00.04

3.8K 473 50
                                    

Mingyu menatap tak percaya pemuda dihadapannya.

Baru beberapa menit yang lalu ia memikirkannya, dan kini pemuda itu sudah berada dihadapannya.

Tak ada hal lain yang bisa dirasakannya selain bahagia karena bisa bertemu sahabat kecilnya setelah 10 tahun berlalu.

Tanpa pikir panjang, Mingyu langsung memeluk sahabatnya yang masih mematung di tempatnya.

Mingyu bisa merasakan tubuh itu sedikit tersentak ketika ia merengkuhnya.

***

Tubuh Wonwoo tersentak ketika tubuh yang lebih besar dari miliknya memeluknya dengan erat.

Untuk detik ini juga otak Wonwoo tidak bisa bekerja dengan baik. Jantungnya berdebar keras seolah akan meledak.


Wonwoo masih saja diam tanpa berniat membalas pelukan itu.



Rasa nyeri di dadanya semakin bertambang seiring pelukan itu mengerat.





































Aku merindukanmu, batin Wonwoo.















Perlahan Wonwoo menggerakkan tangannya untuk membalas pelukan itu tak kalah erat.

Di tengah pelukan itu Wonwoo merasakan kebahagiaan dan kesedihan bersamaan. Ia bahagia Mingyu kembali ke Changwon, tapi ia juga benci untuk alasannya sama.

Tanpa disadari, lelehan bening mengalir turun di pipinya yang memerah karena udara dingin.


Cukup lama sampai pelukan itu terlepas.


Mingyu memegangi bahu Wonwoo yang bergetar. Meskipun samar, Mingyu masih bisa mendengar Wonwoo tengah terisak.

Dengan hati-hati Mingyu mengangkat dagu Wonwoo. Ia menatap mata tajam Wonwoo yang dipenuhi cairan bening.

Ia mengangkat sebelah tangannya. Mengarahkan ibu jarinya untuk menyeka air mata yang turun dari mata sahabatnya.








"Jangan menangis," ujarnya.






Bukannya berhenti, air mata itu mengalir semakin deras.

Mingyu gelagapan. Ia tak tau harus berbuat apa sekarang.

Isakan Wonwoo semakin mengeras. Mingyu dibuat panik karenanya.

Seolah tak ada cara lain, Mingyu kembali merengkuh Wonwoo kedalam pelukannya.











Dan berhasil.



[✔] A Piece of You ☆ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang