2

34 6 1
                                    

"Dy, gimana kemaren, lo jadi temuin kak Farrel gak? " tanya Kiesya antusias saat melihat Claudya memasuki kelas.

Claudya pun tak kunjung menjawab, dia hanya diam dan duduk tenang di kursinya.  Banyak hal yang mengganggu fikiran nya saat ini. kejadian kemaren yang membuat nya tidak fokus untuk memulai hari ini.

Flashback on
Sewaktu pulang sekolah, Claudya bergegas menuju halte, karena tidak ingin bertemu senior nya yang bernama Farrel itu. Ia tidak tau apa alasan nya kenapa hanya dia yang disuruh menemui senior tersebut karena tidak mengikuti MOS, padahal ia mendengar bisik bisik dari teman sekelasnya, kalau ada diantara mereka juga tidak mengikuti MOS. Maka ia memutuskan untuk tidak menemui senior tersebut, karena merasa senior tersebut berlaku tidak adil. Di halte dia bertemu bu Lita, dan guru muda tersebut mengatakan bahwa dia menginginkan Claudya untuk menjadi perwakilan sekolah nya di bidang olimpiade Biologi untuk tahun ini karena beliau tau bagaimana kemampuan Claudya dalam pelajaran tersebut. Sesampai nya dirumah dia mengutarakan keinginan gurunya tersebut pada mama nya, sontak mama nya berteriak senang dan memberikan dukungan pada anak nya itu. Tapi tidak halnya dengan nenek nya yang melarang keras Claudya untuk mengikuti berbagai macam perlombaan, dengan alasan tidak ingin ditinggalkan cucu semata wayang nya untuk satu tahun ini seperti saat Claudya masih SMP dulu yang sering melalang buana sampai berbulan bulan hanya untuk mengikuti pelatihan olimpiade. Dan nenek nya tidak ingin di bantah.
Flashback off

"Dy, kok lo ngelamun sih? " Tanya Kiesya
"Kemaren gue nggak nemui kak Farrel Kie."
"Buset dah, lo nggak nemui kak Farrel, bisa abis lo sama dia Claudya." Teriak nya
"Bodo amat, gue nggak takut."

Bel masuk pun berbunyi. Jam pertama dimulai dengan pelajaran Biologi. Sembari menunggu guru masuk, Claudya membuka materi Biologi yang akan menjadi topik pembahasannya hari ini. Larangan neneknya masih terngiang di telinganya, tapi hal tersebut tidak akan menganggu semangat nya yang telah membara untuk mengikuti ajang bergengsi setiap tahun yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Lagian dia juga sudah menunggu kesempatan tersebut. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan emas itu, hanya karena alasan nenek nya yang menurutnya terlalu berlebihan.

WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang