Part 11 : The Last

12.7K 1.3K 52
                                    

"Pergilah ke jalan Onsu-Dong, nomor 203. Maka kau bisa bertemu dengan kelincimu. Ingat, sendiri."

Taehyung langsung mematikan ponselnya dan segera beranjak menuju mobilnya.

Pikirannya kalut. Semua potret kejahatan yang sudah Bogum lakukan selama ini kembali berputar-putar di otaknya. Bagaimana Bogum yang berusaha mendorongnya jatuh dari atap sekolah, menikamnya, meracuninya.

Bogum itu psikopat berkedok lelaki tampan.

Taehyung mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tak main-main. Dia tak peduli cacian dari pengendara lain, pikirannya hanya Jungkook dan Jungkook.

Setelah berkendara selama lima belas menit lamanya, akhirnya Taehyung sampai ke tempat tujuannya. Kawasan yang sepi senyap jauh dari hiruk pikuk pusat kota. Hanya satu rumah yang terlihat masih sedikit layak pakai berwarna abu-abu di kawasan ini. Selebihnya? Bisa dijadikan gudang atau kandang hewan... mungkin.

Tak sabaran, Taehyung keluar dari mobilnya cepat, berjalan mendekat ke rumah tersebut lalu membuka pintunya dengan kasar, amarahnya sudah menggebu-gebu.

Dan Taehyung yang sedang dalam keadaan marah, tak lebih seperti Monster.

"PARK BOGUM SIALAN KELUAR KAU!"

Taehyung terus berteriak kesetanan memanggil gerangan sang pelaku, namun tak kunjung mendapat jawaban. Taehyung sempat mengira kalau dia salah tempat, tapi setelah mendengar suara ketukan sepatu dengan lantai yang berbunyi di seluruh penjuru rumah sempit itu, diikuti dengan suara roda bertemu lantai yang turut berbunyi, Taehyung mengurungkan niatnya untuk pergi dan menyapu pandangannya ke seluruh penjuru rumah.

"Wah, wah, pahlawannya sudah datang."

Tepat di depan Taehyung, kini berdiri seorang laki-laki jangkung berkulit putih dengan senyum miring yang terkesan sinis.

Tapi bukan itu yang menjadi titik fokus Taehyung. Seorang lelaki yang terduduk di kursi roda menjadi titik utama pandangan Taehyung.

Itu Jungkook-nya.

Keadaannya sungguh mengenaskan. Mulut tertutup kain dengan kuat, mata bengkak karena menangis, baju yang terkena cipratan darah, pipi yang sedikit lebam dan banyak luka sayatan, kedua tangan terikat di masing-masing pegangan kursi roda, begitupun kakinya.

Taehyung murka.

Seseorang telah melukai miliknya. Dan Taehyung tak segan-segan juga melukai orang yang sudah melukai miliknya.

"MATI KAU BAJINGAN!" Taehyung segera berlari mendekati Bogum dengan tangan terkepal hebat.

Namun setelah tujuh langkah di depan Bogum, Taehyung berhenti.

Bogum memegang pisau.

Dan pisau itu tepat berada di pipi putih nan mulus kekasihnya.

"Maju selangkah maka aku akan meninggalkan satu sayatan pada kelinci ini, Kim." Taehyung mengerang marah.

Bagaimana bisa dia lupa untuk membawa senjata? Bodoh!

"JAUHKAN PISAU ITU DARI WAJAHNYA, SIALAN!" Taehyung berjalan mendekati Bogum.

Srak!

"Hmp!" Jungkook mengerang kesakitan di balik kain yang menutupi mulutnya.

Taehyung terdiam.

"Aku tak pernah main-main dengan ucapanku, Kim."

Taehyung dapat melihatnya dengan jelas. Bagaimana mata Jungkook yang menatapnya dengan penuh kesakitan dan meminta tolong. Air mata turun dari pelupuk indahnya bersama sungai kecil berwarna merah dari luka sayatan yang tampak masih segar.

True Love | taekook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang