Epilogue : Apa kau mau jadi pacarku?

1.2K 102 9
                                    

Aku tidak akan pernah lelah menunggumu kembali kepadaku. Aku tidak akan pernah menyerah untuk memperjuangkan cintaku.

Karena semua yang ku nanti saat ini, kau yang membawanya

Aku akan menunggumu sampai berapapun lamanya. Bahkan aku sanggup menunggu lebih dari dua tahun. Aku tidak akan pernah bersedih ketika aku akan menyambutmu lagi meski kau dalam sakitpun.

Beam, kembalilah padaku. Aku tidak perduli maupun kau ada atau tidak, beri aku kesempatan untuk melihatmu lagi.

Dan semuanya akan kembali dalam kebahagiaan. Aku akan tetap selalu menunggumu, dengan hati bersih tanpa ada sorang pun yang memilikinya selain dirimu.

Beam, aku akan selalu mengingat buku yang kau berikan padaku dua tahun lalu. Aku menyukai setiap kata yang kau tulis disetiap foto itu. Aku tak akan melupakan foto demi foto didalam buku itu atau bahkan aku tidak akan melupakan kenangan demi kenangan yang tidak ada didalam buku ini.

Tapi buku yang ku berikan padamu, semua kenangan sudah tertulis didalam buku tersebut. Suatu saat kartas didalam buku itu menguning, meski dalam waktu yang sangat lama.

Tapi cintaku tidak akan rapuh setelah buku itu menguning, dan bila saatnya telah tiba ...... aku akan memberikannya padamu lagi.

Aku masih memiliki hutang janji padamu, Beam. Memberikan sesuatu yang tidak akan pernah kau temukan sampai kapanku. Dan jika tuhan menghendaki, suatu saat aku akan menunjukan janjiku padamu.

[Author]
Pagi hari selanjutnya, terlihat sebuah mobil berhenti didepan kediaman Beam. Dan turunlah Forth dari mobil tersebut sambil membawa sebuah bingkisan.

Dengan pakaian rapihnya itu menunjang panampilan tampannya, ia berjalan dan sesampainya di depan pintu ia masih nampak ragu untuk mengetuk pintu.

Kaca mobil terbuka dan ternyata Copter berada didalamnya.

Bukan tidak berani untuk mengetuk pintu rumah Beam, karena Forth tidak ingin Beam melihat wajahnya lagi. Jadi ia meletakan begitu saja bingkisan itu didepan pintu rumah Beam beserta sepucuk surat yang telah ada didalam bingkisan tersebut.

"Hei, Forth." Ucap Copter memanggil Forth.

"Kemari." Copter meminta.

😦😦😦

"Bagaimana kabarmu?"

"Seperti yang kau lihat."

"Kau sudah kembali ke Bangkok."

"Um. Sudah. Ada satu janji yang harus aku tepati"

"Ah .. semoga kau menepatinya."

"Um."

"Berapa lama kau akan tinggal disana?"

"Aku hanya akan tinggal satu hari. Aku sangat merindukan rumah lamaku."

"Ah .. ya sudah. Jaga dirimu baik-baik."

"Okay. See you ... Bawel!!"

"See you Bodoh!!"

Itulah percakapan telepon antara seseorang yang berada didalam sebuah mobil dengan seseorang yang menelfonnya atas nama Bas.

Seseorang berjalan kearah pintu rumah Beam dan berdiri didepan bingkisan dari Forth yang sepertinya belum juga terambil dari sana hingga berdebu yang tebal.

Keesokan harinya dimalam yang sama Copter memandu seseorang untuk menuju ketempat kue ulang tahunnya.

Ya malam ini adalah ulang tahun Copter, dihadiri banyak teman kecil, SD, SMA dan kuliahnya berkumpul.  Ternyata seseorang yang dipandu olehnya adalah Beam.

Last Word : Last BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang