Maaf

2.7K 55 0
                                    

Aku berjalan di lorong sekolah menuju kelasku. Ini adalah hal yang biasa aku lakukan hampir setiap hari tapi kenapa?

kenapa pandangan mereka tertuju padaku dan belakangku?

"pagi" ucap seseorang dari belakangku

"Ngapain kamu disini? Pergi sana!" Gertakku dengan pelan

"Kenapa?" Tanya Aldo

"Kamu ga lihat apa? Itu banyak yang ngeliat kita"

Aldo menengok kebelakang

"Terus kenapa? Mereka cuma mehargai pemberian Tuhan jadi mereka gunain"

"Tapi aku ga nyaman"

"Yaudah aku duluan ya. Semangat pia" ucap Aldo

Ingin rasanya menghilang, disisi lain aku kesal dengan sikapnya tapi disisi lain aku juga senang . Aku mendengar percakapan seseorang tentangku

"cewenya biasa aja, gayanya ga bangetdeh. Kayak anak sekolahan banget. Kok si Aldo mau sih sama cewe kayak begitu?"

"Aku juga ga ngerti. Padahal mantan Aldo itu cewek cewek hitz. Kenapa sekarang malah nyosor kecewek kayak dia. Kayaknya si Aldo dipelet nih"

Aku yang mendengar hal itu hanya menunduk dan terus berjalan menuju kelas. Rasanya malu. Tapi mereka benar, apa yang mereka bicarakan semuanya benar.

Sesampainya dikelas, aku langsung dikerubungi oleh teman temanku dikelas. Cuma Nia dan Soi yang tetap duduk ditempat duduk mereka.

"Eh kemaren Aldo nembak kamu?"

"Tadi berangkat sama Aldo?"

"Udah jadian?"

"Kok bisasih sama Aldo?"

"Woy, kalian semua minggir. Balik ketempat duduk masing masing. Jangan ganggu temen aku Pia" ucap Fany

"Makasih fan, gara gara kamu mereka jadi pergi"

"Yaiyalah pergi. Orang yang nyuruh mereka pergi si preman kelas"

"Haha, preman?"

"Iyakan aku disebut preman sama mereka gara gara aku suka nagihin uang kas"

Aku tertawa kecil "kamu ga penasaran tentang aku dan Aldo?"

"Masalah percintaan kamu itu urusan kamu. Kalau kamu bahagia, aku ga ikut campur. Tapi kalau kamu sedih, aldo bakal mampus sama aku" ucap Fany

------
Bel istirahat berbunyi, semua siswa dikelas bergegas keluar.

Hanya aku dan Nia yang didalam kelas untuk mengerjakan tugas yang baru saja diberi oleh guru hari ini. Ya kami memiliki kebiasaan seperti ini.

Suara dentuman kaki yang menuju kearahku semakin keras

"Hey" ucap seseorang yang berdiri tepat didepan meja ku.

Dari suaranya bisa kutebak kalau ini adalah Aldo. Dan tebakanku benar benar tepat.

"Maaf" ucap Aldo

Aku heran kenapa tiba tiba dia mengatakan hal itu kepadaku

" untuk?"

" kamu pasti ga nyaman dibicarakan oleh semua orang" tuturnya

Aku memang tidak nyaman tapi dia tidak perlu tahu itukan?

"oh gapapa,lagian bener ko kata mereka"

"Apapun kata mereka ya itu kata mereka. Tapi kata mereka itu bukan kata aku. Mereka ga kenal kamu tapi aku kenal kamu"

Terlalu singkat jangka waktu aku dan dia untuk saling mengenal, aku pikir itu bukan kata yang tepat untuk diucapkan dari mulutnya.

Tapi kenapa dengan perasaanku? Rasa hangat apa ini? Kenapa aku menjadi tenang setelah mendengar apa yang Aldo ucapkan?

-Apa aku jatuh cinta padanya atau jatuh cinta pada kata-katanya?-

Kembalilah, aku rindu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang