Seven

125 30 3
                                    


Sehun Pov

Pagi ini tak secerah biasanya karena tak ada senyuman soojung saat aku membuka mataku

Yang ada hanya senyuman pahit termanis yang pernah aku lihat

"Sedang apa kau disini? "Ujar ku dingin"Sehun,apakah ada aturan untuk tidak menjenguk kekasihnya yang sedang sakit eoh? "Ujarnya yang membuatku muak padahal dia sendiri yang bilang bahwa kemarin aku hanya teman baginya"Kekasih? Bukan kah aku teman...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sedang apa kau disini? "Ujar ku dingin
"Sehun,apakah ada aturan untuk tidak menjenguk kekasihnya yang sedang sakit eoh? "Ujarnya yang membuatku muak padahal dia sendiri yang bilang bahwa kemarin aku hanya teman baginya
"Kekasih? Bukan kah aku teman mu? "
"Ah, sehun aku tak bermaksud seperti itu, ah jadi seperti ini, suho itu ah dia itu"ujarnya sambil mencari alasan yang tepat

"Ah!dia itu CEO perusahaan ku! Ya! "
"Tapi kau tak pernah bekerja, selama ini kau hanya bergantung pada diriku"
"Aku baru bekerja, ya aku baru bekerja! "
"Lalu jika kau baru bekerja, kenapa kau takut untuk mengakui ku di depan CEO mu? Apakah ia akan marah jika mengetahui jika kau sudah memiliki kekas-eh maksudku TUNANGAN? "Ujarku menekankan kata tunangan

Lalu ia memalingkan wajahnya ia menolak untuk menatap mataku, itulah hal yang sering ia lakukan jika malu atau berbohong tapi biasanya ia hanya malu, jika hari ini aku yakin ia sedang berbohong
"Sehun"ujarnya lirih
"Apa? "Ujarku ketus
"Aku tak tahu apa yang terjadi kepadaku setelah kau bangkrut, aku merasa bukan menjadi diriku sendiri"
"Mwo? "Ujarku tak percaya
"Entah kenapa disaat kau bangkrut, aku merasa ingin sendiri, aku bahkan tak memperdulikan perasaanmu, yang aku perdulikan hanya keegoisan ku, lalu suho datang ia membuat ku merasa nyaman, tapi aku sadar ini tak benar, lalu aku mencarimu tapi aku tak pernah menemukanmu, disaat aku menemukanmu kau tengah terbaring lemah disini"ujarnya tulus aku bahkan bisa melihat air matanya jatuh tanpa ia sadari

"Sehun, kumohon jangan hanya diam, aku minta maaf kepadamu, kemarin aku sangat kesal melihat mu dengan soojung, dan kebetulan ada suho disana, percaya lah aku dengannya tak pergi bersama, kami hanya tak sengaja bertemu"ia mulai meremas ujung roknya agar tangisannya tak pecah lalu ia melanjutkan katanya
"Tapi entah kenapa aku kehabisan kata kata jika didepan suho, aku tak tahu aku kenapa, kumohon sehun mengerti aku"tangisannya pecah saat ia menyelesaikan kata katanya
"Aku mencintaimu oh sehun"

Mendengar kata kata itu keluar dari mulut wanita yang aku cintai aku merasa bahagia, dan aku tak melihat kebohongan dimatanya, lalu aku bangun dari tempat tidurku tak lupa aku mendorong besi infusku lalu akupun mendekapnya hangat, tapi rasanya berbeda rasanya tak seperti aku memeluknya dulu, tak ada lagi kupu-kupu beterbangan dalam perutku, dan jantungku berdetak sesuai irama, tak seperti dulu, jantungku rasanya mau keluar dari dada ku tapi aku tak merasakan nya lagi

Aku jadi tak begitu yakin sekarang dengan perasaan ku, ada apa dengan mu sehun? Kenapa kau jadi seperti ini?

"Selamat pa-"wajahnya memancarkan sinar yang selalu membuatku terpesona belakangan ini, dia terlihat bingung karena aku memeluk Irene, dan aku yang mengerti keterkejutannya itu pun langsung melepaskan pelukan ku

"Ehm,Maaf, apakah aku mengganggu kalian? Silahkan dilanjutkan"ujarnya berniat untuk keluar dari ruangan ku"Tunggu jung! Kau tak mengganggu kami, kumohon jangan pergi! Aku merindukanmu! "Ujarku tanpa sadar, oh sehun betapa bodohnya dirimu, lihatlah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehm,Maaf, apakah aku mengganggu kalian? Silahkan dilanjutkan"ujarnya berniat untuk keluar dari ruangan ku
"Tunggu jung! Kau tak mengganggu kami, kumohon jangan pergi! Aku merindukanmu! "Ujarku tanpa sadar, oh sehun betapa bodohnya dirimu, lihatlah matanya membulat karena mendengar ucapanmu bahkan ekspresi Irene tak kalah terkejut

"Apa? Merindukan ku? Kita baru bertemu kemarin hun"ujar soojung bingung
"Kenapa kalian terlihat sangat akrab? "Ujar Irene sambil menatap mataku
"Kami berteman sekarang rene"
"Teman? Sejak kapan kalian berteman? "
"Sejak hari peringatan kematian orang tua sehun"jawab soojung cepat
"Ah... Untuk hari itu juga aku minta maaf hun, aku lupa hari peringatan kematian orang tua mu"ujar Irene yang entah kenapa membuat  soojung menatap sinis irene
"Tch! Sudah bertunangan 1 tahun tapi tak ingat hari peringatan kematian orang tua kekasihnya sendiri"ujar soojung pelan yang masih bisa kudengar

"Permisi, apakah kau berbicara tentang ku? "Ujar Irene tersinggung
"Apa? Menyinggung mu? Tentu saja tidak, aku tidak menyinggung siapapun"
"Lalu kenapa ka berb-"ucapan Irene terpotong karena suara dering telefon soojung

"Eoh rose? Ada apa?"

