Besok adalah hari dimana Minghao akan melangsungkan pertunangannya dengan lelaki China bernama Junhui. Hari ini benar-benar menjadi hari yang sibuk bagi Keluarga Xu dan Wen. Tampak banyak kerabat mereka yang memenuhi kediaman Minghao di Changwon. Selain itu, tampak juga tetangga serta keluarga dari sahabat-sahabat Minghao yang membantu persiapan acara besok, termasuk Wonwoo. Ya, walaupun ia datang untuk membantu —memang hanya itu alasannya datang— ia sama sekali tidak berbincang dengan Hoshi, Minghao, maupun Mingyu.
Untuk Minghao, Wonwoo merasa sahabatnya itu tak memiliki banyak waktu untuk bicara karena ia terlihat sangatlah sibuk. Jadilah Wonwoo tidak berusaha untuk membuka percakapan. Kalau Hoshi sendiri, lelaki bermata sipit itu lebih banyak menghabiskan waktu bersama kekasih barunya. Dan tentu saja Wonwoo tidak mau merusak suasana di antara mereka. Ia tak mau disebut-sebut sebagai pelakor. Itu memalukan. Dan yang terakhir adalah Mingyu. Tak ada alasan logis yang bisa Wonwoo gunakan untuk tidak berbicara dengan Kim Mingyu. Lelaki berkulit pucat itu hanya mengelak.
Kim Mingyu seakan menjadi hal yang paling dihindarinya saat ini. Beberapa kali lelaki itu bertemu Mingyu di rumah Minghao, namun yang Wonwoo lakukan adalah mengambil langkah memutar untuk menjauh dari sang pujaan hati yang menatapnya sendu. Dan ia tak menyadari itu. Sayang sekali, Mingyu bukanlah seorang yang mudah mengabaikan sesuatu. Seperti saat semlam, dimana ia mendapat telepon dari Bibi Hong —tetangganya di Seoul— bahwa eommanya tengah sakit. Saat itu juga, Mingyu merasakan takut. Padahal Ny.Hong sudah menjelaskan bahwa eommanya hanya demam biasa. Namun tetap saja, lelaki berkulit tan itu mengambil keputusan kilat dengan memesan satu tiket kereta jurusan Seoul untuk lusa. Benar, selang semalam setelah Minghao melangsungkan pertunangannya, ia akan pulang ke Seoul.
"Apakah ia tidak lelah bersikap seperti itu?," gumam Mingyu lirih sesaat setelah lelaki itu melihat Wonwoo menghindarinya, lagi.
Tanpa ada alasan yang jelas, Mingyu merasakan hatinya sakit. Padahal ia hanya diabaikan oleh Jeon Wonwoo. Akan tetapi, mengapa rasanya bisa sesakit ini?, tanyanya dalam hati.
Entah berapa kali Mingyu menghela nafasnya kasar. Tangan besarnya bergerak untuk menyisir rambutnya ke belakang. Berpikir dan terus berpikir. Ia tak bisa berdiam seperti ini. Ia akan segera kembali ke Seoul, dan ia tak mungkin kembali tanpa mengucapkan selamat tinggal pada sahabat-sahabatnya. Ia tak mungkin pulang tanpa mengucapkan salam perpisahan pada Wonwoo. Ia tak mau dan tak rela.
Tbc.
Published on March 27th 2018
13.43
Kalian mau A Piece of You tamat di chapter berapa? 30 or 31? 😂
Honestly aku udah nulis sampe chapter 30, dan work ini bisa aja aku tamatin di chapter itu karna semua udah selesai /apanya? Ehehehe, tp kalo mau sampe chapter 31 yha gapapa :v jd gimana hmmm??Oh iya gaes, sebelum ff ini berakhir, aku pgn kalian kasih saran untuk ff ini ke depannya, jujur aku takut endingnya g sesuai :")) sm kasih tau aku bagian mana yg masih aneh ato ngegantung ya tq ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] A Piece of You ☆ Meanie
Hayran Kurgupea-chy ©2017 [COMPLETED] you can never 'Just be Friend' with someone you fall in love with.