Autor prof;
Setelah acara makan siang sudah selesai viola diantar oleh ibu dan bunyai menuju kamar yang akan di tempatinya, begitu sampai dan membuka pintu kamar ternyata anak- anak kamar disana sudah di beritahu kalau akan ada anak baru dan akan langsung diantar oleh bunyai, mereka semua berdiri menyambut kedatanga beliau. "Assalamualaikum" ucap bunyai sambil masuk kedalam kamar. "Waalaikum salam." Jawab mereka serentak sambul menyalami beliau."ini viola tenam beru kalian." Kata beliau lembut , merekapun menyalami viola dan ibunya bergantian. Setelah membantu merapikan barang-barang viola ibu dan bunyai keluar di ikuti viola, viola mengantaribu dan ayah nya yang akan pulang.
"viola ayah dan ibu pulang dulu ya nak insyaallah bualan depan kita akan datang menjenguk mu."kata ayah sambil memeluk putri kesayangannya sebenarnya ayah viola tidak tega untuk berpisa dangan anak nya, mengingat dia tidak pernah jauh dengan orang tuanya meskipun viola bukan tipe anak yang manja tapi tetap saja dia adalah anak satu-satunya, ibu viola sudah terisak dia benar-benar tidak sanggup berpisah dengan anak semata wayangnya yang selalu menjadi anak kebanggaannya itu."ibu pulang dulu ya nak, kamu baik-baik ya di sini, jaga kesehatan jangan telat makan ingat kamu punya maag."kata ibu sambil memeluk viola erat sekali. Viola hanya diam dia tidak menjawab dia hanya menunduk, dia tidak mau menangis di depan orang tuanya , dia akan menunjukkan kalau dia anak yang selalu bisa di banggakan.
Viola prof;
Setelah mengantar ayah dan ibu aku kembali ke kamar, sebelum aku masuk ke gerbang kedua menuju asrama aku melewati rumah kiayi yusuf dan tanpa sengaja aku berpapasan dengan fauzan anak dari kiayi yusuf pandangan kami tidak sengaja bertemu untuk sesaat aku dan dia terdiam dan beberapa detik kemudian dai menundukkan pandangan sambil berucap istigfar, emang kenapa kalau dia melihat ku apa dia sebegitu tidak senangnya melihat ku hingga dia beristigfar. aku masi asik terdiam di depannya hingga tidak sadar dia sudah berlalu meninggalkanku. "kenapa si dia cuek banget, ngomong kek kan kita suadah kenalan, dasar manusia dingin." Gumam ku sendiri aku pun meneruskan langkah ku menuju kamar, aku merasa seneng ber temu dengannya lagi meskipun dia cuek tapi dia itu,,, apa ya,,, bedade dari yang lain kayaknya pandangannya tedu banget seperti ada ketenangan disana tapi saying dia tidak pernah mau memandang ku.
Setelah dikamar aku berkenalan dangan semua anak yang ada di kamar. " kenalin namaku salsa, kamu viola kan." Kata salsa." Iya nama ku viola." "kamu uda beli perlengkapan sama kitab- kitab pelajaran belum?." Tanya."belum,,, harus beli dimana ya ." Tanya ku ." ayo aku antar ke koprasi." Kami pun pergike koprisi dan membeli semua perlengkapan dan kitab-kitab,setelah itu kita kembali kekamar, dipejalanan salsa bertanya pada ku." Kamu tu siapanya bunyai kok sampek dia teri ke kamar, jarang lo anak baru di antar beliau sendiri kekamar ." katanya ." bukan siapa-siapnya si, ayah ku teman kiayi pas kulia ." kataku jujur." Weee jangan-jangan kamu mau di jodohin sama gus fauzan ." katanya dengan melihat ku dengan tatap selidik. "apaan si sal, ngaco aja kamu, masak Cuma gara-gara aku diantar bunyai ke kamar aku bakal di di jodoin sama gus itu , mimpi kali aku." Kataku sambil terus berjalan meninggal kan dia yang masi sedikit befikir kemudian dia menyusul ku. "eee vio tunggu donk, bisa aja kali" " ah kamu ni kebanyakan baca novel, udaah" kataku. Kita pun berjalan menuju kamar.
Diam-diam aku berharap apa yang di katakan salsa benar, aku memang tertarik dengan fauzan sejak pertama bertemu,
Fauzan prof;
Aku bertemu lagi sama gadis itu, rasanya risi di perhatiin seperti itu apa lagi oleh seseorang yang bukan mahrom, aku tidak terlalu suka dengan tingkah nya yang seperti itu, dia gak menjaga pandangan nya sama sekali jangan-jangan dia seperti itu kepasa semua orang. Aku juga baru tau kalau dia santri baru di sini dan akan kuliah satu kampus denganku untung aja aku uda mau selesai tingal sekripsi, aku gak pengen sering ngelihat dia.
mohon kritik dan sarannya aya
JANGAN LUPA VOUTNYA
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDAMBAMU HANYA SEBATAS DO'A
Spiritualkisa hijrah viola dan bagiamana dia menemukan cintanya, apakah viola mampu bersabar menunggu cinta dari suaminya?