"Memangnya eomma dan appa kemana? "

"Aku tak bisa, aku harus bekerja"

"Bagaimana saat jam pulang ku nanti? "

"Ok sampai jumpa "

Rose? Rasanya aku pernah mendengar nama itu
"Jung? "
"Ya? "
"Siapa itu rose? "
"Ah, dia teman kecilku, kau takkan mengenalnya"
"Benarkah? Tapi kukira aku pernah mendengar namanya"
"Hun, aku tak punya banyak waktu, aku kesini karena ingin menanyakan kabarmu, nanti siang aku akan mengecek mu, ok? "Ujarnya lalu pergi
"Baiklah "
"Hun? Apakah kau mendengarkan perkataan ku tadi? "
"Eoh? Iya aku mendengarkan mu"
"Jadi apakah kau mau kembali bersama ku? "

12.05 kst

"Hai hun! Bagaimana apakah kepalamu masih berdenyut? "Ujar soojung begitu memasuki ruangan ku
"Aku tak merasakannya lagi jung, ini berkat dirimu, gomawo"
"Kau tak perlu berterima Kasih hun, sudah kubilang kan bahwa ini adalah tugas ku? "
"Tapi, aku masih memikirkan administrasi rumah sakit ini jung, rumah sakit ini terkenal dan besar, aku pasti tak mampu membayarnya"
"Kau tak perlu khawatir hun, aku sudah mengatur semuanya"ujar soojung sambil tersenyum, dan demi apapun! Senyumannya lebih manis dari pada senyuman irene

"Bagaimana caranya jung? "
"Hmm, aku menggunakan uang tabunganku"ujar soojung ragu
"Mwo? Uang tabungan mu?Bagaimana kau bisa menggunakan uang tabungan mu untuk membayar biaya pengobatan ku? "
"Kau tak usah memikirkannya hun, aku tak perlu berpikir dua kali untuk membayarkan biaya pengobatan mu"
"Apakah kau merasa kasihan dengan keadaan ku yang seperti ini? Tak memiliki orang tua, bangkrut, dan tak memiliki uang sepeserpun"
"Kumohon jangan berpikir seperti itu hun, aku tak bermaksud seperti itu, aku tak mengasihani mu, aku hanya mengikuti kata hati ku, kan kata hatiku berkata bahwa aku harus membantumu"ujar soojung sambil menggenggam tangan ku, melihat dan merasakan perlakuan soojung seperti ini kepada ku membuat hatiku terasa hangat

"Terima Kasih jung, apa yang bisa aku lakukan untuk membalas kebaikanmu? "
"Cukup selalu disamping ku, jangan pernah membuat ku menangis, jangan tinggalkan aku disaat aku membutuhkan mu, dan aku harap kau tetap mau menjadi teman ku, sampai kapan pun"ujar soojung tulus, dan lagi lagi dan Lagi hatiku menghangat karena mendengar ucapan soojung

Dan mulai sekarang aku percaya  bahwa orang tua ku telah mengirimkan seorang malaikat baik hati untuk menjaga ku, seseorang yang sangat tulus tanpa pamrih, seseorang yang mengerti diriku, seseorang yang bisa melelehkan es Batu di dalam hatiku, seseorang yang bisa mengubah jalan pikiranku, dan seseorang yang pantas kujadikan alasan hidup ku yang baru, dan aku harap ia bisa membantuku menuliskan kisah hidup ku dengan tinta kebahagiaan di lembar baru kehidupan ku

Aku sangat sangat berharap bahwa ia takkan meninggalkan ku dengan ribuan luka, aku harap ia bisa mengisi kekosongan di hati ku, aku harap ia bisa kujadikan 'sandaran' hidupku, aku harap jika aku jatuh ia akan senantiasa membantu diriku untuk bangkit, dan aku harap ia bisa merasakan apa yang kurasakan

"Kenapa kau sangat baik kepada ku jung? Kau bahkan belum terlalu mengenal ku, tapi kau bahkan mau untuk menggunakan uang tabungan mu untuk ku"ujar ku lirih, aku tak pernah merasakan seperti ini sesudah orang tua ku meninggal
"Karena kau membutuhkan ku hun, dan aku mengerti itu, aku yakin kau bukan orang jahat, kau hanya kesepian dan selalu memendam semua perasaan mu sendirian, dan aku harap kau bisa terbuka pada ku, agar aku lebih mengenal dirimu"
"Baiklah jung, aku harap juga begitu, sudah terlalu lama aku memendam semua sendirian, mulai sekarang aku akan berusaha untuk terbuka padamu "ujar ku dan tanpa sadar air mataku jatuh tanpa permisi, ia yang melihat itu langsung mengusap air mataku dengan jarinya yang lentik

"Jangan pernah kau tunjukkan air matamu dihadapan ku lagi sehun, kau membuat hati ku sakit, tapi jika kau tak bisa lagi membendungnya sendiri maka kau bisa datang kapan saja kepadaku dan aku akan senang hati meminjamkan pundakku padamu, kau bisa menumpahkan segala nya yang kau rasakan
"Terima Kasih jung, terima Kasih"
"Sama sama hun, baiklah, sekarang bisa kita mulai pemeriksaannya"

Hai aku update, seneng gak? Udah mulai ketebak belum siapa si 'sandaran' sehun?
Next chapter? Minimal 10 vote
Saya tunggu ya vote and comment kalian, jangan lupa tinggalkan jejak

Amara-

Lost [SeStal] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang