Our Love

356 20 6
                                    

Cast : Liliyana, Lee Yongdae

* * *

Bahkan semuanya terasa begitu cepat.

Pertemuan yang tidak disengaja hingga menimbulkan pertengkaran kecil. Perkenalan singkat karena bekerja di perusahaan yang sama. Bercengkrama setiap hari karena harus mengerjakan proyek bersama. Hingga tercipta keakraban karena saling mendukung dan memberi masukan satu sama lain.

Ah, ternyata tidak hanya sampai disitu. Seperti yang selalu orang-orang katakan "Suka karena selalu bersama".

Iya, aku benar-benar mengalaminya sendiri. Aku bisa merasakan itu semua. Aku menyukainya karena kebersamaan yang selalu tercipta setiap hari. Tapi jangan salah, aku bahkan sempat menyangkal perasaanku sendiri. Aku merasa tidak percaya diri dan takut akan merusak hubungan yang sudah terjalin dengan baik pada saat itu.

Tapi juga tak dapat dielak, karena hari demi hari, seiring berjalannya waktu perasaanku malah semakin besar. Hingga aku mulai menyadari bahwa aku benar-benar menyukainya. Ah tidak, aku benar-benar telah terjatuh padanya, aku benar-benar telah mencintainya.

Pada saat itu, aku merasa perasaanku ini tidak ada gunanya, aku merasa perasaanku hanya membuatku lemah, karena aku benar-benar tidak bisa melihatnya dekat dengan gadis lain, sungguh berbeda ketika kami baru saling mengenal dulu.

Tapi semuanya berubah...

Flashback On

Tapi semuanya berubah ketika dia datang secara tiba-tiba. Ia melangkah ke arah meja kerjaku, perlahan. Ia menyatakan perasaannya terhadapku selama ini. Ia mengatakan bahwa selama ini ia mencintaiku. Ah, bahkan aku merasa seperti sedang bermimpi pada saat ini. Seperti orang bodoh, aku menepuk-nepuk pipiku agar aku terbangun dari mimpi indah ini walau sebenarnya aku sungguh tidak ingin terbangun.

Aku mulai sadar dan percaya bahwa aku tidak sedang bermimpi ketika secara tiba-tiba ia menghentikan diriku yang masih asyik menepuk-nepuk pipiku. Ia menggenggam tanganku secara perlahan, dan sangat lembut. Aku benar-benar gugup hingga rasanya aku tidak sanggup bernafas.

Oh tidak, apa aku sungguh berlebihan? Tapi memang ini yang aku rasakan. Dan sekali lagi, aku kembali tidak sanggup bernafas ketika mendengar suaranya menyebut namaku.

"Liliyana, Aku mencintaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?"

Aku hanya mampu terdiam sambil mengerjapkan kedua mataku. Bahkan aku kembali bertanya pada diriku sendiri 'apa aku tidak sedang bermimpi?'.

Tentu aku masih belum bisa percaya, seseorang yang aku cintai menyatakan perasaannya, mengatakan kalau ia mencintaiku dan ingin aku menjadi kekasihnya. Oh, semua wanita pasti akan gugup sepertiku, bukan?

"Yana, apa kau sakit?" ucapnya kembali. Oh tidak, tidak. Bahkan kini ia menempelkan punggung tangannya di keningku. Ayolah Yana, cepatlah sadar. Jangan buat dia bingung seperti itu.

"Ah, oh. Hmm, tidak." akhirnya aku bisa berbicara kembali.

"Kalau begitu, apa kau mendengar perkataanku sebelumnya?"

"Oh?" bodoh, pertanyaan macam apa itu. Bagaimana mungkin aku bisa menjawabnya. Lee Yongdae benar-benar lelaki bodoh.

Tell The Story What You SeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang