"bangun bangun! Nanti kesianganloh" seorang ibu berteriak kepada anak gadisnya agar segera bangun dan bersiap untuk sekolah.
"iyaa mah"jawab gadis itu yang baru terbangun dari mimpi indahnya. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah di kelas 9. Seorang gadis tomboii namun memiliki cita-cita besar untuk menjadi seorang pengusaha terkenal. Faras namanya.
Dengan jilbab yang terpasang dan terkesan tak rapi serta sepatu sneaker hitam dengan garis coklat yang sebenarnya lebih cocok untuk anak laki-laki Faras pergi ke meja makan menghampiri mama dan papanya
"Assalamualaikum mah pah" salamnya sambil mencium tangan mama dan papanya.
"Waalaikumsalam" jawab mama dan papanya
"Kamu gak makan dulu??" Papah,
"Gak ah pah ,masih kenyang" jawab nya santai sambil tersenyum lalu bergegas pergi.
"Hati hati ya!?" Pesan mamanya yang percuma karena Faras sudah tidak terlihat lagi di depan matanya. Sementara papahnya hanya menggelengkan kepala melihat anaknya yang satu ini."Gue sekelas gak ya sama dia??"
Pikirnya sambil berjalan hampir sampai di depan sekolah,
"ogah banget kalo harus sekelas sama dia, apalagi sama kawan kawan nya itu. Kerjaannya cuma bisa ngehina orang, gadak kerjaan lain apa!!?,apa kurang kerjaan?? Apa memang gadak kerjaan?? Apa mereka para haters gue yang udah gak bisa jadi fans gue karena formulirnya habis??, Bilang gue kayak cowokla, manusia belum jadi lah, hidup gue gak jelas lah, tau apa sih mereka tentang hidup gue!?, panas gue tiap hari dengar hinaan mereka, " omelnya tak tertahan hingga depan gerbang sekolah.
"Woii Faras!" Seseorang menepuk bahunya dari belakang, sontak membuat Faras melihat kebelakang.
"Eh Lo, ngagetin gue aja"
"Kenape lo??, ngomel sendiri gak jelas"
"Nggak papa, gue cuma lagi latihan ngomel aja" membuat gadis bersama Faras itu kebingungan melihat jawaban Faras,
"ayolah masuk gue udah gak sabar liat gue di sembilan brapa, dari pada Lo bingung liat gue"
"Yauda ayok, capek jugak gua nengok Lo gak jelas gitu" jawab gadis itu yang masih bingung dengan Faras.
Faras adalah orang yang tidak suka menceritakan apa yang di rasakannya kepada orang lain, sekalipun itu orang terdekatnya. Dan gadis itu adalah teman K-Pop Faras dari awal masuk sekolah smp. Walaupun mereka tidak sekelas di kelas 8nya, hubungan mereka tetap baik hingga sekarang. Bahkan saat istirahat mereka memilih untuk bersama menuju kantin walaupun kelas mereka berbeda. Gadis itu bernama Dinda. Seorang gadis yang lebih bisa memperdulikan penampilannya dibandingkan faras. Faras bukanlah tipikal orang yang memperdulikan penampilannya. Baginya kebahagiaan bersama teman dan meraih cita-citanya menjadi seorang young enterpreneur serta membahagikan orang tuanya itu lebih penting.
"Mana ya nama gue"
"Sabar dong, baru juga kita liat"
"Gue udah gak sabar aja"
mereka terus mencari nama mereka di kertas daftar nama nama siswa di kelas 9 yang sudah di bagi menjadi beberapa kelas itu.
Kertas itu baru saja di tempelkan oleh salah satu guru di Mading sekolah mereka.
"Lo di 9 berapa Ras?? Gua di 9.1 nih, gue masih berharap kita bisa sekelas"
"Iya gue juga berharapnyasih gitu, tapi nama gue gak ada ni di 9.1, bantu cari dong "
"Bentar gue lagi nengok siapa aja nih kawan gue di 9.1"
Faras melihat Dinda sekilas dengan tatapan tidak suka karena dinda tidak membantu mencarikan namanya.
Tidak beberapa lama kemudian Faras pun menemukan namanya di kelas 9.3. Faras juga melihat siapa saja teman teman sekelas nya."MATI GUA, SEKELAS PULAK SAMA DIA, KAYAK MANA INI, GAK BISA YA DIA GAK GANGGU HIDUP GUA SETAHUN AJA!"
Jerit hati Faras saat mengetahui dia sekelas sama bad boy yang dia benci dari dulu.
"Lo kenapa ras?? Belum ketemu nama Lo? Kok kayak gimana gitu muka Lo?"
"Udah, gua cuman heran aja, kenapa dari dulu gue selalu sekelas sama orang yang gue tu gak suka!" Ceplosnya
"Emang siapa ras??, Trus kenapa Lo gak sukak dia??" tanyaknya penasaran
"Eh bukan siapa siapa kok,bukan gak sukak jugak, maksut gue tu... "
"Maksud Lo apa??"
Maksud gue.. kenapa gue tu selalu sekelas sama orang yang sama terus kan gue jadi gak suka, gak suka nya itu maksutnya bosen gituloh" jawab Faras gagap yang bingung harus ngomong apa
"Aneh Lo ras"
"Cabut yok, ngapain kita disini lama lama, yang Laen jugak mau liat kali"
"Untuk kesekian kalinya Lo ngalihin pembicaraan"
Faras tersenyum tipis dan berusaha menarik Dinda agar segera pergi dari tempat itu karena Faras melihat bad boy dan kawanannya jalan menuju Mading untuk mengetahui hal yang sama seperti mereka.
Bad boy itu bernama Farhan, Farhan Pratama lengkapnya. Cowok paling keren di sekolah ini. Tapi lain menurut Faras. Menurutnya, cowok itu adalah cowok terburuk di sekolahnya. Mungkin karena dia berteman sama kawanannya itu, jadi dia kebawa tingkah laku mereka yang memang kurang baik menurut guru guru di sana.
"Njiiir gue di 9.2 geng, Lo semua dimana?" Tanya Riki salah satu kawanan mereka.
"Gue di 9.1"
Gue di 9.2 jugak ni"
"We sekelas kita geng"
"Lo dimana Far?"
"Wewe gue di 9.1 jugak ni" Fiki
"Gadak yang nanyak Lo"
Tadikan Lo yang nanyak kita semua dimana"
" Oh, jadi Lo gak senang gue bilang gitu ha!?" Jawab riki ngegas
"Udah la, kalian ngapain berantem trus, gue di 9.3 ni"
"Yah, jadi Lo sendiri yang nyasar gadak kawan Far?" Tanya Eka .
Farhan hanya menaikan satu alisnya lalu mengajak teman-teman nya pergi dari situ."Kita duduk sini aja Din"
"Lo ngajak gue ke kantin mau bayarin gue ras?, Makasihla, gue pesan dulu ya"
"Gadak, bayar masing masing"
"Yah, payah Lo ras. Emang Lo kenapa si dari tadi?, Tadi Lo paling semangat buat tau kelas Lo dimana, sekarang mendadak gak mood, gak jelas Lo ras"
"Bisa diam dulu gak si Din, gue cuman lagi gak pengen ngomong aja sekarang"
"Hai semua" seorang cowok menghampiri mereka.
"Eh ada kawan kita ras, dari mana Lo Niky?" Faras yang hanya melihat Niky sekilas lalu kembali menunduk melihat hpnya.
"Gue barusan dari mading"
"Oh,jadi lo udah tau kelas Lo"
"Iya, Gue di 9.3 sama kayak Faras"
"Yah, jadi cuman gue yang kelasnya nyasar? gak adil ni gurunya"
"Faras!?, Lo seneng kek ada kawan satu kelas Lo" lanjutnya
"Hhhmm"
"Kayaknya.. cuaca hari ini lagi mendung, cuman belum di sertai petir aja"
"Diam Lo nik bising!, dari pada Lo gue
tampol"
"Sekarang jadi mendung di sertai petir deh"
"Eegghh, untung Lo kawan gue, kalo gak gue tampol beneran muka Lo"
"Yah hujan" sambil tersenyum niky terus meledek Faras yang sedang tidak ingin di ganggu. Niky memang cowok yang paling ngertiin cewek, saking mengertinya jadi kayak gitu.Criiiing!! criiiiiing!! criing!!
Bel berbunyi ,seluruh siswa siswi segera menuju lapangan untuk apel.
"Tes tes satu, tes"
"Baik, bapak mau kasih pengumuman, Buat kelas 8 dan 9, besok udah masuk seperti biasaya, sedangkan kelas 7 kalian besok Selasa hingga Kamis akan menjalani pls bersama kakak kakak OSIS kalian, mungkin itu aja dari bapak, habis ini kalian boleh pulang"
Suara sorak bergembira pun bersorakan.
"Tanpa penghormatan bubar jalan"
"Akhirnya pulang jugak"
"Ayok ras kita pulang"
Ayok, tapi kita naik angkot aja ya, gue lagi malas jalan"
"Trus niky?"
"Gak tau gue, cobalah tanyak dulu"
Niky, Lo balek kayak mana? Naik angkot aja yok, gue sama Faras lagi malas jalan"
"Kalian ajalah, gue gak bawak duit"
"Kayak mana ni ras, dia jalan gara gara gak bawak duit"
"Yauda kita topak topak aja bayarin Niky"
"Yauda, Niky!, Lo bareng kita aja naik angkot kami yang bayar"
"Okeh," Niky langsung berlari mendekati mereka,
"makasih we, tumben baik?"
"Apa Lo bilang?!, Gue memang baik ya dari dulu, kemana aja Lo" jawab Faras ngegas
"Gue sama Dinda bakal bayarin Lo, tapi Lo berhenti jailin gue oke"
"Yaya gue gak bakal ngejailin Lo"
"Bagus kalo gitu" Dinda tersenyum lebar mendengar itu.
"Tapi buat hari ini aja, besok ya gue jailin lagi"
" Lo udah bikin gue semangat trus lo ngejatuhin gue lagi, bagus" Faras mencubit lengan Niky yang membuat niky meringis kesakitan
"Kurang ajar memang lo niky" saut Dinda yang tertawa melihat mereka berdua,
"Yauda, ayok kita pulang" ajak niky yang masih memegang lengannya karena cubitan Faras."HUT guys. Gimana ceritanya, bagus apa gak??,
Tolong di vote Anda comment ya,
Semua pendapat kalian berharga buat gua. Seeyouguys, dada:v"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Fleeting Love
Teen FictionGadis tomboi namun memiliki cita-cita besar untuk menjadi seorang Young enterpreneur tapi langkahnya terhalang karena cinta sekilas yang tidak sama sekali dia harapkan