Takdir dan Semesta

1.3K 63 0
                                    

Semesta pandai bergurau,

Kini takdir bermain-main lagi untuk yang kesekian kalinya.

-

"Saya cinta kamu", ucap laki-laki itu.

Gadis itu hanya diam- tak membalas perkataan laki-laki tersebut.

"Kamu percaya tidak, kalau saya cinta kamu?", tanya laki-laki itu lagi

Akhirnya, gadis itu mendongkakan kepala menatap mata laki-laki yang berada disampingnya itu.

"Bagaimana saya mampu untuk percaya, jika kamu sendiripun enggan untuk berbagi luka, jika kamu sendiripun hadir jika hanya sedang kesepian?"

"Takdir dan harap saya tidak berjalan searah. Mereka berdua bertabrakan. Seharusnya, kita tidak harus sampai pada titik ini."

"Terkadang takdir memang kejam, tapi itulah kenyataan. Bahkan kita sendiripun tidak mampu untuk mengelak.
Kita pernah, dan saling- menyakiti satu sama lain. Dan mungkin ini waktunya, kita menyembuhkan diri- masing-masing", ucap gadis itu dengan lirih.

-

Bahkan, tak ada gunanya pun jika saya harus membeci takdri, membenci semesta yang telah seenaknya bermain sendiri.

Ini sulit, tapi nyatanya harus.

Takdir tidak merestui,

Jadi,
Sekarang saya izin- untuk pamit.

-9445

Separuh Kenangan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang