Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku pikir malaikat tanpa sayap hanya ada dalam kisah-kisah pengantar tidur . Namun aku mulai meyakininya sebagai sebuah kebenaran setelah aku bertemu denganmu..."
-S.R-
.
.
.
Min Yoongi, 24 tahun. Seorang Komposer muda berbakat yang dikenal dengan nama panggung SUGA sekaligus rapper dengan nama alternya Agust D. Nama yang tercipta dari perpaduan namanya yang dieja terbalik dan kota tempatnya lahir, Daegu.
6 tahun yang lalu tidak pernah terpikirkan oleh Suga jika dia bisa mendaki puncak popularitas hingga setinggi itu. Yang dia ingat, saat itu dirinya hanya seorang remaja asal Daegu yang nekad pergi ke Seoul untuk menggapai mimpinya dengan menentang kehendak orang tuanya. Setelah itu, semuanya gelap. Suga masih bisa merasakan bagaimana sesaknya tenggelam di tengah lautan orang yang juga memiliki mimpi sepertinya. Mereka semua terus berjuang, berusaha berenang hingga ketepian. Banyak yang saling menenggelamkan, perlahan tenggelam, bahkan ketika berhasil menepi pun belum tentu mereka bisa bertahan. Banyak yang kelelahan dan akhirnya kembali terjatuh.
Saat itu Suga pun merasa tak ada bedanya dengan mereka. Masih jelas dalam ingatannya ketika popularitas mulai menjadi bagian dari hidup Suga, perlahan kenyataan yang tak seindah harapan membuat semangat hidupnya memudar, hingga tanpa sadar dia mulai kehilangan cahayanya.Yaitu kepercayaan terhadap mimpinya sendiri.
Hampir setiap malam dinginnya lantai kamar mandi di apartemen mewahnya menjadi satu-satunya hal yang membuat Suga tetap merasa hidup di saat butiran-butiran obat penenang yang diminumnya mulai menunjukkan efek, membawanya perlahan kealam mimpi.
Dokter, psikiater, bahkan orang-orang yang tak jelas telah menemui Suga. Berpikir jika mereka bisa menemukan lubang di hatinya dan menambalnya dengan omong kosong mereka. Tapi percuma, karena pada akhirnya dirinya akan kembali berbaring di atas dinginnya lantai kamar mandi dengan segenggam obat penenang.
Hidup Suga sudah di ambang batas. Hingga Tuhan menurunkan malaikatnya untuk menolong jiwanya yang tersesat. Saat itu Suga pikir, apakah Tuhan tidak salah? Namun dirinya sadar jika Tuhan tak seperti manusia, tak mungkin berbuat kesalahan. Lantas, apa yang membuat-Nya mengirimkan malaikatnya pada Suga? Apakah ini adalah bentuk jawaban dari do'anya yang tak pernah terucap? Bisa jadi. Namun Suga sendiri tak tahu pastinya.Yang dia tahu, saat dirinya mulai tenggelam, tangan itu terulur. Menariknya dari kubangan penderitaan dan membantunya untuk kembali melangkah kearah cahaya.
Sosoknya perlahan menjadi bagian dari hidup Suga, membimbingnya saat melewati jalanan yang terjal, dan menjaganya agar tak terjatuh. Keterikatan di antara keduanya semakin kuat, hingga membuat Suga tak bisa tidur tenang jika malaikatnya itu tak berada di sisinya. Dan rasa takut kehilangan malaikatnya pun semakin kuat, Suga takut jika saat dirinya membuka mata di pagi hari, wajah cantik malaikatnya tak bisa lagi dirinya lihat.
