1. Gangguan

353 16 8
                                    

Gangguanmu berhasil hingga keakar-akar

***

Revan Setya Nugraha adalah teman yang merangkap menjadi sahabat Kinan. Mereka bukan teman masa kecil, pertemuan mereka sangatlah singkat. Bermula dari keisengan Kinan yang mengusik konsentrasinya. Kala itu pelajaran matematika sedang berlangsung, tapi Kinan dan Arum justru sibuk bermain kertas batu gunting padahal mereka bukan lagi anak SD melainkan anak SMA kelas 12. See? Disaat yang lain sibuk memperhatikan, Kinan dan Arum justru sibuk bermain. Tapi mereka yakin segerombolan anak cowok di bangku belakang pasti sama dengan mereka, jenuh akan pelajaran yang membuat mata mereka memanas.

Kinan kalah saat itu. Arum menyeringai senang, ia mulai melancarkan aksinya untuk memberikan hukuman pada Kinan. Kinan siap! Karena Kinan tahu hukuman Arum tidak akan macam-macam.

"Bikin konsentrasi Revan buyar!" ucapan Arum membuat Kinan menoleh pada cowok pintar di kelas itu ralat bukan hanya di kelas tapi seantero sekolah ini. Ingin Kinan menolak tapi apalah daya.

Kinan merobek kertas kosong dan meremasnya hingga membuat bulat seperti bola. Lalu Kinan melemparkan bola kertas itu dan yes tepat mengenai lengan kirinya. Tak terusik! Revan bahkan tidak menoleh karena ada yang melemparinya bola kertas.

Arum justru terkekeh geli melihat sikap Revan yang sama sekali tidak terganggu. Tak habis akal, Kinan kembali melemparinya pulpen. Meleset! Pulpen itu tidak mengenai tubuhnya tapi jatuh tepat di mejanya. Kinan menyeringai dikala pulpen itu Revan genggam. Batin Kinan menyerukan jika Revan pasti mulai buyar konsentrasinya.

Shit! Dia hanya memindahkan pulpen itu dari mejanya. Tatapannya masih menatap fokus kearah pak Irwan dan papan tulis yang penuh angka-angka mematikan. Arum kembali terkekeh.

Otak Kinan menemukan ide yang cukup brilliant. Dia meminta teman sebangku Revan untuk pindah. Seperti dugaan Kinan jika Revan pasti tidak akan peduli. Lalu dengan gerakan cepat Kinan berpindah duduk disamping Revan. Arum menyeringai melihat kelakuan sahabatnya yang benar-benar niat mengganggu konsentrasi Revan.

"Revan," panggil Kinan dengan berbisik. Revan hanya meliriknya sekilas. Tak ada ekspresi kaget. Semuanya datar.

"Revan," Kinan tetap tidak menyerah. Ia menyenggol lengan Revan agar ia terusik.

Tetap saja tatapan Revan masih fokus ke arah depan. Sesekali mencatat rumus-rumus penting. Kehadiran Kinan sama sekali tidak mengganggunya. Padahal Kinan sudah berulang kali menyenggol lengannya, mengambil pulpennya, mencoret-coret bukunya, menendang kakinya, dan memanggil namanya. Revan tetap tenang.

Kinan menghembuskan nafas kasarnya.

Brakkk

Semua pasang mata menatap Kinan heran penuh keterkejutan. Begitupun dengan Arum. Tak habis pikir kenapa Kinan dengan berani menggebrak meja dikala pelajaran sedang berlangsung.

"Kinan!" seru pak Irwan dengan suara beratnya. Kinan hanya mampu menunduk malu penuh penyesalan terlebih disaat ia melihat jika Revan hanya melihatnya sekilas. "Kenapa kamu pindah tempat duduk?!"

Kinan hanya mampu membungkam mulutnya.

"Berdiri di depan!" dengan langkah gontai Kinan harus menerima hukuman karena kecerobohannya. Tatapan mata Kinan menusuk tepat ke arah dua bola mata Revan. Yang ditatap hanya memutar bola matanya malas.

"Berdiri sampai bel istirahat berbunyi!" tegas pak Irwan dan itu membuat Kinan menghela nafas berat. Pelajaran baru saja berjalan satu jam dan waktu istirahat masih dua jam lagi.

Ini semua karena Revan. Batin Kinan menyeru.

"Gadis jahil." gumam Revan sambil tersenyum kecil.

Ini karya perdana aku di wattpad. Masih amatiran. Tapi semoga ada yang suka😁😁

Makasih untuk AnnisaFitrianingsih yang udah mau bikinin cover cerita ini.. Dan untuk nadiaaTM yang selalu ngedukung karya abal-abal ini..

Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang