•Heart Talks || Dengan Senang Hati•

10 0 0
                                    

I dont know why do I spend my night to write this tapiii nggak ngerti kenapa kejadian sepele ini selalu nempel di otak gue.

Ceritanya beberapa minggu lalu gue pergi makan di mall sama temen-temen, biasa lah haha hihi gibah sana sini dan end up dengan foto bareng.

Waktu itu posisinya kita lagi berdiri di extention mall dan bingung mau minta fotoin siapa and then ada mbak mbak lewat yang I guess dia adalah karyawan mall sana yang baru selesai tugas.

Tanpa pikir panjang kita langsung minta dia fotoin meski awalnya gue takut dia nolak. But she did it anyway. Beberapa kali jepret dan akhirnya kita bilang terima kasih ke mbaknya.

Gue terenyuh dan tersanjung(ceelah) dengan jawaban mbak itu yang bilang "dengan senang hati" dengan ramahnya.

Iya mungkin ini terlihat sepele, but apa jadinya kalau misal gue minta tolong fotoin ke orang yang terlihat "lebih tinggi" derajatnya dari kita? I mean yaaa orang orang hedon dan sejenisnya, idk apakah mereka bersedia jadi tukang foto dadakan dan bilang seperti yang mbaknya bilang atau ngga jika emang iya mereka bersedia fotoin kita.

But dont get me wrong, gue bukan mau menyindir orang orang high yang terlihat sombong, gue fokus ke cara mbaknya behave ke kita waktu itu.

Disini gue jadi mikir, bahwa manner dan behaviour seseorang nggak bisa dilihat cuma dari status sosial aja. Apalagi di jakarta, nyenggol dikit aja langsung ngedumel.

Gue belajar juga buat bisa selalu tahan diri buat tetap kindly responsible dan nggak jadi "sombong", karena bagi gue sifat itu adalah musuh terbesar gue nowadays dan kejadian sepele yang mbaknya lakukan bisa jadi bahan untuk self-improvement.

Terima kasih, "mbak".

***

Selasa, 1 Agustus 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart TalksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang