Lakon Tuturan

386 3 0
                                    


Lakon Tuturan

OLEH : HASNAN'J

Seorang tuna Wisma Berniat untuk menerka bahwa apakah ini mimpi atau hanya imajinasi, kakinya melangkah cukup jauh, dengan tatapan terus menilik sekitar yang dirasa menarik. hari mulai menjadi malam, dengan dingin yang mulai menusuk kulit hingga ketulang. dipinggir kota, kakinya menggelangsar dengan selembar kain yang ada di Tong penuh lalat.

TUNA WISMA = Begitu indahnya dunia ini, bila tenang-tentram juga penuh dengan kedamaian. seperti angin yang kini mulai menggetarkan kulit yang penuh dengan nikmatnya sakit... tatkala dingin mulai mengusik kehangatan, untuk pergi menjauh dari pada waktu ini, yang kini pergi, karena hari sudah menentukan waktu, siang terganti dengan malam..

TUNA WISMA JATUH TERBATUK-BATUK, DADA YANG NAMPAK DENGAN TULANG RUSUK ITU DITAHANNYA UNTUK MERINGANKAN RASA SAKIT

TUNA WISMA = Sebenarnya Sang Pencipta inginkan aku menjadi apa?

TUNA WISMA ITU BERSANDAR DISEBUAH DINDING DEKAT TONG SAMPAH SEMBARI MENGGELIAT SAKIT DAN DINGIN. TAK LAMA DARI ITU, SEORANG PEMULUNG MENCARI-CARI APA YANG DAPAT DIJADIKANNYA UANG. TAK SENGAJA PEMULUNG INI MELIHAT TUNA WISMA ITU BERGELIAT

PEMULUNG = Sengsara didunia, sengsara juga diakhirat. Tak punya rumah tak kerja, mau apa dia?, makan saja susah malah enak berbaring diatas tumpukan sampah, dianggapnya itu uang emas miliknya apa,?!

PEMULUNG INI LANJUT MENGOREK-KOREK SAMPAH

PEMULUNG = HOOOYY.. Hidup itu susah, makanya jangan ditambah susah. Udah tak punya rumah enak tidur dipertambangan sampah?. Sudah badan kurus kering, tanpa daging mirip capit kepiting, mana bisa perut blending kalau tak kerja sambil tulang dibanting-banting! Sinting!...

SELESAI MENGOREK-KOREK SAMPAH, PEMULUNG INI BERJALAN MENDEKATI TUNA WISMA.

PEMULUNG = Mending jadi pemulung masih bisa tidur tanpa kena dingin, masih bisa makan walau tak seburuk yang dimakan wakil rakyat itu, saya nikmati hasil pendapatan saya, walau setembaga dua tembaga, seperak dua perak, seemas dua emas, tanpa mencuri uang rakyat. Nah sampean mencuri tidak mulung tidak, mau jadi apa.. yang diatas tak akan merubahmu tanpa kamu berniat merubah hidupmu

PEMULUNG PERGI.

TUNA WISMA MASIH MENGGELIAT, DENGAN TERBATUK-BATUK DAN DADA YANG DITEKAN MENAHAN RASA SAKIT. SEORANG KEMBALI DATANG TAK LAMA KETIKA PEMULUNG ITU PERGI. ISTRI PEJABAT, BANTET KARENA MAKAN, MENDENGAKAN KEPALA KARENA TINGGINYA JABATAN

ISTRI PEJABAT = Kata mereka saya bantet karena saya banyak makan, makan uang rakyat, kata mereka saya mendengakan kepala supaya terlihat gagah dan dipuja-puja, kata mereka kerah putih ini adalah pakaian paling berharga dimuka bumi, kata mereka kerjanya hanya tidur, dan kata mereka yang namanya wakil rakyat pasti korupsi, bila saya jawab, jawaban dari ISTRI PEJABAT negara, dengan lantang saya akan menjawab "tidak" namun dalam hati "iya", "iya suami saya korupsi, hahaha.."

HENDAK PERGI ISTRI PEJABAT MELIHAT SEORANG YANG MENGGELIAT ITU. ISTRI PEJAAT INI MEROGOH TAS MEWAHNYA DAN MENCARI DOMPET BERISI UANG, DILEMPARKANNYA BERLEMBAR-LEMBAR, BAGAI HUJAN TURUN KEARAH TUNA WISMA ITU

ISTRI PEJABAT = Ini uang.. Saya digaji oleh uang rakyat, jadi uang ini milik kamu, ambil saja.. sumpah dalam hati saya tahu korupsi itu buruk tapi kalau tidak korupsi mana ada kasur empuk yang tiap malam saya tiduri, tak ada lulur yang menghaluskan kulit juga tak ada sapi yang tiap hari direndang dan dimakan. Kelak ketika tua saya akan tobat, supaya masuk surga. Sudah dapat nikmat, mau mati-tobat dulu, pas mati juga enak kan nanti ada disurga. Tidak kaya pelacur tuh doyannya bikin suami orang nikmat, dasar selangkangan.

Kumpulan Naskah Drama - Naik Panggung atau turun Panggung, Terserah!Where stories live. Discover now