Ch 1

10.2K 775 158
                                    

Dimana aku? batin seorang pemuda 16 tahun sembari memegang kepala nya yang sakit itu, ia seperti habis melakukan perjalanan yang panjang--lelah rasanya.

Ia melihat ke sekelilingnya. Kamar mewah dengan interior kuno bernuansa putih-emas, jendela super besar dengan gorden berwarna merah tua, tempat tidur queen-size berwarna krem, serta dua pintu yang tertutup rapih dengan nuansa yunani.

"Ah kau sudah bangun rupanya" balas seorang pria yang tiba-tiba muncul di hadapannya dengan senyum yang lembut--membuat Levi sedikit terpesona dengan penampilannya.

Namun Levi hanya terdiam dan mengeryitkan alisnya, ia memberi tatapan tidak senang.

"Ah? Kakakmu tidak memberitahu soal ini?"

Levi benar-benar terdiam, nampaknya Levi memang tidak ingin berurusan dengan pria di depannya itu.

"Ah.. begitu rupanya" balas pria itu, ia kemudian berjalan menjauh dari Levi.

"Oi keparat, cepat keluarkan aku dari sini! Kau mau pergi kemana hah?!" bentak Levi.

"Keparat? Hei bocah, aku ini punya nama kau tahu"

"Kau itu keparat. Kau pikir kau ini siapa?! Cepat keluarkan aku dari sini" pekik Levi tidak senang.

"Kalau kau ingin mandi, ada pintu menuju kamar mandi di kamarmu ini di sebelah kiri, kalau kau ingin sesuatu silahkan pencet tombol dekat tempat tidurmu itu" kata pria itu tanpa menghiraukan celotehan Levi. Levi yang kesal menonjok muka sang pria namun tangan sang pria itu justru menggenggam tangannya lebih dahulu kemudian berlutut dan mencium punggung tangan Levi.

"Baik-baik ya anak manis"

Mendapat perlakuan bak tuan putri, Levi merasa dirinya dipermalukan. Ia mendecih kesal. Pria itu meninggalkan Levi sendiri dan mengunci pintunya. Levi yang masih bingung dengan apa yang terjadi membanting tubuhnya di kasur.

"Tch"

Tak terasa 2 jam berlalu, Levi yang masih terbaring di tempat tidurnya memutuskan untuk mandi. Ia berjalan menuju pintu berwarna kuning pucat dan membuka pintu itu. Betapa terkejutnya saat melihat kamar mandi itu.

"Mewah. Ya, orang kaya sih"

Tanpa pikir panjang Levi segera mandi, seperti ritual yang sangat sakral, Levi membersihkan seluruh tubuhnya dengan sangat hati-hati. Ia selalu memastikan dirinya dalam keadaan bersih. Setelah beberapa lama, Levi merenung. Entah apa yang ia pikirkan, terbesit rasa "rindu" yang menjijikkan.

Bagaimana kabar Isabel dan Farlan? Apakah mereka tawuran antar sekolah lagi?

Wanita Dora bersyal merah sialan, dia pasti sedang mengencani pria itu.

Masa bodoh dengan sekolah.

Ah iya, dia apa kabar?

Tak disangka, Levi sebenarnya jatuh cinta dengan seorang wanita. Walau mungkin Levi belum terlalu menyadarinya--jelas jelas ia menyukai wanita itu.

Selesai mandi, Levi memakai baju yang sudah disediakan di Lemari. Ajaibnya, pakaian itu pas di tubuh Levi.

Pria sialan, pakaian ini pas.

Kuharap dia tidak membeli ini di toko pakaian wanita.

Tunggu.. toko pakaian wanita? Ya. Karena tubuh mungilnya, Levi terpaksa memakai pakaian wanita, itu yang membuatnya sangat malas membeli baju. Biasanya ia mengisyaratkan Isabel untuk membelikannya.

I'm Yours・EreriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang