"Apa yang kau lakukan?" Jungkook menggeliat pelan dalam duduknya. Atensi pria asing di depannya sedikit membuat Jungkook risih. Tatapan mata setajam silet itu mampu menyengat seluruh saraf Si pemuda Jeon.
"Memperhatikan seorang Princess cantik, tak salah, 'kan?" Taehyung menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Hazel kembarnya menatap yang lebih muda dengan seduktif.
Cantik sekali. Pikir Taehyung.
Jungkook total memerah.
Hey, siapa yang tak bersemu saat kau di puji oleh Pangeran Sekolah yang sangat di elu-elu kan itu? Terlebih kau dibual dengan kata-katanya yang kelewat manis.
"Berhentilah menatapku begitu. Sana pulanglah! Ini sudah jam pulang!" Jungkook mendengus kesal. Tangannya sibuk merapikan buku-bukunya; mood membacanya hilang total.
"Aw, Princessku perhatian sekali," Taehyung mencubit pipi mulus Jungkook, gemas.
Taehyung mulai mengambil satu permen mint dan memakannya dengan gaya sok maskulin.
Kemudian dengan tidak bersahabatnya Jungkook bangkit berdiri dari duduk dengan ransel hitam di punggung dan dua buah buku di genggamannya, pergi dari perpustakaan meninggalkan Taehyung dengan seringai iblis terpatri di wajah tampan namun bajingannya.
"Tunggu saja, Jeon."
oOo
"Jadi bagaimana, hm?"
"Tunggu saja, Jim. Aku pasti akan mendapatkan kelinci kecil itu!" Taehyung menggebrak meja kantin kencang dan memancing tatapan aneh dari yang lain.
Ada yang menatapnya aneh seakan-akan itu memang tak wajar, ada yang menatapnya biasa karna memang Taehyung adalah sosok yang hyper, dan ada yang menatapnya kagum seakan-akan dia adalah Dewa Apollo; Dewa Ketampanan.
Jimin memutar obsidiannya malas, "Terserah."
"Kau tau? Kau hanya perlu-- hey! Itu kelinci kecilku!" Taehyung segera berlari menuju meja di sudut kantin dengan semangat.
Lagi-lagi Si Kim berhasil menarik seluruh pasang mata.
"Jeon!"
Mendengar marganya di panggil, otomatis Jungkook mencari asal suara yang sudah menggagalkan suapan kedua dari aksi memakan ramennya.
"Tsk, dia lagi,"
Jungkook membuang mukanya kearah Mingyu, teman sekelas sekaligus 'rekan pergi ke kantin' kesayangannya.
"Kau sedang apa, Jeon?" Taehyung duduk di depan Jungkook dengan wajah tanpa dosanya.
Hell! Bahkan dia sudah menuangkan saos sambal ke eskrim milik adik kecil tetangganya dengan embel-embel itu adalah krim strawberry. Bukan kah itu sudah disebut dosa? Taehyung itu penuh dengan dosa.
"Aku sedang berkebun, sunbae," ujar Jungkook sarkastis.
Taehyung semakin mengembangkan senyumnya, "Bolehkah aku bergabung?"
Disini siapa yang bodoh sebenarnya?
Mingyu yang duduk di samping Taehyung menatap aneh objek manusia yang sedang berbicara tak jelas itu. Otak dangkalnya tak mampu menangkap maksud pembicaraan mereka berdua.
"Eum, Kook, sepertinya aku harus pergi. Sampai jumpa di kelas,"
"Tapi Ming--"
"Sampai jumpa, Malika!"
Mingyu menatap nyalang Taehyung kemudian meleset pergi.
"Sunbae mau apa?" Jungkook kembali memakan ramen pedasnya walau nafsu makan dia sudah menguap seiring melihat wajah menjengkelkan Taehyung.
"Hanya ingin mengobrol, mungkin,"
"Kenapa harus denganku? Sunbae bisa mengobrol dengan teman-teman sunbae yang lain!"
Taehyung kembali memamerkan cengirannya dan mengambil satu bungkus roti kacang yang memang disediakan di setiap meja kantin, lalu memakannya.
"Entahlah, melihat kau kesal adalah hal yang kusuka," Jungkook melotot ke Taehyung yang jatuhnya justru menggemaskan.
Bagi Kim Taehyung, semua yang ada pada Jungkook itu menggemaskan dan menawan. Ranum merekah Jungkook yang berkomat-kamit menceramahinya sedikit mengundang afeksi tersendiri bagi Taehyung.
"Habiskan ramenmu, jangan menatapku seperti itu, aku tau aku tampan," selai kacang yang lengket di seluruh penjuru mulut membuat Taehyung kesulitan bicara.
Jungkook kembali memakan ramennya cepat dengan terpaksa.
Makan dan pergi. Pikir Jungkook.
Taehyung meremas bungkusan roti kacang hingga tak berbentuk, lalu memasukkannya ke saku celana.
Tipikal anak pemalas.
"Hey, Jeon,"
"Apa?"
"Kau sudah punya pacar?"
"Sudah atau belum itu bukan urusanmu, sunbae yang terhormat." Jungkook meneguk teh esnya rakus.
"Kalau begitu, kau mau tidak jadi pacarku?"
Dan setelah itu Taehyung harus rela balik ke kelas dengan satu bekas tamparan di pipi kanannya.
"Jeon nakal. Tunggu pembalasanku."
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love | taekook ✓
Fanfiction❝Siapa sangka sebuah permainan bisa berujung mempertemukan sebuah ikatan cinta? Inilah yang di sebut takdir. Tak peduli apa sebabnya ataupun akibatnya. Karena cinta sejati itu bukan hanya di rasakan oleh wanita dan pria saja. Antara pria dan pria ju...