sembilan~fix !!

234 14 0
                                    

Sumpah demi apa perut gue rasanya mual banget. Mana di rumah sendirian. Padahal udah minum obat mual masih tetep aja tuh mualnya.

Apaan obat ko enggak manjur.

Badan gue juga panas dingin tapi untungnya di kulkas gue sedia jahe merah jadi tinggal di potong-potong terus kasih gula, diminum deh. Lumayan anget tapi masih aja keringet dingin begini.

Ting...tong...

Gue beranjak dari tempat tidur buat ngebukain pintu. Ternyata Mamah, udah bisa nebak gue mah. Pasti Chanyeol yang minta tolong Mamah ke sini.

"Mamah ?" Kata gue sambil senyum lebaar.

"Hallo sayang." Mamah meluk gue, dan megang jidat gue memastikan deman apa enggak.

"Masuk mah." "Mamah mau minum apa nih biar Rey buatin."

"Enggak usah repot-repot nak, Mama kesini mau nengokin kamu."

"Chanyeol pasti ya."

"Iya sayang."

"Gimana masih pusing ?" Tanya Mamah

"Udah mendingan ko mah."

"Kayaknya kamu demam juga, anget badan kamu." Kata Mamah sambil naro punggung telapaknya di dahi gue.

"Iya, kayaknya masuk angin mah. Udah minum wedang jahe tadi." "Mamah mau nyobain wedang jahe buatan Rey ?" Tanya gue nawarin Mamah

"Boleh sayang."

"Biar Rey ambilin ya."

Gue berjalan menuju dapur ngambil gelas sama nampan. Enggak tau kenapa pandangan gue jadi Gelap !

PRANG !!!!!

Gue jatohin gelas yang ada di tangan gue.

"YA ALLAH REY !!" Teriak Mamah

udah gue ga inget apa-apa lagi.

---

"Rey dimana mah ?" Kata gue lemah sambil mengerjapkan mata gue.

Gue liat tangan gue kiri gue di infus. Hmmm..

"Kamu udah sadar nak ?" Tanya mamah lalu ngedeket ke gue dan ngusap kepala gue.

"Kenapa Rey disini mah ?"

"Kamu pingsan tadi, kecapean kamu."

"Rey !" Chanyeol tiba-tiba masuk ke ruangan

"Ya Ampun Rey.. Kamu enggak papa ?" Tanya dia panik

Gue cuma bisa senyum doang.

"Makanya tuh kalo di bilangin nurut. Kalo ga enak badan ke dokter." "Rey tuh mah ngeyel di omongin."

Hemeh dasar tukang ngadu !

Mamah pamit pulang katanya udah ada janji sama temennya. Dan enggak lama dokter dateng.

"Permisi ?"

"Iya dok." Mama sama Chanyeol beranjak dari tempat duduk buat nyambut dr.Yoona

"Ini kakanya ?" Tanya dr.Yoona

"Bukan dok, saya suaminya." Timpal Chanyeol

"Selamat ya pak, sebentar lagi anda jadi Bapak." Kata dr.Yoona yang sukses buat gue sama chanyeol tatap-tatapan enggak percaya.

"Serius dok ?" Tanya gue enggak percaya.

"Iya serius masa saya bohongin pasien sih."

"Maaf ya dok, waktu itu pernah hasil tesnya ketuker."

"Enggak kok, ini bener."

Hwaaaa demi apa gue hamil....

"Ya sudah saya permisi, mau visit pesien yang lain. O iya, jangan terlalu capek ya. Kondisi Reyna belum stabil jadi harus hati-hati."

"Baik dok." Jawab gue sama Channgeol hampir barengan.

"Yang... Makasih." Kata Chanyeol langsung meluk gue dan ngecup jidat gue beberapa kali.

Gue enggak tau harus bereaksi apa. Gue cuma mempererat pelukan gue. Dan ngangguk penuh haru.

"Yah.. ko nangis." Kata Chanyeol yang saddar kalo gue nangis dalam pelukan dia.

"Aku bahagia yang." Jawab gue mempererat pelukan gue.

Enggak lama Sehun juga dateng ke Rumah Sakit buat nengokin gue. Dan kitapun ngasih tau dia kalo gue hamil.

"Hun, bentar lagi aku jadi ibu dong." Kata gue bahagia

Gue lihat dia diem aja, gue kita dia bakal excited, ternyata dia malah kayak kurang seneng gitu.

"Oh ya ?" Kata dia memcoba buat senyum.

Gue bisa liat kali kalo dia senyum gitu terpaksa.

"Selamat ya." Kata dia lagi

"Hun ?"

"Hmm."

"Yeol, lo bisa keluar sebentar enggak ?" Ucap gue kaya ngusir Chanyeol, bukan kaya sih tapi emang ngusir.

"Kamu ngusir aku." Kata dia protes.

"Yeol, plis. Gue mau ngomong sama Sehun."

"Ya kan disini bisa." Protesnya lagi.

"Udah enggak papa rey." Kata sehun ngalah

"Besok aja deh, kalo gue udah dirumah ya."

"Sekarang aja !" Kata Chanyeol sok ikutan nimbrung pembicaraan gue.

"Apasih yeol, astaga."

"Ya kamu main rahasia-rahasian sama aku !" Rengek dia kayak bocah kecil yang enggak terima.

"Yeol, aku enggak ada rahasia-rahasian ko, aku enggak main di belakang kamu." "Dan satu lagi, Sehun tuh mau curhat. Masa iya ada kamu, kan dia punya privasi. Dan mungkin dia enggak mau kamu denger."

"Tapi kamu."

"Ya kan aku sama dia sahabatan dari jaman gue masih mandi bareng sampek tuker-tukeran celana dalem." Kata gue mulai emosi.

Chanyel cuma mendengus kesal, lalu mau keluar ruangan.

"Enggak usah bang, di sini aja." Cegah sehun

"Rey, gue pulang dulu ya. Besok gue kesini lagi." Kata Sehun pamitan.

"Besok Rey udah boleh pulang ko, lo besok kerumah aja. Siapa tau yang lo omongin penting." Kata Chanyeol gue yang ngedengernya senyum bahagia.

Peka juga tuh orang !

GA VOTE BURIKAN LO 😈

AsUdahLah❌[PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang