Bagian Pertama

9 2 0
                                    

Jika ada seorang terlanjur menyentuh inti jantungmu, mereka yang datang kemudian hanya akan menemukan kemungkinan-kemungkinan.
-M. Aan Mansyur-

•••

Tidak, wanita itu tidak menangis. Bahkan setelah ditinggal oleh pria yang amat dicintainya. Hanya saja saat ini hatinya seperti ditikam oleh ribuan pedang di saat yang bersamaan.

Dia hancur layaknya chandelier yang jatuh dari langit-langit istana megah kemudian pecah berkeping-keping setelah menyentuh lantai marmer yang dingin. Benar-benar hancur.

Wanita itu berjalan pulang ke rumah dengan langkah yang berat. Rambut hitam legam tergerai indah sampai bahunya. Wajahnya pucat. Tatapannya kosong. Hatinya hancur. Tapi lihat saja, bahkan dalam keadaan seperti saat ini ia tetap menawan.

"Renata!" teriak seorang pria yang kemudian singgah di bahu jalan bersama motor ninja merahnya.

Wanita yang merasa namanya dipanggil itu pun langsung menoleh. Ia terdiam sambil melihat pria yang meneriakinya membuka helm kemudian berlari kecil menghampirinya.

"Raka," kata wanita itu tanpa ekspresi. Sementara pria yang dipanggil Raka itu hanya tersenyum sambil menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

Seolah bisa membaca pikiran, senyum pria itu langsung pudar setelah menyadari tatapan wanita yang ada di hadapannya. Dia tahu ada yang tidak beres dengan sahabatnya itu.

"Endra?" tanya pria itu menyebutkan sebuah nama. Wanita itu hanya mengangguk lemah. Tangan pria itu langsung mengepal.

"Perih, ya, Ka," kata wanita itu sambil tersenyum miris. Matanya berkaca-kaca, namun ia tidak mengeluarkan air mata setetes pun. Selalu seperti itu.

Melihat Renata seperti itu, Raka langsung menarik Renata ke dalam pelukannya. Raka benar-benar marah. Bagaimana bisa lelaki berengsek itu melukai hati sahabatnya.

Renata membalas pelukan Raka dengan erat. Beban di hatinya berkurang walau hanya seperseratus persen.

Setelah Renata mulai tenang, Raka pun mengajaknya untuk pulang bersama.

•••

Raka dan Renata adalah sahabat sejak kecil. Rumah mereka bersebelahan. Balkon kamar mereka juga berhadapan. Raka pindah ke sebelah rumah Renata saat mereka berdua masih berusia tiga tahun. Sejak saat itu, mereka menjadi sangat dekat. Renata kecil yang usil sangat senang menggoda Raka yang pendiam. Kalau kata orang-orang, sih, saling melengkapi.

Belasan tahun berlalu dan keduanya telah tumbuh menjadi remaja tanggung berusia tujuh belas tahun. Mereka tetap bersahabat. Raka yang selalu melindungi Renata dan Renata yang selalu menegur Raka saat berbuat salah. Tidak ada yang berubah.

Raka yang dulunya merupakan bocah cupu dan pendiam kini telah tumbuh menjadi pemuda yang amat tampan. Perawakannya tinggi, dadanya bidang, kulitnya kuning langsat. Rambutnya berwarna kecoklatan dan dipotong rapi. Wajahnya yang tampan semakin lengkap dengan iris mata berwarna hitam pekat. Wanita mana yang tidak terpana melihat seorang Raka? Apalagi dengan senyuman simpulnya yang amat manis.

Raka bukan lagi seorang bocah cupu nan pendiam yang berlari ketakutan masuk ke dalam rumahnya saat seorang gadis kecil menghampirinya dengan seekor katak di dalam gelas plastik. Ia telah tumbuh menjadi idola para gadis seantero sekolah. Siapa yang tak kenal Raka? Lelaki tampan peraih medali emas olimpiade matematika.

Bukan hanya Raka yang berubah, tentu saja Renata juga. Renata telah tumbuh menjadi gadis dengan paras yang jelita. Tubuhnya langsing dan kulitnya seputih porselen. Rambutnya berwarna hitam legam dan tergerai sampai ke bahu. Matanya bulat dan berwarna coklat muda. Wahai, pria mana yang tidak kagum dengan paras indah Renata.

Renata bukan lagi bocah dekil yang sering menangkap katak untuk menjahili temannya yang cupu dan pendiam. Ia telah tumbuh menjadi gadis baik dengan paras yang rupawan. Ia sangat populer di kalangan para pria. Lokernya selalu penuh dengan surat cinta, bunga, dan coklat dari para penggemarnya. Siapa yang tidak kenal Renata? Jurnalis andalan sekolah dengan paras bak bidadari.

Mereka telah menginjak masa remaja. Keduanya mekar dengan indah seperti bunga di musim semi. Begitu pula dengan hati mereka. Raka dan Renata. Dua remaja yang sedang jatuh cinta.

•••

ParallelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang