Siapa Dia?

71 17 9
                                    


Kelima :


            •••

Hari, bulan, tahun pun kian berlalu. Sampai detik ini Sarah belum di temukan. Seandainya Sarah ada, hari ini adalah hari kelulusannya. Begitupun dengan Elsa yang sekarang beranjak SMA

"Elsa_mama sama ayah udah mutusin. Kalau Kamu.. Akan masuk asrama." terangnya.

Mendengar ucapan itu, membuat Elsa kaget kepalang. "Apa mah? Asrama?! Mama sama ayah mau masukin aku ke asrama?!" ucapnya tak percaya. Dan dia berharap semoga aja perkataan mama barusan hanya bercanda.

"Mama nggak lagi bercanda kan?!" sambungnya, yang masih tak percaya.

"Mama gak bercanda Sa.. Cuma kamu satu satunya harapan yang mama sama ayah punya. Mama sama ayah cuma mau kamu jadi anak yang sholehah, dan bisa mengantarkan kami berdua ke syurga." jelasnya yang begitu sangat berharap pada sang anak.

Elsa menangis. "Taa.. Tapi mah_ "  lirihnya.

"Elsa.. Kamu mau kan buat mama sama ayah bahagia!?" ucap mama seraya mendekati Elsa, memegang pundak Elsa.

"Mah,, kasih waktu buat Elsa mikirin ini semua ya." pintanya yang kini beranjak ke kamarnya.

Ia menangis dibalik selimutnya.
(Emng bener saat ini Sarah udh ga ada lagi_dan aku lah sekarang yang menjadi harapan satu satunya mama dan ayah. Mama dan ayah pun kini sayang sama aku. tapi.. kenapa mereka harus memasukanku ke asrama) batinnya.

Malam itu angin begitu sangat kencang. Sehingga hordeng-hordeng berterbangan sedikit terbuka.

Terlihat sosok bayangan putih di balik jendela itu. Dengan rasa takutnya. Elsa memberanikan diri mengintip dari balik selimut_

dan.. Bayangan itu kian mendekat.. Semakin mendekat.. Dan sosok itu pun mengatakan sesuatu pada Elsa. "Aaa... Aaa... Aaa.." teriaknya.

Elsa pun terbangun dari mimpi buruknya itu, sekujur tubuhnya basah, ia berkeringat dingin.
"Untung cuma mimpi." ujarnya.

'kenapa Sarah tiba tiba hadir dalam mimpiku ya?dan mengapa ia mengatakan hal tersebut padaku.'
Elsa membatin tak percaya.

Di dalam mimpi tersebut. Sarah merintih-rintih meminta jawaban atas apa yang sudah ia lakukan padanya.

           •••

Pagi hari.

Elsa masih melamun memikirkan mimpi yang semalam ia alami. Ia duduk sembari bertopang dagu.

"Elsa.." mama memanggilnya. Namun ia tak merespond panggilan dari mamanya.

"...."

"Elsa..." Mama memanggilnya sekali lagi seraya menepuk pelan bahu Elsa.

"Aah.. Ehh.. Iya mah ada apa?"

"Lohh, kamu bengong ya?!kenapa sayang?" tanya mama yang kini duduk di sebelah Elsa.

"Aku gak apa-apa kok mah." jawabnya secepat kilat. Mama tersenyum.

"Ohhiya ada apa maa?" sambungnya.

"Mmhh.. Mama mau nanya tentang soal kemarin. Kamu setuju apa nggak?" dengan pertanyaan mamanya. Elsa semakin dibuat bingung,  apalagi yang ada di pikirannya sekarang hanya mimpi semalam yang ia alami. Sampai-sampai pertanyaan dari mamanya saja ia lupa. Elsa menghela nafas.

"Hmmm.. Iya mah. Aku setuju. Semoga aja ini yang terbaik buat Elsa."
tanpa ba-bi-bu Elsa menyetujuinya. Mama tersenyum seraya mengelus rambut Elsa.

           •••

Seminggu lagi, Elsa akan masuk ke Asrama.
Semua barang-barang yang akan di bawa sudah ia persiapkan.

Siang itu..
Elsa yang ingin beranjak ke dapur hendak mengambil minum. Tiba-tiba ia melihat sang ayah yang hendak memasuki kamar yang di khususkan untuk tamu.

Langsung saja Elsa berlari secepat kilat dan menyambar knop pintu yang hendak ayah sentuh.

"Ayah..." teriakan Elsa membuat ayahnya menoleh padanya.

"Ayah mau ngapain?" lanjut Elsa.

"Hmm kamu ini.. Ayah kira ada apa. ini, ayah mau masukin palu ke kamar." ayah heran melihat tingkah si anak.

"Sini yah biar Elsa aja yang masukin palunya ke kamar." pinta Elsa seraya meraih palu yang ada di tangan ayah tersebut. tingkah Elsa membuat ayah bingung.

"Udah... Ayah mendingan lanjutin pekerjaan ayah yang lain. Biar palu ini Elsa aja yg masukin." sambung Elsa.

ayah pun pergi. Langsung saja Elsa membuka kunci kamar tersebut. Baru dua langkah Elsa memasuki kamar. Ia seperti mencium aroma bau yang tak sedap.

Langsung saja buru-buru ia menutup kamar tersebut karna takut ayah ataupun mama menciumnya. Dan untung saja Elsa membawa sapu tangan untuk menutupi hidungnya.

(apa mungkin itu bau mayatnya sarah?)
pikir Elsa.

Langsung saja Elsa menaruh palu tersebut di bawah kasur. Tetapi, ketika Elsa setengah membungkuk hendak mengambil kotak berangkas. Tangan Elsa seperti menarik sesuatu. Langsung saja Elsa menarik kembali tangannya keluar. Dan ternyata yang ada di genggamannya itu gumpalan rambut.

Elsa bingung, padahal belum ada satu orang pun yang menginap tidur disini.

Dengan rasa penasarannya, Elsa pun segera membungkukkan badannya serta melongokkan kepalanya.
"Aa... Aa... Aaa..." Elsa berteriak histeris.
Elsa melihat Sarah yang sedang tiarap dikolong sana.

Ia pun segera berlari meninggalkan kamar tersebut, tapi tak lupa Elsa mengunci kamar tersebut terlebih dahulu.

"Kamu kenapa sayang?" tanya mama yang melihat anaknya berlari seperti orang ketakutan.

"Ehh.. Engg.. Enggak mah.. Gpp kok." jawabnya dengan nafas terengah-engah.

(Apa benar yang tadi aku liat itu Sarah??)
elsa membatin.

Maafin author yang satu ini ya😂
Ceritanya jadi semakin aneh begini😅

Kalo kalian suka, jangan lupa tekan bintangnya untuk cerita ini ya😊😊

My Sister Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang