Kubicara pada rintik hujan agar menemani tangisku.
Kubicara pada angin untuk menyampaikan rinduku padamu.
Kubicara pada kesunyian temanilah aku tenggelam dalam petualangan.
Petualangan yang aku sendiri-pun tidak tau kapan selesai atau mungkin tidak akan pernah selesai.
Percayalah, jika kamu ditakdirkan olehku dan aku ditakdirkan untukmu. Suatu saat, kita akan dipertemukan dengan takdir itu.
Jangan marah pada Tuhan, kalaupun nantinya kita bertemu tapi tak saling bersatu. Sebab, Dia pasti merencanakan yang lebih daripada yang kita rencanakan. Kalaupun setelah kamu kehilanganku dan aku kehilanganmu tidak ada bahagia disetiap hidupmu. Kamu harus percaya, kebahagiaanmu sebenarnya didepan mata, hanya kamulah yang terus membenarkan pikiranmu agar bersamaku.
Kebahagiaanmu harusnya kamu kejar jangan kau diami saja. Kamu harus merasakannya, merasakan indahnya kebahagiaanmu. Aku saja bahagia jika aku masuk ke kebahagiaanmu. Apalagi kamu yang mempunyai segudang kebahagiaan dirimu sendiri.
Minggu, 6 august 2017
--D
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Perasaanku
PoetrySebuah perasaan yang tak pernah terkikis waktu. Perasaan yang tak pernah tega melepaskan. Perasaan yang sulit dijabarkan kata namun selalu disimpan dalam dada.
