"Kalau begitu, ayo berkencan denganku sekarang."
Yoongi langsung saja meraih tanganku dan menggandengnya menuju tempat parkir. Otakku masih belum bisa mencerna dengan baik apa yang baru saja terjadi.
Tangan putih Yoongi yang masih mengait di tanganku membuat ribuan kupu-kupu seakan berterbangan di dalam dadaku. Andai Yoongi memiliki pendengaran super, aku yakin dia bisa mendengar degup jantungku yang begitu kencang.
Aku masih menata nafas dan detak jantungku ketika mobil milik Yoongi menyusuri jalanan Kota Seoul. Sepanjang perjalanan dari studio hingga sekarang, aku hanya terdiam dan menurut seperti anak anjing yang mengekor pada tuannya.
Begitu pula dengan Yoongi. Bibirnya diam seribu bahasa. Hanya hangat dari tangannya tadi yang aku rasakan menjalar hingga seluruh tubuhku .
"Yah...apa kau sakit huh?", tanyaku pada Yoongi berusaha se normal mungkin. Aku mempelkan tangan kiriku ke dahinya, berpura mengecek suhu tubuhnya. "Waahhh...kau membuat jantungku berdegup kencang saat kau menarik tanganku..waahh....apa kau ingin menculikku huh?", aku mencoba mencairkan suasana dengan melemparkan guyonan . Namun,ternyata suasana justru berubah semakin canggung.
Yoongi meraih tangan kiriku dan menempatkan di dada bidangnya. Aku bisa merasakan detak jantungnya sama kencang dengan milikku.
Ia lantas menepikan mobilnya.
"Kau bisa merasakannya? Bukan hanya jantungmu saja yang berdegup kencang. Aku pun juga. Dan ini bukan kali pertama aku berdegup kencang karena mu. Aku tidakk tahu pastinya kapan. Tapi saat kau tidak ada disekitarku atau aku harus pergi untuk tour konser yang membuatku jauh darimu rasanya ada sesuatu yang hilang. Aku suka jika kau sangat berisik. Mungkin dulu aku membencinya. Tapi sekarang itu seperti candu"
Tatapan Yoongi yang teduh menatap langsung pada kedua manic mataku. Sekali lagi jantungku tidak bisa di ajak berkompromi. Detaknya semakin kencang seperti sedang berlari estafet
"Mungkin kau menganggapku main-main dengan mengajakmu berkencan tadi. Aku juga tidak tahu mengapa itu bisa keluar seperti kereta luncur. Aku berharap bisa mengajakmu dengan situasi yang lebih romantis atau setidaknya tidak di tepi jalan seperti ini. Tapi aku benar-benar ingin mengajakmu lebih dari sekedar partner kerja. Aku ingin kau menjadi kekasihku"
Tatapan Yoongi masih mengunci tatapanku. Aku tidak perlu bunga. Pengakuannya ini cukup menjawab perasaanku. Aku tidak mencintainya sebelah tangan.
Terang saja, aku mencintainya sejak pertama kali Kim Jaehan mengenalkanku padanya. Jaehan adalah partner Yoongi sebelum aku. Selama ini aku tidak pernah percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Tapi Yoongi memaksaku untuk percaya. Tapi selama ini aku hanya menyimpannya dalam diam. Karena aku menyadari posisiku sebagai apa.
Tapi kini semuanya berubah....
Aku tersenyum, "Yahh...jadi kau mencintaiku hanya karena aku berisik? Kalau begitu kenapa tidak kencan dengan Jhope atau ibu kantin di gedung BigHit. Kau tahu kan mereka sangat berisik? Ahhhh...berarti aku tidak ada bedanya dengan ibu-ibu kantin"
Tiba-iba Yoongi meraih wajahku, memberiku sebuah ciuman sekilas di bibir yang begitu lembut. Aku terkejut dengan ciuman yang diberikan oleh Yoongi walaupun hanya sekilas.
"Itu ciuman pertamaku. Dan itu yang membuatmu berbeda dengan Jhope atau ibu-ibu kantin ataupun wanita-wanita lain di dunia ini. Karena kau sekarang milikku".
Kembali aku tersenyum, "tidak buruk, ciuman pertama di tepi jalan raya", kali ini aku menggodanya, "ini akan menjadi awal kencan yang menyenangkan".
Sebuah senyuman manis ikut terkembang di wajahnya. Dia kembali meraih wajahku, dan sekali lagi memoleskan bibir lembutnya pada bibirku. Kali ini bukan hanya ciuman sekilas. Lumatan demi lumatan tercipta begitu manis dan indah.
Benar saja ini akan menjadi kencan pertama yang tidak terlupakan dan semoga tidak ada mobil patroli yang mengintip kencan pertama kami ini.
-END-
-Bellatha-
YOU ARE READING
La la land with BTS (imagine BTS)
Fiksi PenggemarMain girl cast is Y/n Enjoy warning! some of them are rated with [18+] .