His Love [JinMin] [NamJin]

2.9K 163 55
                                    

PERINGATAN!
EXTREMELY EXPLICIT & GORY
Untuk yang kurang kuat, tidak enthor sarankan membaca :)
....
....
....

"If I can't have you, no one can..."

-N.N-

.

.

.

Hari senin, pukul 09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari senin, pukul 09.00 pagi.

Jimin berdiri di balik deretan pepohonan yang berada di seberang sebuah rumah minimalis. Menurut perhitungannya, tak lama lagi seorang pria berambut hitam akan muncul dari balik pintu rumah itu dan mengendarai mobilnya menuju sebuah Rumah Sakit yang berada cukup jauh dari tempat tinggalnya.

Nama pria berambut hitam itu adalah dr. Kim Seokjin. Jimin mengenalnya ketika dia mendapatkan pekerjaan sebagai perawat di Rumah Sakit yang sama dengan tempat dr. Seokjin bekerja seminggu yang lalu. Saat pertama kali mata mereka bertemu, Jimin bersumpah bahwa dr. Seokjin adalah pria tercantik yang pernah dia lihat. Rambut hitamnya yang terlihat begitu lembut, menggoda Jimin untuk merasakan halus teksturnya di antara celah jemarinya. Sedangkankan sepasang bolamata hazelnya lebih menawan dibanding guguran daun maple musim gugur yang terhampar di bawah kakinya. Namun sayangnya sepasang bibir penuh merah mudanya tidak menyunggingkan senyum pada Jimin. Dia tidak memperdulikan kehadiran Jimin, atau hanya malu-malu. Hal itu sedang Jimin pastikan hari ini.

Betul saja, tak lama kemudian dr. Seokjin muncul dari balik pintu rumahnya. Jimin tersenyum dan hendak menyapanya, namun dia menghentikan niatnya ketika melihat seorang pria yang berlari keluar dari dalam rumah dengan sebuah mantel di tangannya. Jimin memperhatikan interaksi keduanya, begitu hangat dan dekat.

"Pakailah, hari ini cuaca di luar cukup dingin."Pria itu memakaikan mantel yang dibawanya pada dr. Seokjin, dan sebagai balasannya dr. Seokjin tersenyum hangat pada pria itu.

"Terimakasih, Namjoon-ah..."

"Namjoon!" Raung Jimin tertahan. Kedua tangannya mengepal. Dia merasakan gejolak aneh di dalam perutnya saat melihat senyum yang seharusnya menjadi miliknya diberikan pada orang asing bernama Namjoon itu dengan mudahnya. Jimin pun berbalik dan bergegas menuju rumahnya. Di sepanjang jalan otaknya berputar, menyusun rencana untuk memberi pelajaran pada pria asing yang sudah berani bertindak kurang ajar dengan merebut dr.Seokjin darinya. "Tunggu saja, dia akan menyesal," batin Jimin merutuk.

*****

Hari selasa, pukul 20.00 malam.

dr.Seokjin belum kembali dari tempatnya bekerja. Namun lampu rumahnya masih menyala, pertanda bahwa pria kurang ajar bernama Namjoon itu masih berada di dalam rumah. Sekarang Jimin punya waktu kurang-lebih dua jam untuk menuntaskan urusannya dengan pria itu. Tepat sebelum dr.Seokjin pulang, Jimin akan menyiapkan kejutan dan menyambutnya dengan hangat.

Jimin mengenakan penutup kepala jaketnya dan topeng Plague Doctor kesayangannya sebelum menekan bel rumah tersebut. Tak lama kemudian Jimin mendengar sahutan dari dalam, dan beberapa detik kemudian pintu pun terbuka.

Jin x BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang