Last Event: In School & Tokyo' s Tower

19 3 1
                                    

So, tekunilah setiap kosa kata yang ada di setiap cerita orang.

****

#Author POV

Pagi harinya di sekolah, Shijiro berpura-pura polos pada Yuka. Ia sekali-sekali tersenyum manis pada Yuka dengan paksaan, tapi di sampingnya terus memegang gagang pistol.

"Nah, disinilah surga kita." ucap Yuka menyambut pintu penuh bercak darah bertuliskan 'Welcome to my Paradise'.

"Oh, boleh kita masuk?" tanya Shijiro, tapi tangan kanannya ditarik oleh Yuka untuk masuk. Disela dia bersenang-senang, Shijiro sudah menyampaikan kode "siap siaga secara diam-diam" pada teman-temannya.

"Oke, kita mesti siap siaga secara diam-diam." ucapnya. Mereka berempat yang merupakan teman-teman Shijiro siap siaga dengan assault dan membidik Yuka.

Setelah Yuka membuka pintunya, berbagai anggota tubuh yang berserakan juga berbau bangkai hampir membuat Shijiro merasa muntah.

"Bagaimana, Shijiro-senpai? Indah, kan?" tanya Yuka dengan wajah Yandere-nya.

"I-iya, Yuka-chan. Tapi sayang sekali,"

BRAKK!!

Pintu teater langsung ditutup oleh empat orang laki-laki bersenjata. Semua orang beserta Shijiro segera membidik Yuka dengan assault, kecuali Shijiro dengan pistol.

"Kau tak akan bisa memiliku jika sifatmu terlalu Yandere." sambungnya mendekati Yuka hingga menempel pada badan pintu. "Asal kau tahu, aku yang pernah bicara denganmu di kamar itu sebenarnya bukan diriku. Tapi arwah jahat yang ingin sekali memilikimu. Kalau kamu memang menyukaiku, lakukanlah apa yang kau suka supaya aku juga ikut senang." sambungnya dingin.

"Kau tahu apa yang aku suka dari senpai?" Yuka langsung mengeluarkan pisau cutter yang selalu dibawanya sejak kasus pembunuhan Youna. "Aku ingin kita bersama di surga." jawab Yuka. Saat Yuka hendak menusuk perut Shijiro, dia langsung menghindar dan meletuskan satu tembakan pada cutter hingga terlepas dari genggaman Yuka.

"Tapi tidak sampai membunuh orang juga, Yuka-chan. Itu sama saja dengan menyakiti dirimu sendiri." sergah Shijiro. Yuka sudah merebut satu samurai dari Shijiro disaat dia menyergah, dan bersiap untuk menyerang.

"Kita akan hidup berdua disini, Shijiro-senpai!"

TRANGG!!

Serangan Yuka tertahan oleh tangkisan Shijiro. Tapi dengan cepatnya dia berpindah tempat untuk menyerang yang lainnya.

Orang pertama.
Dia terus menembak sembari berjalan mundur dengan assaultnya hingga tersudut tak ada jalan lagi untuk bisa mengelak. Pelatuknya tak bisa ditekan lagi seiring jarinya yang gemetar. Jaraknya dengan Yuka sudah sangat dekat, dan ...

SRINGG!!

Hanya dengan 5 kali goresan dari pedangnya itu, semua anggota tubuh beserta kepala terpotong dan jatuh mengangkat tiap genangan darah.

Sisanya, ketiga teman Shijiro langsung menembak dengan assault dan tubuh Yuka penuh dengan luka tembak, bahkan darahnya sudah menetes di ujung jari lentiknya juga ujung mata pisau samurai. Shijiro hanya menatap teman-temannya yang rela mati demi dirinya, meskipun kematian ada ditangan Yuka. Tatapannya begitu sayu, dan kasihan.

"Kapan arwah itu merasuki tubuhku?" batinnya menggeram, "akh--!" Arwah misterius berhasil merasuki tubuh Shijiro. Tangannya meraih gagang samurai yqng dibawanya, tapi dengan cepat pikiran Shijiro menahan perintah dari pikiran sang arwah jahat.

"Aku tak akan membiarkan teman-temanku mati! Ingat itu!" Dengan sekuat tenaga, pikiran Shijiro mulai memerintahkan tangannya untuk mengarahkan mata pisau samurai pada Yuka. Sementara itu, jarak mereka dengan Yuka sangat dekat dan dia hampir mengayunkan samurainya. Namun ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

iNSaNiTY✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang