"Nyata nya elo sendiri yang ngasih tau nama lo tanpa harus diminta."
¤
Bel tanda jam pelajaran pertama akan dimulai, membuat para siswa maupun siswi SMA Pelita Bangsa berhamburan memasuki kelas nya masing-masing. Berbeda dengan ke empat cowok ini. Mereka tetap berada di posisi mereka di kursi kantin sampai kantin menjadi sepi.
"Serius lo mau deketin Emely?" Tanya Same memastikan
Galen menghedikkan bahu acuh "Gimana ntar" jawab nya singkat
"Gue penasaran sama kembaran nya Gisele. Cantik kan siapa ya? Sama gila nya ngga kayak si Gisele" ucap Alex entah pada siapa
"Alah, sok bilang Gisele gila" cibir Devin "Ntar juga elo yang tergila-gila sama dia" tambah nya
Saat teman-teman nya sedang berdebat, Galen beranjak dari duduk dan hendak pergi.
"Kemana lo?" Tanya Alex langsung
"Rooftop" jawab Galen singkat seperti biasa nya
"Cabut-cabut" Devin menepuk bahu Alex dan Same untuk mengekori Galen menuju rooftop
Setelah sama di rooftop, hembusan angin langsung menerap kulit Galen. Cowok itu berjalan dengan santai menuju tempat duduk yang ada di sini. Ketiga teman nya juga mengikuti.
"Bagi rokok Len" ucap Same yang sudah peka kalo Galen menuju rooftop berarti ia ingin merokok
Tangan nya merogoh saku celana nya lalu mengeluarkan sebungkus rokok yang dibagikan untuk nya, Same, dan Devin. Kecuali Alex. Ia memang satu-satu nya yang tidak merokok seperti ketiga teman nya. Alasan nya karena Papa nya dulu pernah sakit-sakit an akibat terlalu sering merokok.
Galen menyelipkan sebatang rokok yang sudah siap dihisap di bibir nya. Satu kali hisapan, ia meniup asap nya lalu terbang bersama angin kemudian menghilang.
Pikiran nya sedang berkelana, seperti perahu yang mencari pelabuhan. Begitu juga hati dan pikiran Galen. Mendengar suara nya, tawa nya, sampai melihat raut kekesalan nya tidak bisa hilang diingatan Galen.
***
Emely melangkahkan kaki nya dengan lebar menuju gerbang sekolah yang berada jauh dari kelas nya. Sebelum nya ia sudah memberi tahu Vado kalo hari ini ia akan pulang bersama Gisele, itu pun agak telat.
Sebuah mobil sudah terparkir manis di depan gerbang SMA Cakrawala. Tidak ingin berlama-lama, Emely langsung masuk ke dalam mobil. Gisele pun menancap gas menuju kafe terdekat.
Kedua nya duduk di kursi yang berada di dalam kafe. Emely asik bermain game ponsel nya sambil menunggu pesanan datang. Begitu juga dengan Gisele yang sibuk menatap layar ponsel nya, mengecek akun sosial media ny.
"Em, kenapa lo ga ajak kak Vado sekalian sih?" Tanya Gisele yang beralih dari ponsel ke Emely
Cewek itu mendongak dengan polos nya "Abis an elo ga bilang" jawab nya enteng "Kan lo juga yang mau jemput gue, dan kak Vado ga berminat ikut juga sih" jelas Emely lalu menghedikkan bahu acuh
Gisele memutar bola mata nya malas. Ia rempong, heboh, tapi tetap tidak dapat mengalahkan kebawelan Emely.
Seorang cowok masuk ke dalam kafe tempat saudara kembar itu berada. Tangan nya di masukkan ke dalam saku celana nya, cowok itu benar-benar berkarismatik. Tapi untung saja Gisele tidak gila dalam hal pasangan. Cewek itu masih pintar memilih mana cowok yang baik atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomboy Vs Playboy
Teen FictionCewek tomboy tapi bawel? Kisah ini bermula karena sebuah novel. "Lo pikir sebuah novel bisa bikin lo jatuh cinta?" "Iya. Nih" seorang cowok tiba-tiba datang menyambar omongan Emely sambil menyodorkan sebuah novel "Baca deh, gue jamin setelah ini lo...