Rahasia yang Terbongkar

68 15 2
                                    

Kesembilan :

            •••

Hari ini adalah hari dimana para orang tua berkunjung ke asrama menemui anaknya masing-masing.

"Yah, abis selesai ini. Kita ke Asrama Elsa ya!? Aku udah gak sabar mau ketemu Elsa." pinta mama pada ayah yang tengah menata figura-figura di ruang tamu.
Ayah mengangguk.
"Oke deh.. Sip."
"Ohh iya mah.. Tolong ambilin palu di kamar tidur tamu ya!? Ini kuncinya." pinta ayah seraya menyodorkan kunci.

Mama pun beranjak ke kamar tersebut.
"Ceklek" (suara kunci pintu saat dibuka.)

Langkah kaki mama terhenti seraya menutup hidung.
"Ehmm.. Bau apa ini!?"

"Ayah... Sini yah." panggil mama.
Ayah pun menghampiri sumber suara tersebut.
"Ada ap... Ehhmm" ayah kini ikut menutupi hidungnya karena mencium bau yang sangat menyengat.
"Bau apa sih ini mah?" tanya ayah.
"Mama juga gak tau.. Makannya mama panggil ayah kesini" terangnya.
"Yaudah yuk kita cari dimana letak baunya" ajak ayah.
"Tunggu dulu yah.. Mama mau ngambil masker dulu." ucap mama lalu beranjak keluar kamar.

"Ini yah maskernya. Yaudah yuk kita cari sumber baunya" ucap mama seraya menyodorkan masker untuk ayah.

"Ayah.. Coba cium lemari ini! Kayaknya bau nya dari dalem sini deh." pikir mama pada saat mendekatkan hidungnya ke lemari.
Ayah pun mengambil kunci lemari tersebut di bawah kasur lalu membukanya.
Dan...
"Sarah..." ucap ayah yang tak percaya.
"Yah.. Ini ... Ini.. Ini bukan Sarah kan yah!!?" mama memastikan kalau itu bukan Sarah.
"....." tak ada respond.
"Yah.. Jawab yah!!" mama menarik-narik lengan baju ayah dan sudah tidak bisa membendung air matanya lagi.
Sungguh malang nasib anak kesayangannya ini.
Kedua paruh baya itu tak pecaya melihat anaknya yang selama ini hilang entah kemana.
Bau tubuh Sarah sudah sangat menyengat ditambah lagi banyak belatung-belatung di sekitarnya.
"Siapa yang tega melakukan ini semua pada Sarah!?" lirih mama.

           •••

Jenazah Sarah sudah di bersihkan dan di kuburkan.

           √√√

"Ayah sama mama mana ya.. Kok udah sore gini belum dateng-dateng juga!?" gerutu Elsa.
"Mungkin mama sama ayah kamu besok kali Sa kesininya." pikir Lita
"Yaudah deh, yuk kita balik ke Asrama." ajak Elsa.

          •••

Hari pun tiba.

"Mah, yah kok kemarin gak jadi kesini!? Padahal aku udah nunggu." celoteh Elsa.

"....." tak ada respond.
"Loh.. Mama kenapa? Kok matanya kayak habis nangis?" Elsa bingung melihat mamanya yang terlihat lemas seperti tak ada gairah.

"Sarah..." lirih ayah.
"Sarah? Lohh, ada apa dengan Sarah?!" tanya Elsa.

"Sarah... Kemarin ayah sama mama menemukan mayat Sarah di dalam lemari. Makannya kemarin ayah sama mama gak jadi datang sini." jelas ayah yang sudah tak kuasa membendung air matanya.

Elsa pun tertunduk. Tersontak kaget. Tubuhnya kini mulai menggetar.
(Haruskah aku jujur dengan semua kejadian ini?!) batin Elsa melirih. Kini Elsa sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Air matanya terjatuh.

"Maa.. Maa.. Maafin Elsa mah, yah." ucapan Elsa membuat kedua orang tua yang kini berada dihadapannya itu pun kini menatap Elsa. Bingung.

"Maaf... Iii.. Iini.. Iini semua Elsa yang melakukannya!?" terang Elsa seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Aaa.. Aapa?? Ka.. Kamu yang melakukan itu semua?!" ucap mama yang tak percaya.
"Ma.. Maafin Elsa mah..." lirih Elsa memohon.

"Plakk..." sebuah tangan mendarat di pipi Elsa.
"Kenapa kamu tega melakukan itu semua sama adik kamu sendiri!!? Kenapa!!?" bentak mama, yang membuat tangis Elsa kini semakin menjadi-jadi.

"Maaf... Mah... maaf.. Elsa menyesal telah melakukan itu semua.. Kaa.. Karena Elsa iri." ucap Elsa.
"Elsa iri sama Sarah.. Sarah selalu saja mendapat perhatian lebih dari mama sama ayah.. Sedangkan aku.. Aku merasa kalau aku ini bukan siapa-siapa dalam hidup kal..."

"Plakk..."
sebuah tangan kini mendarat di pipi Elsa untuk yang kedua kalinya.
"Mama gak nyangka sama kamu! Mama kecewa!!" ucap mama lalu pergi meninggalkan Elsa.
Elsa pun tak bisa berbuat apa-apa lagi.

Hai... Hai...😊😊😁
Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca ceritaku.
Semoga suka ya.
Jangan lupa vote-nya😁😁
Jangan jadi pembaca gelap ya

My Sister Hate MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang