"Bang kiri bang, kiri!"
"Lo mau turun disini Nik?"
"Ya kita bertiga la Din, masak cuma gue"
"Yauda ayok turun, nunggu apa" lanjut Niky
"Apalagi si ini" omel Faras kesal melihatnya.
Sebelum turun Niky membayar uang angkot mereka bertiga,
"Makasih bang!" Teriak Niky sambil melihat angkot itu pergi
"Bang ongkosnya!!?" Dinda berteriak percuma karena angkotnya sudah melaju jauh
"Apa sih Lo Din, udah gue bayar tadi"
"Owala bilang dong" Lega Dinda yang tak tersadar jika Niky bilang tidak punya uang tadi.
Faras yang heran langsung menarik lengan Niky dengan kuat membuat Niky menabrak dirinya
"Liat liat dong Lo"
"Lah, kan Lo yang narik gue"
"Okee gak usah dibahas, tadi bukannya Lo bilang Lo gak punya duit?" Faras melihat Niky dengan tatapan curiga
"Oh iya, Lo tadi bilang gadak duit ya, trus kenapa Lo yang bayar angkotnya" sambung Dinda yang tersadar
"Hehehe,, gue tadi boong" Niky menggaruk kepala belakangnya
"Maksudnya Lo apa sih??"
"Gue gadak maksud apa apa, ni gue jelasin, tadi gue tu pas pulang pengen makan dulu, soalnya waktu kita di kantin belum makan belnya udah bunyikan, rencana gue pas pulang habis nyatat jadwal gue mau makan dulu, kalian ngajak gue balek ya gue bilang aja gue gak punya duit biar kalian duluan, tapi kalian malah mau bayarin gue ya gue terimalah, nah gue waktu di angkot udah kelaparan kali makanya gue mintak turun disini, karena gue liat ada tukang kaki lima jualan soto, gue mau ngajak kalian makan dulu baru balek"
Faras dan Dinda saling bertatapan lalu menaikkan satu alisnya yang menandakan mereka sedang merencanakan sesuatu.
"Oh jadi Lo mau ngajakin kita makan nik?"
"Gue mau nanyak dong siapa yang bayar?" Tanyak centil Dinda pada Niky
"Ya.. bayar masing masing la" Niky menjawab tegas sambil berkacak pinggang
"Apa?Lo mau bayarin kita, makasih la nik" sambil tersenyum Faras dan Dinda langsung menarik Niky ketempat kaki lima itu
"Gue bilang bayar masing masing ya"
"Makasihla lo udah mau bayarin kita" jawab Faras dan Dinda masih tersenyum.
"Gilak gue punya kawan pura pura budek"
"Budek budek gini betahpun Lo berkawan sama kita" jawab Faras membalikkan sambil tersenyum lebar
"Yaudala, sekarang kalian pesan, gue yang bayar" ucapnya dengan malas
"HABISLA DUIT JAJAN GUE SEMINGGU"
"Lo ajalah dulu, kan Lo yang bayar, kami terakhiran aja habis lo" seru Dinda
"Yaudah gue dulu ya yang pesan, bang, bang saya pesan soto dong, kuah, kecap, sambel, semuanya gausah dipisah ya bang, jadiin satu aja karena saya tau sebuah hubungan bisa hancur karena adanya perpisahan"
"Hahahaha baper Lo nik?, Ada ada aja pesenanlo, Din gue dulu ya baru Lo yang pesen"
"Lanjut aja Far"
"Bang saya pesan sotonya banyakin kuah samabcabenya ya bang, kecap sama yang Laennya dikitin aja"
"Oh siap neng"
"Nah bang, kalo saya pesan soto lengkap ya bang, ada garam, sambel, kecap semuanya la bang, biar sama kayak sebuah hubungan yang harus lengkap dan jugak harus merasakan manis, asin, asam, pahitnya sebuah hubungan agar kita tau seberapa kuatnya hubungan itu"
"Okee siap neng" jawab Abang soto tersenyum lebar melihat pesanan mereka yang aneh itu
"Eh bentar bang, saya pesan sotonya satu lagi, dikit aja kuah sama sambelnya tapi banyakin kecap sama yang Laennya bang"
"Lah kebalikan pesanan yang tadi dong neng?"
"Lo ras, mau bikin gue tekor bayarin kalian, yang ini aja belum datang udah nambah aja Lo"
"Iyaa bang gapapa, biar saling melengkapi aja, sama kayak sebuah hubungan harus saling melengkapi satu sama lain"
"Oh oke oke neng"
"Baper jugakan Lo" ledek Niky
"Hahahaha biar sama aja kita" Faras tersipu malu. sedangkan Dinda masih tertawa melihatnya.
* * *
"Nah dek, neng, pesanannya"
"Oh iya bang makasih"
Niky dan Dinda langsung memakan soto yang mereka pesan. Sedangkan Dinda asik mengaduk rata lalu menyamakan kuahnya.
"Riet Lo ras" seru Dinda dengan penuh makanan di mulutnya
"Ngomong apasih Lo, mending Lo diam habisin makanan Lo oke, gue lagi konsentrasi ni nyamain kuahnya"
"Ribet sendirikan Lo ras, makanya pesan satu aja tapi lengkap, gausah sok sok saling melengkapi gitu" ledek Niky
"Diem deh lu, guekan tadi cuma bercanda, lagian gue kira Gambang melengkapi sebuah soto, ternyata susah jugak kayak melengkapi sebuah hubungan"
"Hidup Lo penuh kedramatisan ya ras" lanjut dinda
"Biar dong"
Dinda hanya menggeleng kan kepala melihat temannya itu."Hi guys, gimana lanjutannya?, sorry di part ini gue cuman bisa lanjutin dikit. Gue lagi banyak tugas, apalagi Sama tugas kejurusan gue "curhat mbak" iyaa dikit:v , jadi orang sibuk deh gue "sok sibuk Lo" wkwkwk
Jangan lupa comment and Bintang nya ya ,seeyouguys✌"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Fleeting Love
Teen FictionGadis tomboi namun memiliki cita-cita besar untuk menjadi seorang Young enterpreneur tapi langkahnya terhalang karena cinta sekilas yang tidak sama sekali dia harapkan