Sebuah Rahasia - 1

49 4 0
                                    

Dibalik harapan yang tak pernah terucap, aku begitu ingin membencimu. Melontarlan ribuan sumpah serapa setiap aku melihat dirimu. Hingga aku berani bertaruh, mulai dari saat itu juga, kau bukanlah siapa-siapa bagiku.

Tapi itu hanyalah harapan. Dan bagian terparahnya, bentuk nyata dari harapan itu adalah angan.

Karena kenyataannya, membencimu adalah hal sulit untuk ku lakukan.

Atau ... mungkin yang terjadi adalah bentuk dari kenyataan yang lebih paradoksal?

Dimana aku begitu ingjn membencimu, namun yang kudapatkan dari polemik hatiku hanya ada aku yang terus mendambakanmu.

Ini ironi, bukan?

Bahkan untuk orang berdosa terhadap hidupku saja begitu kelabu dalam ilusiku.

Dan parahnya, tak ada pula jejak semu atas usahaku.

Berbeda atas ketegasan cinta serta kekokohan hatiku yang sebenarnya akan runtuh sebentar lagi.

Untuk ke sekian kali.

Mungkin saat itu aku buta.

Akal ku yang keliru.

Begitulah kukira.

Namun ternyata, fakta yang kutemukan malah berbeda.

Bukan akal ku yang keliru.

Melainkan hatiku yang elusif.

Hingga aku tak pernah menyadari, bahwa filantropi hatiku terhadap dirimu tak pernah berubah.

Selalu tersesat pada hal yang sama.

The Dust Inside My Heart is Craving Your PresenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang