Part X - Masalalu

5 0 0
                                    

April prov

Seminggu sudah berlalu, kondisi sudah kembali sembuh. Dokter menganjurkan aku untuk tidak boleh makan sembarangan untuk sementara waktu, dan banyak-banyak minum air putih ditambah aku harus banyak istirahat dan yang satu lagi agar aku tidak banyak pikiran dan membuat aku bisa sakit kembali kepalaku.

Selama aku berada dirumah sakit willy rajin sekali menjengukku dan mengantarkan buah kepadaku ditambah lagi willy membawakan makanan favoritku selama sakit yaitu krim sup makaroni. Dan willy sangat menjagaku sangat baik dirumah sakit, sekali-kali willy bergantian berjaga-jaga kepada ibuku.

Entah kenapa aku nyaman dengan sesosok willy dan melupakan bahwa aji juga pacarku, apa aku lupa bahwa aku tidak punya perasan apa-apa terhadap aji, aku menjadikan aji pacar untuk status saja dan membuktikan kepada sahabat-sahabatku bahwa aku punya pacar bukan berati aku tidak bisa pacaran.

==

Setelah menyelesaikan administrasi yang dikerjakan oleh ibuku, willy membantuku untuk mengepak-ngepak barangku yang akan dibawa pulang. Ibu meminta willy datang karena ayahku sedang ada tugas dari clinetnya jadinya dia tidak bisa mengantarkan aku pulang kerumah.

Willy dengan lembutnya membantuku duduk dikursi roda dan dia mendorongkanku dengan sangat hati-hati, kulihat wajah willy yang begitu cerahnya saat dia tersenyum saat mendorongkan kursi rodaku. Saatku liat ibuku, aku memberikan senyuman kepada ibuku dan ibuku memberikan senyum kembali kepadaku.

Lagi lagi willy membantuku, tapi kali ini membantuku untuk duduk ditaksi. Taksinya sudah datang, willy sudah inisiatif memesan taksi untuk aku pulang. Selesai membantuku willy memgembalikan kursi rodanya kepada security. ku liat willy dari jendela mobil, selesai mengembalikannya willy kembali masuk kedalam taksi.

Selama perjalanan aku dan willy hanya diam saja, aku bingung harus ngomong apa kepada willy. Aku merasa cangung dengan hubunganku dengan willy, hubungan kami berubah darinya sahabat kecil menjadi seorang pacar.

Sesampai dirumah aku langsung menuju kekamarku kali ini dibantu dengan ibu tidak dengan willy, karena willy langsung pergi ada yang harus dia kerjakan bersama orangtuanya.

"kamu istirahat ya"ucap ibu yang membantuku merebahkan tubuhku.

"iya bu"ucapku.

Ku raih hpku disampingku dan ku lihat sms dari andini, aji, willy.

Andini : sorry ya nyo gue gabisa jenguk lu sama ferly

Aji : april kamu kemana aja? ko jarang main kerumah ferly?

Willy : met istirahat ya. jangan lupa minum obatnya.

Ku letakan hpku di atas meja kembali, dan aku kembali untuk istirahat.

---

06.00 pagi.

Aktivitasku kembali seperti semula, aku harus berkutat dengan pelajaran yang membuatku rumit seperti matematika, fisika dan kimia. Ditambah aku harus menghadapi ku killer seperti pak bu desi dan bu supri. Semuanya aku lakukan dengan senangnya karena sudah seminggu aku tidak bersekolah.

Kali ini aku diantarkan oleh bapakku. Sesampai didepan pintu gerbang aku berpamitan dengan bapakku. Aku melewati koridor ruangan lab dan menuju ke kelas, saat menuju kekelas dari belakang ada yang menepuk bahuku dan ku liat itu dari andini dan ferly.

Aprilll! Kangen!!"ucap andini yang memelukku.

Samaaa gue juga kangen banget sama kalian"ucapku sembari memeluk andini dan ferly.

Sorry ya pril gabisa dateng kerumah sakit"ucap ferly

Iya gapapa yang penting mah doanya aja yang nyampe kesana."ucapku sembari tersenyum ke sahabat-sahabatku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang