"Mimpi adalah hal yang akan terjadi di esok hari." Dianne Sasya
***
"...Aokigahara dikenal dengan sebutan lautan pohon. Hutan lebat seluas 32 kilometer di barat kaki gunung Fuji. Rumor menyebutkan, ia memiliki cadangan besi di bawah tanahnya. Yang mengganggu kerja kompas, menyesatkan para pejalan kaki yang menembus belantara.
Yang paling menyedihkan hutan ini menjadi lokasi bunuh diri. Lebih dari 500 kasus bunuh diri yang dilaporkan sejak tahun 1950an. Penduduk setempat kerap mendengar jeritan arwah di tengah malam. Tingginya angka bunuh diri memicu pemerintah memasang papan peringatan larangan bunuh diri.
Ayahku juga pernah bercerita bahwa di hutan tersebut tersembunyi sebuah kristal biru. Kristal biru hanya bisa ditemukan ketika seseorang tersesat. Sampai sekarang kristal tersebut belum pernah di temukan karena hanya orang tersesatlah yang bisa menemukannya. Tapi apabila kita sudah tersesat, besar kemungkinan kita tidak bisa menemukan jalan keluar.
Ada perasaan aneh ketika menginjakkan kaki dan tepat berdiri menghadap pintu masuk hutan. Hembusan angin membuat bulu kuduk berdiri. Mencekam, Sangat mencekam.
Langkah kecilku menelusuri jalan setapak di hutan. Tak ada kicau burung yang aku dengar, hanya semilir angin dan deru suara langkahku. Pohon rindang berdiri kokoh seakan berbisik kearahku. Tanpa sadar aku terlalu jauh dari orangtuaku. Kini aku berjalan sendirian di tengah hutan kematian. Dengan air mata yang mengalir deras di atas pipiku. Aku berteriak memanggil Ibu dan Ayah.
Aku sangat ketakutan. Aku berteriak semakin menjadi ketika melihat seseorang tergeletak lemas tak berdaya dengan seutas tali mengikat lehernya. Tampak jelas bahwa kedua matanya yang menghitam atau lebih tepatnya bolong. Raut wajah putus asa yang ia perlihatkan sungguh mengiris hati. Dan kulitnya yang mulai terkelupas dari tulang rangka. Juga aroma busuk tercuat menusuk hidungku.
Aku berlari menjauh dari pohon tersebut. Namun langkah kakiku tak bisa ku teruskan. Hingga membuatku berhenti sejenak untuk sekedar istirahat.
Ketika aku ingin berdiri lagi tanganku menyentuh sebuah benda asing. Awalnya aku takut yang aku pegang adalah salah satu sosok yang tadiku lihat. Namun ternyata hanya sebuah kotak berwarna biru. Sangat cantik. Diukir dengan ornamen bunga mawar. Saat aku ingin membukanya, kotak tersebut dikunci.
Hari semakin gelap dan hutan semakin menampakkan aura mistis. Aku harap malam ini cepat berlalu.
Langit gelap tak berbintang. Sunyi senyap yang aku rasakan kini. Hanya deru ranting pepohonan saling senggol. Suara jeritan tak berujung saling bersahutan. Beruntunglah aku belum menemukan lagi sosok menyeramkan penghuni hutan. Kuharap tidak akan. Bauk busuk mulai menyeruak Menusuk hidung.
Angin malam membuatku mengigil. "Apakah aku akan MATI layaknya mayat yang ada disini? Tuhan kumohon aku tidak ingin MATI MENGENASKAN seperti ini!" teriakku di ikuti isak tangis yang sedari tadi tidak juga reda.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk menutup mata. Nafas kumulai teratur dan detak jantung sudah pada tempo tenang. Hanya hitungan menit aku terlelap.
Kilau cahaya mentari pagi menembus cela dedaunan. Akuvterbangun dari tidur panjang yang menakutkan. Kulihat dari kejauhan tampak seseorang mendekatiku. Kubulatkan penglihatanku, ternyata mereka orangtuaku bersama beberapa orang lain yang tidak kukenal.
"Apa aku selamat? Ya tuhan terima kasih engkau masih mengizinkanku hidup." teriakku penuh haru."
***
"Aduh capek bacanya. Serem banget nih ceritanya." gumamku. Kulihat jam sudah menujukan pukul 23.00 WIB. Menurutku ini belum terlalu larut untuk sekedar membaca buku ini dan besok juga hari minggu. Aku masih penasaran kelajutan ceritanya.
***
"Aku bersyukur masih bisa kembali dan kalian tahu apa yang membuatku senang. Aku bisa menemukan kristal biru. Kalian masih ingat dengan kotak yang aku temukan. Kotak tersebut berisikan sebuah kristal biru. Ketika malam itu aku bermimpi diberikan sebuah mantra untuk memecahkan kuncinya. Aku tidak akan memberitahumu karena kamu tidak punya kotak tersebut. Namun jika kamu menemukan kotak tersebut. Kamu bisa coba mantra ini "Hiketsu Aokigahara" semoga berhasil. Dan aku ingin bertemu dengan kalian yang beruntung seperti aku. Salam kenal dariku Sasya."
***
"Hah? Aku harus coba nih!" seruku. Buru-buru aku berdiri mengambil kotak yang kuletakkan di atas meja risaku. Dengan penuh keyakinan aku mengucapkan mantranya. "Hiketsu Aokigahara". Dengan ajaib kotak tersebut terbuka sendiri. Aku melihat sebuah gulungan kertas yang terdapat tulisan. "Arigato gozaimasu. Selamat bergabung teman baru". Apa maksud tulisan ini.
Tiba-tiba cahaya putih keluar dari kotak tersebut dan aku terjatuh hingga kepala terbentur lantai. Setelah tersadar aku sudah berada di tengah hutan. Aku langsung menyimpulkan bahwa aku sedang berada di hutan aokigahara. Kalian tahu siapa yang bersamaku saat ini? Sasya. Orang yang sudah membawaku ikut terjebak kedalam hutan. Sasya memberitahuku bahwa sebenarnya dia tidak selamat. Itulah sebabnya ia selalu menunggu orang yang bisa membuka kotal tersebut. Dan itu adalah Aku. Sasya Lilyana rengkarnasi dari Dianne Sasya.
"Aaaaahhh... Tidak... " Aku berteriak histeris.
Sontak aku terbangun. Keringat membanjiri seluruh badanku. Aku mengingat mimpi yang aku alami begitu menyeramkan. Detak jantungku yang tidak teratur dan nafas yang terengah-engah.***
Woooowww
Apa ya yang selanjutnya terjadi? Ikutin terus kisah misteri hutan kematian. Dan kita cari tahu kebenarannya."haihai guyss... 🙌
Wiiihhh gimana part kali ini cukup menegangkan? Ini belum seberapa genkzz.
Masih ada yang lebih membuat bulu kuduk bergidik. Dijamin kalian dibuat penasaran. Hehehehe*Jangan lupa vote&comment yaahh
See you next time
Salam horror 👻👻👻
RueMilenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aokigahara
Mystery / Thriller"Aku bersyukur masih bisa kembali dan kalian tahu apa yang membuatku senang. Aku bisa menemukan kristal biru. Kalian masih ingat dengan kotak yang aku temukan. Kotak itu ternyata berisi kristal biru. Ketika malam itu aku diberikan sebuah mantra untu...