MY LIVE

26 3 0
                                    

Belanda,Amsterdam

Di pagi hari yang penuh dengan keceriaan dan kebahagian itu terpapar jelas di wajah cantik seorang gadis yang bernama Allegiance Lowers biasa di panggil Lenci ia adalah anak seorang Puerto yang memiliki perusahaan Oil yang paling terkenal di dunia dan termasuk orang terkaya di Amsterdam bahkan dunia karena kekayaan keluarga Blue yang tak terkira,dia memiliki seorang ibu yang bernama Enifa seorang ibu rumah tangga dan memiliki adik bernama Fleur Lovly atau paling dikenal Fle masih duduk dibangku SMA kelas 11 jurusan IPS sekolah di salah satu sekolah terbaik di Amsterdam.

Jalan yang santai dengan sesekali menghirup udara segar dipagi hari.
"Evelyn!!"panggil Lenci di depan sebuah mansion berwarna hijau muda.
"Iya Lenci sebentar!!"ucap seseorang dari atas balkon dan hanya mendapat senyuman manis dari Lenci.
"Ada apa Lenci?"tanya Evelyn sesampainya di hadapan Lenci.
"Iiihhh dasar pelupa,apa kau gak ingat kalau kita hari ini mau ke taman untuk jogging"ucap Lenci sambil memukul jidatnya karena bingung dengan kebiasaan sahabatnya ini.
"Aishh aku lupa,maaf yah Lenci!?!"ucap Evelyn dengan nada yang terdengar menyesal"yah baiklah.Tapi apa kau akan jogging dengan ini"kata Lenci menunjuk Evelyn yang menggunakan baju tidur.
"Ya ampun aku lupa,baiklah aku ganti baju ku dulunya Lenci.Sebentar aja kok"ucap Evelyn dan langsung melesat pergi tanpa mendengar jawaban dari Lenci.Dan Lenci hanya geleng-geleng kepala melihat Evelyn yang tak pernah berubah sama sekali dari kecil.Tukang Pelupa tapi gak terlalu parah,ya.

PTS

Setelah sampai di taman Lenci dan Evelyn langsung jogging mengitari taman tersebut sambil mengobrol dan sesekali tertawa.
"Bagaimana proposal mu Lenci?"tanya Lenci setelah mereka usai melakukan jogging.
"Ya seperti itulah aku baru sebulan yang lalu mengirimnya dan aku harus kerja ekstra untuk itu.Dan yang ku harapkan adalah mereka menerima proposal ku dan memberikan beasiswa di universitas itu"kata Lenci panjang lebar dengan wajah penuh harap dan kegelisahan dalam suaranya.
Evelyn memukul pelan dan mengelus lembut pundaknya Lenci"Lenci percayalah dan terus berdoa agar apa yang kamu impikan dan kamu kerjakan berhasil"ucapnya dengan diakhiri senyuman manis dan mata berbinar seakan mengajak Lenci untuk tetap semangat.
"Tapi bagaimana dengan beasiswa mu ke universitas of oxford,apakah sudah dapat hasilnya?"tanya Lenci pada Evelyn yang baru menyadari bahwa Evelyn juga mengirim proposal ke London.Dan jangan kalian pikir bahwa Evelyn sekolah di Belanda karena sebenarnya kedua orang tuanya mengirim dia ke Belanda karena ayahnya pindah tugas kesana,sedangkan ibunya di Indonesia tepatnya di Surabaya menjaga nenek karena tinggal sendiri disana karena kakeknya meninggal karena penyakit gagal ginjal,yang menyebabkan kakeknya harus cuci darah dan siapa yang tau jika TUHAN menjemput kakeknya untuk kembali kepadaNYA.singkat cerita tentang Evelyn,guys!!!

Kembali ke cerita.
Ceritanya mereka berdua pulang ke rumah karena dapat kabar dari kedua ibu mereka masing-masing bahwa mereka mendapat kiriman dari universitas London itu,yaitu universitas of cambridge dan oxford.Dan jangan ditanya bagaimana ekspresi wajah mereka dan yang pasti tingkah Lenci ngakak habis karena joget gak jelas di taman menuju rumah mereka karena kesenangan mendapat kabar itu dan Evelyn hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya itu.

PTS

Sesampainya dirumah Lenci langsung masuk,lalu masuk ke kamar ibunya itu tanpa mengucapkan salam."kakak ke biasan deh gak ucap salam kalau mau masuk ke rumah!!"kata mamanya Lenci yaitu Enifa karena kesal terhadap putri pertamanya itu yang suka nyelonong masuk ke rumah tanpa mengucapkan salam.
"Hehehe maaf deh mam"kata Lenci dengan cengiran khasnya jika merasa bersalah,mamnya hanya geleng-geleng kepala dan sesekali mengumpatkan beberapa kata karena kesal dan mendapat kekehan dari Lenci.
"Mmmmm mam"kata Lenci membuka suara setelah perkelahian dia dan ibunya tadi,dan ibunya hanya memandang putri pertamanya itu"tadi kata mam ada kiriman untukku dari London"ucap Lenci melanjutkan perkataannya yang sempat tertunda untuk memastikan ibunya Enifa mendengarnya.
"Ini dia"kata Enifa sambil mengambil sebuah amplop dari laci meja rias milik mamnya itu.
Setelah mendapatkan amplop itu dengan perlahan Lenci membukanya takut kertas di dalamnya sobek,lalu di bacanya kertas itu dengan penasaran"aaaaaaaaa yeeeeeee!!!!!"teriak Lenci girang dan hanya mendapat wajah bingung dari mamnya Enifa.
"Apa kak katanya???"tanya Enifa dengan nada bingung."mam lihatlah aku diterima di universitas of cambridge!!"kata Lenci pada Enifa dan mamnya hanya memeluk putrinya dengan wajah bahagia karena apapun yang diimpikan anaknya ini pasti bisa dia raih dengan usaha,karena dia tau bahwa anaknya yang satu ini jika memutuskan atau menginginkan sesuatu akan dia raih dengan berbagai cara.Yang perlu kalian tau adalah keluarga Lenci tergolong keluarga kaya bahkan sangat sangat sangat kaya,tapi bukan berarti Lenci dan Fle(adik satu-satunya yang dimiliki Lenci)bisa berlaku manja dan seenaknya karena orang tua mereka telah mengajari kedua putrinya untuk mandiri dan membangun sebuah prinsip pada diri mereka untuk memperkokoh diri mereka dari hasutan orang sekitar mereka.
"Mam aku harus kasih tau ke Evelyn kalau aku di terima"kata Lenci setelah ibunya melepaskan pelukan mereka"oke,jangan lupa bilang ke tante Sena kalau mama buat janji besok ke salon buat spa"kata Enifa mengingat besok dia perlu ke spa karena badannya butuh refresing"oke mam"kata Lenci sambil menunjukkan jempolnya ke wajah Enifa.Setelahnya dia pergi ke kamarnya untuk menelepon Evelyn.

PROBLEM THREE SISTERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang