"I think I'm living my life alone. But then I know that I was wrong, because when I open my eyes, I can see that you are my savior..."
-S.R-
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Kejar dia!!!" Teriak seorang laki-laki berpakaian serba hitam yang berdiri di seberang jalan, dan seketika beberapa orang yang berdiri di belakangnya berlari mengejar Jungkook yang baru saja keluar dari mini market 24 jam.
"Sial!" umpat Jungkook yang segera memutar arah dan berlari sekencang mungkin kearah perumahan yang padat.
Gerombolan orang berpakaian hitam yang membawa tongkat baseball itu mengejar Jungkook seperti anjing gila. Beruntung Jungkook memiliki stamina yang baik dan kecepatan berlari di atas rata-rata. Setidaknya dia bisa memberi jarak hingga dia menemukan tempat persembunyian.
Sambil berlari secepat mungkin, Jungkook merogoh saku seragamnya dan mengambil smartphone miliknya. Dia pun segera menghubungi seseorang. Setidaknya mereka harus tau jika saat ini Jungkook sedang dikejar, hingga jika terjadi kemungkinann terburuk, kakak-kakaknya tahu harus membalas dendam pada siapa.
"Jungkook-ah, kau tahu ini jam..." suara Suga terdengar kesal.
"Hyung!" pekik Jungkook yang masih terus berlari dan melompati banyak benda yang menghadangnya. "Mereka mengejarku!" lanjutnya sambil berbelok kearah perumahan yang lebih padat.
"Apa?! Sekarang kau dimana?" terdengar kecemasan dari nada bicara Suga.
"Di perumahan distrik xv," ucap Jungkook dengan nafas yang mulai terengah.
"Aku mengerti. Nyalakan GPS-mu, aku akan mengirim Taehyung dan anak buahnya kesana." Perintah Suga.
Jungkook pun segera menutup teleponnya dan mengikuti perintah Suga. Mendengar Suga akan mengirimkan Taehyung, Jungkook tahu jika kakak tertuanya itu tidak sedang berada di markas utamanya. Ada sedikit rasa tenang, karena jika Taehyung yang turun tangan, maka Jungkook tau semuanya akan selesai. Meski cara Taehyung jauh lebih brutal. Berbeda dari Suga yang bertindak rapih dan minim jejak.
"Sial!" Jungkook kembali mengumpat ketika dia mendapati jalan buntu di hadapannya. Dari arah belakang terdengar suara teriakan dan langkah kaki yang memburu, pertanda bahwa mereka sudah sangat dekat. Dan benar saja, saat Jungkook berbalik dia mendapati beberapa orang sudah mengepungnya.
