhkan rasa malas ini. Aku bergegas untuk sholat subuh, sesudah aku mengambil air wudhu. Aku menuju kamar untuk segera sholat.

Selesai sholat subuh, lalu aku melipat sajadah. Lalu aku merapikan buku yang akan dipelajari hari ini.

06.30 pagi.

"April cepat berangkat sekolah, nanti keburu telat." Ibu memanggil ku sambil mempersiapkan bekal makan siangku untuk ku bawa ke sekolah.

"Iya bu bentar lagi sisir dulu, bu tempat pensil april kemana ya ? tadi malam april udah taruh ditas?" aku sibuk mencari tempat pensil ku di rak buku.

"Semalem kamu taruh dimana ? ibu ga tau tempat pensil kamu dimana, cepat April bapak udah tunggu kamu diluar." Ibu sudah menungguku diluar bersama bapak.

"Alhamdulillah ketemu juga."

Tidak memakan waktu yang lama diperjalan, karena sekolahku SMA Harapan dengan rumah tidak begitu jauh cukup memakan waktu 20 menit saja dari rumah dan aku tidak lupa pamitan dengan bapak ku.

Pagi ini koridor kelas terlihat sepi karena sebagian murid belum pada datang. Sebelum kekelas aku menuju kantin dan mengeluarkan Handphone aku dan sms sahabatku.

April : lu dimana ? gue udh dikantin nih.

Andini : tunggu macet nih dijalan. Lu kaya gatau aja kalau udah hari senin.

April : cepet ga pake lama. Bete nih gue dikantin sendiri.

Andini : Iya bawel.

Langsung ku masukan hp ku kedalam tas.

Murid-murid satu persatu pun sudah mulai datang, berapa menit lagi bel masuk pun bunyi.

Kurang 10 menit andini akhirnya datang juga dan dia langsung mengambil air minumku. Dengan nafas yang masih tidak teratur karena dia lari dari depan gerbang masuk kekantin. Lumayan cukup jauh kantinku dengan gerbang sekolah aku, ditambah lagi tubuhnya andini yang begitu besar membuat aku merasa kasihan melihat dia lari kesini.

KARMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang