Vano pov
Aku yang sedang kesal dengan cewek itu lebih baik ku tinggalkan saja."dasar cewek keras kepala"batinku
Aku mendengar suara tangis yang kencang dan di suara tangisnya sepertinya dia sangat ketakutan, aku berbalik badan untuk melihat cewek itu.
Astaga cewek itu kenapa menangis nangis seperti itu, aku segera menghampirinya.
Entah mengapa hatiku sedikit sakit melihatnya menangis seperti itu. Mungkin karena aku yang memang tidak suka wanita bila menangis.
Aku memegang pundaknya dan dia berbalik menghadapku langsung memelukku.
Aku yang sadar dia memelukku segera ku lepaskan dengan kasar,aku melihat matanya sembab dan merah.
"apaan sih lo main peluk peluk aja"ucap ku dengan nada lumayan tinggi
"gue taaa..kut gelap van"ucapnya dengan suara serak
"halah alasan lo aja kan itu"cibirku
"gue takut beneran van, lo emang gapunya hati"ucapnya dengan terisak dan menunduk
"anterin gue pulang van"ucapnya lagi
Hah!!gue disuruh nganterin pulang, salah sediri paket nguntitin gue, berangkat sendiri pulang minta nebeng
"salah lo kan pakek nguntitin gue"ucapku dengan dingin dan langsung berbalik menuju motorku
"TOLONGIN GUE VAN.LO EMANG GAPUNYA HATI. LO ITU COWOK GAPUNYA RASA KEMANUSIAAN" teriaknya
Astagaa cewek itu membuatku pusing. Aku kembali kecewek itu dan langsung menarik tangan nya menuju motorku.
Aku menaiki motorku.
"ayo cepet naik"ucapku
Cewek itu pun juga sudah menaiki motorku, tiba tiba hp ku berbunyi.
"ting tung... Ting tung"
"Halo"
"apa gabisa di undur"
"oke 10 menit lagi"
Aku segera menjalankan motorku dengan sangat cepat, cewek itu memegang bahuku dengan erat.
"vano ini kan bukan arah jalan rumahku"
Aku menghiraukan ucapanya, setelah sampai dijalananan yang sepii itu dan terdapat banyak orang berkumpul.
"heh bro bawa sapa itu, mainan baru ya"ucap sandi,teman ku
"udah gausa bacot,cepet siapa musuh gue"ucapku
"biasa si alex"ucap sandi
"lah ini mau ngapain sih"tanya cewek itu
"udah lo diem deh......"ucapku yang tak tau namanya
"nama gue risa"ucap risa
"oke lo pegangan aja,diem gausa banyak bacot dari pada lo jatuh"ucapku dengan dingin
"emang ngapain sih"tanya risa
"bilangin diem ya diem,bawel banget"jawabku
Aku segera menjalankan motorku di start.
Risa pov
Ini sebenernya ngapain sih, apa jangan jangan vano itu ikut balapan liar.
Lah gimana ini gue takut banget, ntar kalo pas dibonceng jatoh gimana.eh tapi kali ini gue tau ternyata vano itu ternyata ikut balapan liar kayak gini, astaga aku semakin penasaran sama vano apa yang dilakukannya saat pulang sekolah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Loveable Boy
Teen FictionAku berhak menyukai siapa saja,termasuk kamu.Aku siap menerima semua rasa sakit yang kau berikan,namun jika aku sudah pergi meninggalkanmu,jangan menyesal karena kau lah yang membuatku pergi