Iblis Dalam Ingatan.
Aku ingat tentang kata kata itu. Sungguh,itu adalah momen momen terdekat aku dan dia.
Tapi,itu juga merupakan momen momen termenyedihkan tentang diri dia yang sebenarnya.
Author P.O.V
Kaizo sedang berjalan jalan di sekeliling komplek perumahannya. Saat Kaizo berjalan Kaizo melihat YN dan teman temannya baru pulang dari sekolah dan pergi ke Rumah Panti YN.
Saat YN masuk...
"Hei,coba deh kamu lihat si YN,sumpah dia itu gak cocok banget tau jadi ranking 1 di kelas kita,"
"Iya,tuh. Dia 'kan anak panti,"
"Habis itu,dia menarik perhatian guru lagi,ih geli,"
"Iya,"
"Tapi,kalo di pikir,dia 'kan pinter,ya wajarlah kalo guru sayang dia,kasihan tau dia,"
"Buat apa kasihan,"
"Nvm,sudahlah. Aku males sama kalian yang berhati es ini,"
Kaizo pun terdiam. Ia tidak menyangka,bahwa ternyata kehidupan YN tidak sebahagia yang ia pikirkan.
Banyak teman bermuka dua,ia tak dapat membayangkan sebetapa sakitnya YN setelah mengetahui ini.
Mereka pun pergi ke rumah mereka masing masing. Dan YN pun keluar dari panti,ia mengenakan baju santai tapi sopan.
Terlihat sederhana,tapi itulah yang membuat dia terlihat cantik.
YN pun pergi ke arah pantai,Kaizo pun membuntuti YN.
Saat YN sudah sampai di pantai,ia pun duduk di pasir pantai tersebut. Ia termenung melihat indahnya langit sore hari.
Kaizo pun duduk di samping YN,tetapi YN masih belum menyadari keberadaan Kaizo.
"YN," panggil Kaizo.
YN pun menoleh ke arah Kaizo.
"Kapten," sapa YN
"Kenapa kau melamun terus?", tanya Kaizo.
"Tidak." YN melihat ke langit kembali.
"Tidak ada yang ku pikirkan," lanjut YN.
Kaizo melihat YN sedih. Ternyata seorang humoris adalah orang yang menanggung beban yang lebih berat.
"Aku hanya mengenang saat saat ibuku masih hidup,dan belum mendaftarkanku di panti asuhan di sisa hidupnya, dan juga masa yang menjadi iblis dalam ingatanku,"
Kaizo pun sedikit terkejut.
"Ibumu mendaftarkanmu di panti asuhan,ayahmu?", tanya Kaizo
"Dia sudah meninggal saat aku berumur 6 tahun." YN terkekeh pedih.
"Miris ya,ibuku terkena alzheimer. Menyeramkan bukan?",kata YN.
Raut wajah Kaizo pun sendu,tak ada senyuman di antara mereka lagi. Mereka hanya bisa saling menatap dalam kesenduan.
"Bagaimana dengan orang tua kapten?",tanya YN.
Kaizo pun hanya tersenyum miris.
"Aku tak tahu mereka masih hidup atau tidak. Tapi,saat aku berumur 12 tahun mereka menjadi gila,hanya karena peraturan di planet kami," jawab Kaizo.
"Peraturannya bagaimana?",tanya YN balik.
"Peraturannya tidak begitu jelas dan gila,aku tak dapat menjelaskannya,dan itu berhubungan dengan pembunuhan. Hingga mereka gila dan ingin membunuh kami,itulah kenapa aku meninggalkan planetku sendiri. Karena kami takut,"jawab Kaizo.
YN pun sendu.
"Aku tak dapat membayangkan seberapa mengerikannya itu." YN menunduk.
Kaizo pun mengelus kepala YN.
Dan ia tersenyum.
Tersenyum tulus.
"Sudah,aku tidak bermaksud untuk membuatmu merasa bersalah,"kata Kaizo.
"Ayo kita pulang,"ajak Kaizo.
YN pun tersenyum.
"Ayo,"
-To be continue-
"Itulah fakta menyedihkan tentang aku dan kamu. Tapi,masih ada yang lebih menyedihkan lagi.
Yang paling menyedihkan."
-Kaizo-
KAMU SEDANG MEMBACA
Spin Off [Completed] ✅
FanfictionKaizo's Fanfic Menceritakan tentang kaizo yang sedang berusaha untuk mengingat kembali masa lalunya. Mulai dari masa yang menyebalkan,lucu,bahagia,dan masa yang paling ia sesalkan. A Boboiboy fanfiction. [Completed] -2017-