Epilog

4.8K 524 30
                                    

"Baek... putrimu menangis," gumam Seolhyun diambang kesadarannya saat ia mendengar suara tangisan Nahyun dari box bayinya namun ia terlalu malas untuk sekedar membuka matanya. Alhasil ia mengguncang-guncangkan tubuh Baekhyun untuk menggantikannya.

"Enggh..." Baekhyun meregangkan tubuhnya karena Seolhyun terus berusaha membangunkannya. Dengan mata setengah terpejam, ia berjalan ke arah box bayi Nahyun. Ia memeriksa apakah popoknya basah atau Nahyun terbangun kehausan. Setelah mengetahui apa penyebab putrinya bangun, Baekhyun pun segera mengganti popok basahnya. Lalu menggendong Nahyun, menimang-nimangnya agar Nahyun kembali tertidur karena sesungguhnya sangat mengantuk saat ini. Pergulatannya dengan Seolhyun beberapa jam lalu membuatnya baru tidur satu jam setengah.

Tangis Nahyun memang sudah tidak sekeras tadi, tapi ia masih belum juga tertidur membuat Baekhyun pusing bukan main. Ia mencoba menyentuhkan jari tangannya ke pipi Nahyun. Dan benar saja dugaannya jika penyebab Nahyun belum tidur juga adalah karena ia kelaparan. Hal itu dilihat dari cara Nahyun yang mencoba menggapai jemari Baekhyun yang dikiranya adalah puting susu dari Seolhyun.

Baekhyun membawa Nahyun ke ranjangnya. Lalu gantian ia yang mengguncang pundak telanjang Seolhyun. Mencoba untuk membangunkannya. Beberapa detik kemudian, Seolhyun terlihat membuka matanya walaupun malas.

"Nahyun, haus," ucap Baekhyun sambil menaruh Nahyun di samping Seolhyun. Tanpa bersuara pun Seolhyun segera mendekatkan putingnya yang langsung disambut dengan antusias oleh Nahyun. Baekhyun tersenyum kecil melihat pemandangan sederhana itu. Ia memilih merebahkan tubuhnya di samping Nahyun yang berada di tengah-tengah antara dirinya dan Seolhyun. Menyelimuti putri kecilnya dengan selimut yang sama dengan yang ia dan Seolhyun kenakan. Tidak berapa ia pun jatuh tertidur.

Sebuah teriakan yang cukup kencang berhasil membangunkan Baekhyun seketika. Posisnya yang langsung duduk di atas kasur membuatnya Baekhyun mengerang pusing. Tubuhnya belum siap dengan gerakan tiba-tiba yang dilakukan oleh Baekhyun ini sehingga menyebabkan kepalanya pusing bukan main.

Perlahan Baekhyun mengalihkan tatapannya pada Nahyun yang seolah tidak terganggu dengan teriakan dari ibunya itu. Baekhyun mengecup lembut pipi Nahyun sebagai ciuaman selamat paginya. Tidak hanya sekali ia menciumnya, tapi sampai berkali-kali dan berhasil membuat Nahyun menggeliat dalam tidurnya.

Tapi kesenangan Baekhyun itu harus terhenti saat ia melihat Seolhyun tengah berdiri di ambang pintu kamar mandi hanya menggunakan selembar handuk putih yang menutupi tubuhnya sampai pertengahan pahanya. Sambil berkacak pinggang, matanya menatap tajam ke arah Baekhyun yang masih belum beranjak dari atas kasur mereka.

"Coba jelaskan, kenapa kau melakukan hal ini padaku?" tanya Seolhyun penuh dengan nada kesal.

"Jelaskan apa?" tanya Baekhyun tidak mengerti dengan pertanyaan Seolhyun.

"Ini!" tunjuk Seolhyun pada tanda-tanda merah di sekitar payudaranya. Baekhyun yang mulai mengerti ke mana arah pembicaraan itu pun hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf o. Dan Seolhyun yang melihatnya pun menjadi gemas seketika. "Jelaskan!"

"Sudah jelas kalau itu adalah tanda yang aku berikan padamu," jawab Baekhyun santai yang mana semakin menyulut kekesalan Seolhyun.

"Aku tahu ini tanda yang kau berikan karena selama ini hanya kau yang menyentuhku. Yang aku tanyakan adalah apa maksudmu melakukan hal itu?"

"Tentu saja sebagai tanda cinta. Semua orang juga tahu bahwa itu tanda cinta."

"Argh...." Seolhyun mengacak rambut basahnya gemas. "Karena perbuatan gilamu ini aku tidak bisa menyusui Nahyun di sembarang tempat."

"Kau memang tidak boleh melakukan hal itu di sembarang tempat," ucap Baekhyun berubah kesal pada Seolhyun.

"Kau..." ucapan Seolhyun terpotong saat ia mendengar Nahyun menangis keras. Ia berusaha menetralkan rasa kesalnya karena ia tidak mau Nahyun merasakan ibunya yang tengah kesal ke ayahnya.

Baekhyun yang ada di dekat Nahyun pun segera memeriksa popok yang digunakan Nahyun. Tangannya langsung lemas ketika menyadari apa penyebabnya. Ia mengalihkan tatapannya pada Seolhyun yang masih berdiri di tempatnya tanpa mau mendekati suami dan putrinya itu. Tanpa mengeluarkan suaranya, Seolhyun pun bertanya apa yang terjadi.

"Popoknya basah."

Ucapan singkat Baekhyun itu membuat Seolhyun menepuk keningnya sedikit keras. Bagaimana tidak, baru saja kemarin ia mengganti seprai kasur mereka karena Nahyun mengencinginya, dan sekarang ia harus mengganti seprai itu dengan seprai yang baru lagi. Dan semua kejadian ini gara-gara Baekhyun yang lupa menaruh kain perlak sebelum menidurkan Nahyun di kasur mereka.

"Kau cuci dan ganti seprai itu sekarang juga!" perintah Seolhyun yang tak akan mampu ditolak oleh Baekhyun.

"Nde," jawab Baekhyun lesu.

Begitulah sepenggal kehidupan mereka setelah menjadi orang tua muda. Baekhyun jadi lebih penurut dari biasanya, dan Seolhyun berubah menjadi seekor macan betina yang sering mengamuk pada pasangannya jika ia melakukan sesuatu yang tidak disukainya. Tapi ada saat-saat dimana Seolhyun akan berubah menjadi kucing manis di depan Baekhyun. Seperti semalam.

Secret #1 My MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang